Liputan6.com, Jakarta - Bandara Faro di Portugal disesaki para turis Inggris yang akan mengakhiri liburan mereka lebih awal untuk menghindari karantina. Dilansir dari The Independent, Selasa (8/6/2021), lebih dari 40 penerbangan dari Bandara Algarve, Portugal dijadwalkan berangkat ke Inggris membawa sekitar 7 ribu penumpang.
British Airways sampai mengerahkan jet terbesarnya, Boeing 777, untuk meningkatkan kapasitas dalam evakuasi. Kursi-kursi pesawat dijual seharga 350 Pound sterling atau sekitar Rp7 juta pada keberangkatan terakhir bandara di Algarve, Portugal ke Heathrow, London, Inggris.
Advertisement
Baca Juga
Maskapai ini mengizinkan penumpang dengan pemesanan di kemudian hari untuk beralih secara gratis, guna keluar dari negara tersebut sebelum kebijakan isolasi diri diterapkan. Sebelumnya, puluhan ribu turis Inggris berbondong-bondong ke Portugal, khususnya Algarve, setelah menjadi satu-satunya tujuan liburan utama yang dapat diakses dalam daftar hijau bebas karantina pada 17 Mei 2021.
Namun, turis akan diperingatkan soal kemungkinan perubahan aturan, Kamis, 3 Juni 2021, lalu Portugal tiba-tiba dipindahkan dari daftar hijau ke kuning dan mulai berlaku pukul 4 pagi pada Selasa (8/6/2021). Pengumuman itu memicu perebutan penerbangan ke Inggris, dengan menambah penerbangan.
"Bandara Faro panas, kacau dan membingungkan. Antrean penumpang lebih panjang dari yang pernah saya lihat," kata Victoria Richards, turis yang terbang dari bandara Algarve ke London Stansted.
Victoria menjelaskan, saking penuhnya, sulit untuk menerapkan jarak aman antar-turis di bandara. Selain itu, diyakini ada pula yang terlambat untuk ikut penerbangan karena panjangnya antrean saat check-in.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bukan Kali Pertama
"Di luar bandara ada meja tes Covid dan antrean orang yang menunggu juga. Siapapun yang bepergian dalam 24 jam ke depan setidaknya harus meluangkan satu jam waktu ekstra untuk melewatinya, mengingat antrean besar orang yang menunggu," tambahnya.
Penerbangan terakhir sebelum batas waktu 4 pagi ada di penerbangan Wizz Air dari Faro ke Doncaster Sheffield, Inggris yang dijadwalkan tiba pukul 2.05 pagi. Kursi-kursi di pesawat ini dijual seharga 221 Pound sterling atau sekitar Rp4,4 juta untuk sekali jalan.
Pada April 2021, Sekretaris Transportasi Grant Shapps, menyampaikan guna memastikan kepada penumpang saat bepergian, 'daftar pantauan hijau' akan diperkenalkan untuk membantu mengidentifikasi negara yang paling berisiko beralih dari 'hijau' ke 'kuning'."
Hal ini bukanlah kejadian pertama, sebaliknya, pola yang terbentuk pada musim panas lalu terulang, dengan para turis putus asa mencari penerbangan untuk pulang. Duta Besar Portugal untuk Inggris, Manuel Lobo Antunes, menyayangkan langkah pemerintah tersebut.
Advertisement
Kata Dubes Portugal untuk Inggris
"Tidak benar untuk mengatakan bahwa jumlah kasus di Portugal baru-baru ini berlipat ganda," kata Manuel Lobo Antunes seperti ditulis Telegraph.
"Saya menduga bahwa dalam hal ini Inggris mungkin benar-benar tampil lebih buruk daripada Portugal, karena jumlahnya meningkat setiap hari. Pada kenyataannya, seharusnya tidak sepenuhnya mengejutkan, cukup "normal" bahwa ketika kita mulai keluar dari lockdown, jumlah infeksi akan meningkat," tutupnya.
Nantinya, bila tak kembali sebelum tanggal tersebut, turis akan diminta untuk mengisolasi diri selama 10 hari. Selain itu, turis juga harus menjalani dua tes PCR. (Jihan Karina Lasena)
5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi
Advertisement