25 Persen ASN akan Dilibatkan dalam Program Bekerja dari Bali

Untuk meningkatkan pariwisata Bali, sebanyak 25 persen ASN akan diikutkan dalam program bekerja dari Bali (WFB).

oleh Komarudin diperbarui 25 Mei 2021, 07:41 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2021, 07:31 WIB
Sandiaga Uno
Sandiaga Uno menjelaskan kerja dari Bali (Work From Bali) akan mengikutsertakan ASN sebanyak 25 persen (Liputan6.com/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan bahwa pihaknya dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi  (Kemenko Marves) akan mengikutkan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk program Work Form Bali (WFB) atau kerja dari Bali. Hal itu untuk meningkatkan pariwisata Bali.

"WFB itu bentuk adaptasi dan pergeseran dari perilaku bekerja, termasuk digital nomads. Oleh karena itu, kami melihat skema 25 persen ASN yang menjadi acuan untuk berkegiatan di Bali bisa menjadi langkah yang tepat sasaran, manfaat, dan waktu. Karena rekan-rekan kita di Bali sudah sangat membutuhkan," kata Sandi dalam Weekly Press Briefing yang berlangsung secara daring, Senin, 24 Mei 2021.

Saat ini, sambung Sandi, kerja di Bali ini dalam tahan perumusan akhir. Ia berharap 25 persen ASN yang diusulkan akan dibahas dalam waktu dekat bisa mengikuti program WFB.

Sandiaga mengatakan tujuan Work From Bali (WFB) untuk memastikan bahwa kita berpihak kepada masyarakat yang sedang mendapat tekanan yang sangat luar biasa akibat Covid-19. Sebanyak dua juta lebih lapangan pekerjaan di Bali terancam.

"Selama ini Bali primadona pariwisata kita. Tapi kali ini Bali membutuhkan uluran tangan kita," ujar Sandi.

Sandi menyebutkan, pihaknya dari Kemenparekraf sudah lebih dulu memulainya pada kuartal pertama pada 2021. Ia juga sudah banyak berkegiatan di Bali. "Kita berharap dengan nota kesepahaman (Kemenko Marves dan Kemenparekraf) ini Bali bisa bertahan di saat yang sulit ini," tutur Sandi.

Sandiaga mengungkapkan bahwa WFB ini dari kuartal pertama 2021 dari segi anggaran dapat dikelola secara efisien dan efektif. "Intinya, kita ingin agar Bali bisa bertahan. Kontraksi ekonomi Bali pada tahun lalu per kuartal, minus 12 persen dan kuartal pertama 2021 masih minus sembilan persen di mana daerah-daerah lain sudah mulai pulih, tapi Bali masih menghadapi koreksi yang sangat dalam," kata Sandi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kunjungan Wisatawan Nusantara Menurun

Sandiaga Uno
Sandiaga Uno membahas tentang dana hibah pariwisata dan bantuan insentif pemerintah secara daring, Senin (24/5/2021) (Liputan6.com/Komarudin)

Sandiaga Uno melanjutkan, target WFB merupakan pertolongan pertama (emergency help) kepada Bali. Berdasarkan data, kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) menurun drastis selama dua minggu ke belakang, karena adanya larangan mudik dan pembatasan. "Tapi mulai hari ini sudah sampai 5.000 hingga 6.000 wisatawan nusantara," tukas dia.

Berdasarkan data yang diterima, Sandiaga mengatakan, tingkat hunian kamar untuk hotel bintang di bawah 10 persen, tepatnya 8,9 persen. Sementara, ia merasa prihatin dengan tingkat hunian hotel nonbintang karena cukup rendah dan hanya 7,7 persen.

"Rata-rata yang menginap pada Februari 2021, hotel bintang hanya 2,67 hari, sementara hotel nonbintang hanya 1,98 hari," jelas Sandi.

Dengan program kerja dari Bali, ia berharap terjadi penigkatan, tingkat keterhunian hotel, karena multiplier effect-nya sangat besar. Bukan hanya perhotelan dan restoran, tapi juga produk-produk ekonomi kreatif.

"Kegiatan pertemuan atau rapat dengan pihak swasta juga bisa dilakukan di Bali. Saya sekarang kalau ada yang mengajak bertemu, saya akan mengajaknya ke Bali. Ini multiplier effect-nya tinggi. Kebijakan ini juga kita harapkan akan mendongkrak sektor lain, trasportasi, misalnya, karena banyak penyedia, pelayanan transportasi yang sudah diambil asetnya oleh leasing," imbuh Sandiaga.


Infografis Nyepi di Bali tanpa Internet

Infografis Nyepi di Bali tanpa Internet
Infografis Nyepi di Bali tanpa Internet
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya