Liputan6.com, Jakarta - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat (Jabar) telah mengidentifikasi 50 destinasi wisata alam baru di wilayahnya. Keseluruhannya, melansir laman Antara, Kamis (27/5/2021), akan jadi bagian pengembangan tempat wisata yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin.
Kadisparbud Jabar, Dedi Taufik, mengatakan bahwa pengembangan lokasi wisata alam baru ini merupakan salah satu strategi mengembalikan perekonomian di sektor pariwisata yang merosot di masa pandemi COVID-19. "Fokusnya memang ke destinasi wisata alam," katanya.
Dalam keadaan normal, merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar tahun 2019, Dedi menjelaskan, pariwisata menyumbang Rp3,3 triliun atau sebesar 16 persen keseluruhan realisasi PAD provinsi. "Selama Januari sampai Maret 2021, pendapatan sektor pariwisata mencapai Rp819 miliar," ucapnya.
Advertisement
Baca Juga
Menurutnya, jumlah tersebut diperoleh dari pajak hotel, restoran dan rumah makan, tempat hiburan, serta retribusi. 50 "hidden paradise," kata Dedi, tersebar di beberapa wilayah di Jawa Barat.
Termasuk dalam daftar itu adalah di Kabupaten Garut, Bandung, Bandung Barat, Cianjur, Pangandaran, Tasikmalaya, Sukabumi, Purwakarta, Subang, dan Bogor. Melihat potensi di daerah-daerah tersebut, ia menyebut bukan tidak momen sektor pariwisata bisa segera pulih.
Potensi alam di objek wisata itu nantinya juga ada ditopang kekayaan budaya, sejarah, kuliner, serta pengalaman wisata belanja. Kendati, pihaknya menyebut akan lebih fokus pada wisata alam dalam waktu dekat.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dorong Industri Kreatif
Wisata alam dinilai Disparbud Jabar bisa jadi medium kebangkitan pariwisata di masa pandemi. "Karena lebih terjaga, terbuka, dan udaranya juga segar. Cocok di masa pandemi," ujar Dedi.
Di samping, pihaknya akan mendorong industri kreatif lokal untuk bergerak bersama 50 destinasi wisata alam baru di Jabar. Ada beberapa industri kreatif unggulan yang dituturkan Taufik, yakni film, fesyen, kuliner, dan kriya. "Kita perkuat pemasarannya," imbuhnya.
Dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19 di objek wisata, pihaknya telah mencanangkan "early warning." Di samping praktik protokol kesehatan, rapid test antigen juga dilakukan di 108 titik destinasi wisata di 27 kabupaten/kota.
Dari situ, sudah tercatat satu orang positif COVID-19 di Tirtamaya, satu orang di waterboom, serta dua orang di Situ Lengkong Panjalu. Mereka semua telah menjalani isolasi mandiri sesuai prosedur.
Advertisement