Gritte Agatha Sambangi Hostel Daur Ulang di Pusat Kota Jogja, Tarifnya Mulai dari Rp50 Ribu

Liputan6.com, Jakarta - Di akun Youtube miliknya, Gritte Agatha sering mengunggah video pengalamannya traveling di berbagai tempat, termasuk di Jogja. Gritte biasanya membuat review tentang tempat penginapan yang pernah disinggahinya, baik di dalam maupun di luar negeri. Salah satunya adalah Hostel Happy Buddha yang berlokasi di Jalan Prawirotaman, Brontokusuman, Mergangsan, Yogyakarta.

Dalam unggahan bertajuk 'Hostel Terbersih Kawasan Prawirotaman Jogja, Nuansa Buddha' pada 5 April 2021 itu, Gritte Agatha masuk ke sebuah gang sambil menaiki becak untuk sampai ke hostel itu. Setelah sampai, ia langsung mendapati kesan unik dari hostel tersebut.

Mereka menggunakan barang-barang yang sudah tidak terpakai, seperti lampu yang dari pot tanaman, meja resepsionis dari jendela, dan bahkan kayu-kayu yang digunakan berasal dari kandang sapi. Selain itu, banyak ruangan dihiasi mural warna-warni yang indah. Meski menggunakan furnitur dari bahan tidak terpakai, menurut Gritte, ia tidak khawatir dengan kebersihan di hostel ini.

"Kamarnya sangat bersih, kita juga wajib melepas sepatu atau sandal kalau mau masuk ke dalam. Tempat ini udah dikenal sebagai hostel paling bersih di Joga," terang Gritte.

Tidak hanya tempat untuk tidur, di Hostel Happy Buddha ini juga ada banyak tempat untuk nongkrong-nongkrong santai mulai dari di teras, di ruang tengah sampai di area belakang. Ada juga taman warna-warni yang cocok untuk berfoto.

"Kita juga bisa bersantai sambil menikmati fasilitas WiFi di sini. Biasanya di hostel nggak ada fasilitas WiFi, tapi di sini ada. Kita juga bisa bercengkrama dengan tamu lainnya, karena bukan warga negara Indonesia saja, di hostel ini juga banyak warna negara asing yang datang untuk menginap," terang aktris film dan sinetron yang kini lebih fokus sebagai Youtuber ini. 

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Meski kini hostel tidak menyediakan sarapan selama pandemi, jangan bingung kalau tiba-tiba kelaparan melanda. Di hostel itu terdapat dapur yang bisa digunakan oleh para tamu. 

Pihak hostel menyediakan bahan-bahan umum seperti teh, kopi, gula, mi instan, kecap, sambal dan bumbu-bumbu makanan lainnya. Namun untuk menu lain, bisa memakai bahan makanan yang dibawa sendiri oleh para tamu. "Feel like home, jadi kamu berasa di rumah walaupun sedang berada di Yogyakarta, karena Jogja seperti di rumah kita sendiri," kata Gritte.

Yang terpenting, jangan takut akan membuat dompet kosong, karena tarif kamar di Hostel Happy Buddha termasuk terjangkau. Hostel ini terbagi menjadi dua tipe, tipe private dan tipe dorm, ada yang pakai AC atau kipas angin.

Untuk Anda yang ingin menginap dengan kamar lebih privasi bisa memilih tipe private seharga Rp80 ribu sampai Rp 170ribu per malam. Untuk harga yang lebih miring bisa mengambil tipe dorm yang dimulai dari Rp50 ribu sampai Rp100 ribu.

"Ini yang paling murah, tipe dorm ini sharing bedroom. Ini cuma Rp50 ribu per orang dan pakai kipas angin. Satu kamar ada lima tempat tidur dan semuanya pakai kelambu. Biar bareng-bareng, tapi ada loker buat tiap orang, ada enam loker di tiap kamar," ujar Gritte Agatha.

Hostel Happy Buddha juga menyediakan jasa tur dan travel yang ingin keliling Yogyakarta dan Karimun Jawa. Tapi bagi Anda yang ingin berkeliling di dekat-dekat sini, ada penyewaan motor juga dengan harga Rp60 ribu/24jam.

Lalu, bagaimana penerapan protokol kesehatan di Happy Budha Hostel? Seperti biasa, para pengawai menjalankan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker dan menyediakan hand sanitizer.

"Tiap tamu juga diperiksa suhu badan, harus pakai masker dan menjaga jarak kalau di luar kamar. Kalau tamu dari luar kota biasanya menunjukka surat negatif hasil tes Covid-19 di bandara atau stasiun kereta. Kalau yang di dalam kota nggak perlu sih, hanya di cek seperti biasa saja," terang Aziz, salah seorang petugas front office Happy Buddha Hostel saat dihubungi Liputan6.com, Senin (19/4/2021).

Menurut Aziz, mereka juga selalu menyemprotkan cairan disinfektan di kamar yang baru saja ditinggalkan oleh tamu. Bagian depan hostek juga disemprot disinfektan secara berkala oleh pengurus warga setempat. Selain itu, mereka juga sedang mengurus beragam persyaratan untuk memperoleh sertifikat CHSE dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).