Bandara Changi Singapura Terapkan Sistem Zonasi Setelah Jadi Klaster COVID-19 Terbesar

Protokol baru di Bandara Changi Singapura ini ditargetkan diterapkan secara penuh pada 13 Juni 2021.

oleh Asnida Riani diperbarui 25 Mei 2021, 14:01 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2021, 14:01 WIB
Jelang Natal, Begini Suasana Bandara Changi Singapura di Tengah Pandemi COVID-19
Orang-orang berada di terminal 3 Bandara Changi Singapura (7/12/2020). Bandara Changi Singapura tampak sepi jelang menyambut Natal di Tengah Pandemi COVID-19. (Xinhua/Then Chih Wey)

Liputan6.com, Jakarta - Changi Airport Group (CAG) di Singapura telah menerapkan langkah-langkah keamanan baru untuk mencegah penyebaran COVID-19 di terminal penumpangnya, terutama varian B.1.617 yang lebih menular. Sebelumnya, melansir Strait Times, Selasa (25/5/2021), Bandara Changi jadi klaster COVID-19 terbesar dengan catatan lebih dari 100 kasus dalam waktu kurang dari sebulan. 

Langkah-langkah baru ini, lapor Mothership Singapore, didasarkan pada konsep zona kerja khusus untuk meminimalkan kontak antara penumpang yang datang dan berangkat dengan staf bandara, selain peningkatan protokol keselamatan. CEO CAG, Lee Seow Hiang, mengatakan, protokol yang ditingkatkan diharapkan akan diterapkan sepenuhnya pada 13 Juni 2021.

Ini dilakukan untuk memastikan bahwa "zona berisiko tinggi" yang menangani penumpang yang datang dapat dipagari dengan tegas. Ketetapan itu akhirnya diharapkan dapat membantu melindungi pekerja CAG dan warga Singapura pada umumnya.

Dua terminal yang saat ini beroperasi, Terminal 1 dan Terminal 3, akan dibagi jadi tiga zona berbeda, yakni 1, 2 dan 3. Zona 3 menandai area terbuka untuk umum, seperti area check-in sebelum gerbang keberangkatan. Kemudian, Zona 2 menandai area transit pusat setelah penumpang melewati gerbang keberangkatan.

Terakhir, Zona 1, termasuk aula imigrasi kedatangan dan area pengambilan bagasi, yang dianggap sebagai zona berisiko tertinggi. Tindakan pencegahan ekstra akan dilakukan di zona tersebut.

Saat berjalan melalui terminal, rambu-rambu akan terlihat untuk menunjukkan pada staf dan penumpang ketika mereka berpindah dari satu zona ke zona lainnya.

Sebagai tindakan pencegahan tambahan, penumpang dari "negara berisiko sangat tinggi" akan diarahkan ke gerbang terpencil di Terminal 2, bukan Terminal 1 dan 3. Di sana, semua izin imigrasi dan prosedur lain akan dilakukan.

Setelah itu, mereka akan diangkut dengan bus keluar dari Bandara Changi Singapura dan langsung menuju fasilitas karantina yang telah ditunjuk. Oleh karena itu, mereka tidak akan melalui Terminal 1 dan 3.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Aturan Pakai APD

Changi Airport
Changi Airport (Roslan RAHMAN / AFP)

CAG mengatakan bahwa sebelum ini, protokol keselamatan bersifat "task-spesific." Misal, jika seorang pekerja ditugaskan membersihkan toilet, mereka harus mematuhi langkah-langkah keamanan tertinggi.

Namun, konsep baru ini didasarkan pada "zona-spesifik". Karenanya, pekerja di Zona 1, apa pun tugas yang mereka lakukan, akan mematuhi langkah-langkah keselamatan yang ditingkatkan.

Termasuk dalam aturan tersebut, yakni pemakaian Alat Pelindung Diri (APD), masker bedah, pelindung wajah, dan sarung tangan. Pekerja yang membersihkan toilet di Zona 1 juga akan diberi masker N95 untuk keamanan tambahan.

Pekerja Zona 1 juga akan dipisahkan dari pekerja lain selama menjalani shift. Bakal disediakan ruang makan dan istirahat, bahkan toilet khusus bagi mereka. 

Sebelum keluar-masuk area ini, staf akan diberikan tempat doffing dan mengenakan APD khusus, yang mana mereka dapat melepas atau mengenakan alat pelindung dengan aman.

Selain malam hari, pekerja Zona 1 harus mengenakan APD setiap saat, termasuk pada waktu istirahat dan menggunakan toilet. Staf yang bekerja di Zona 2 dan 3 juga harus mematuhi persyaratan APD.

Vaksinasi bagi Staf Bandara

Jelang Natal, Begini Suasana Bandara Changi Singapura di Tengah Pandemi COVID-19
Orang-orang berfoto dengan latar dekorasi Natal di terminal 3 Bandara Changi Singapura (7/12/2020). Bandara Changi Singapura tampak sepi jelang menyambut Natal di Tengah Pandemi COVID-19. (Xinhua/Then Chih Wey)

CAG menyebut, pihaknya sedang berupaya agar 100 persen pekerja Zona 1 Bandara Changi telah divaksinasi penuh ketika protokol diterapkan. Ini untuk mengurangi kemungkinan infeksi, mengurangi penularan selanjutnya, dan mengurangi keparahan penyakit jika seorang pekerja benar-benar terinfeksi.

CAG akan mengerahkan kembali pekerja yang tidak divaksinasi untuk bekerja di zona lain untuk mengurangi risiko infeksi. Mereka juga menargetkan agar lebih dari 90 persen pekerja di Zona 2 dan 3 mendapatkan vaksinasi penuh.

Di samping, tes RT-PCR akan dilakukan setiap tujuh hari, diselingi rapid test antigen pada hari ketiga. CAG juga merencanakan tes non-invasif harian untuk pekerja Zona 1 yang akan dilakukan di akhir shift mereka sebelum pulang.

Demi lebih mengurangi risiko penularan udara, CAG memasang pemurni udara portabel dengan filter HEPA di seluruh area utama di zona terpisah yang baru, seperti ruang tertutup tempat staf dan penumpang berkumpul. 

 

Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik

Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik
Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya