Bandara Heathrow Inggris Buka Terminal Terpisah untuk Penumpang dari Negara Berisiko Covid-19

Penumpang yang datang dari negara-negara "daftar merah" akan dikirim ke terminal terpisah.

oleh Putu Elmira diperbarui 07 Jun 2021, 18:02 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2021, 18:02 WIB
Bandara Heathrow
Potret yang diambil pada 10 Juli 2020 ini, menampilkan penumpang mengenakan masker akibat pandemi COVID-19, baru tiba di Bandara Heathrow, London barat. (DANIEL LEAL-OLIVAS / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Sederet kebijakan diterapkan di berbagai negara di dunia guna mencegah penyebaran Covid-19. Ketentuan di industri perjalanan juga diterapkan di Bandara Heathrow di London, Inggris.

Dilansir dari laman Travel and Leisure, Senin (7/6/2021), terminal yang sebelumnya ditutup di Bandara Heathrow kini dibuka kembali. Hal tersebut guna mengakomodasi pelancong yang datang dari negara-negara berisiko tinggi Covid-19.

Pada Mei 2021, Inggris menerapkan sistem lampu lalu lintas untuk perjalanan internasional, mengkategorikan negara dalam tiga tingkatan berdasarkan tingkat risiko Covid-19. Sejauh ini, pelancong dari 43 negara yang masuk "daftar merah", termasuk India, Brasil, dan Turki, dilarang memasuki Inggris.

Namun, warga negara dan penduduk Inggris dan Irlandia dapat kembali dari tujuan yang dianggap sebagai hot spot Covid-19 dan kini akan melewati terminal tertentu. Menurut USA Today, para kritikus menyebut langkah ini seharusnya dilakukan sejak lama untuk mencegah interaksi dan potensi penyebaran Covid-19, di antara penumpang yang datang dari negara "hijau" dan "kuning" dengan mereka yang berisiko lebih tinggi.

Sejak penerapan karantina hotel wajib pada Februari 2021, penumpang "daftar merah" telah menggunakan terminal dan fasilitas bandara yang sama dengan pelancong lain, meskipun dalam jalur terpisah. Ketentuan tersebut berubah pada pekan lalu.

Terminal 3 di Bandara Heathrow yang ditutup pada April 2020 karena rendahnya jumlah kedatangan internasional, kini akan berfungsi sebagai area kedatangan khusus untuk penumpang yang bepergian dari negara-negara berisiko tinggi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kebijakan Karantina

Ilustrasi karantina
Ilustrasi karantina (Dok.Pixabay)

Menurut pembatasan perjalanan saat ini, penumpang "daftar merah" harus dikarantina di hotel selama 10 hari. Warga negara, penduduk, dan turis yang datang dari negara "kuning" seperti Amerika Serikat juga harus menyelesaikan karantina wajib 10 hari, tetapi diizinkan melakukannya di rumah atau di mana pun mereka tinggal di Inggris.

Langkah-langkah keamanan baru ini datang ketika kasus Covid-19 di Inggris umumnya cenderung menurun. Namun, kasus varian virus Covid-19 yang pertama kali diidentifikasi di India telah meningkat, menyebabkan kekhawatiran di kalangan pejabat kesehatan setempat.

Meski peluang perjalanan terbatas tahun lalu, data Airports Council International menunjukkan bahwa Heathrow adalah salah satu bandara tersibuk di dunia untuk pelancong internasional. Bandara ini menyambut 20.650.473 penumpang internasional tahun lalu. Angka ini turun 72,8 persen dari 2019.

Digeser Bandara Charles de Gaulle

Bandara Bandara Paris Charles de Gaulle
Suasana Bandara Paris Charles de Gaulle, Paris, Prancis, Jumat (24/6/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna).

Pada November 2020 lalu, Bandara Heathrow di London tak lagi menyandang gelar sebagai bandara tersibuk di Eropa. Status tersebut saat ini dipegang oleh Bandara Charles de Gaulle di Paris.

Dilansir dari laman Travel and Leisure, menurut Associated Press (AP), Bandara Charles de Gaulle menggeser posisi Heathrow, terutama karena pandemi corona Covid-19. Sejak pandemi menyetop penerbangan di Heathrow dan bandara tidak menyetujui pengujian, jumlah penumpang anjlok.

Bandara Heathrow diharapkan melayani 22,6 juta penumpang tahun ini dan 37,1 juta penumpang di 2021, dilaporkan AP. Pendapatan bandara secara keseluruhan tahun ini turun 72 persen dibanding 2019. Bandara ini juga dilaporkan menderita kerugian 1,52 miliar Pound sterling atau setara Rp28 triliun pada September.

Menurut The Guardian, Bandara Heathrow telah melayani 18,97 juta penumpang hingga akhir September. Hasil tersebut turut 69 persen dalam waktu yang sama pada 2019 lalu.

Di sisi lain, Bandara Charles de Gaulle telah melayani 19,27 juta penumpang dalam sembilan bulan pertama di 2020. Bandara Inggris mengutip bahwa sejak Charles de Gaulle telah menerapkan pengujian penumpang yang memungkinkan lebih banyak penumpang untuk melewati pusat Prancis.

"Bandara pusat Inggris Raya tidak lagi menjadi bandara tersibuk di Eropa, pesaing seperti Charles de Gaulle telah melampaui kami dalam hal jumlah penumpang karena mereka mendapat manfaat dari rezim pengujian," jelas Heathrow dalam sebuah pernyataan.

5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi

Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya