Liputan6.com, Jakarta - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) mulai ditutup sejak 24 Juni 2021 mulai pukul 06.00 WIB hingga 26 Juni 2021 pukul 24.00 WIB. Penutupan kawasan wisata itu karena perayaan Yadnya Kasada 2021.
"Untuk sementara kegiatan wisata di Gunung Bromo ditutup secara total," kata PLT Kepala Balai Besar TNBTS Novita Kusuma Wardani, seperti dilansir dari Antara, Kamis, 24 Juni 2021.
Advertisement
Baca Juga
Novita menjelaskan penutupan kawasan wisata Gunung Bromo tersebut dilakukan mulai dari Probolinggo, di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, dan dari Pasuruan di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari. Penutupan juga dilaksanakan dari wilayah Malang, dan Lumajang, pada pintu masuk Jemplang, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Kabar penutupan itu juga sempat diumumkan pihak pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru pada 12 Juni 2021 terkait pelaksanaan Yadnya Kasada 2021. Kemudian diumumkan kembali pada Kamis, 24 Juni 2021.
"Selamat merayakan Yadnya Kasada untuk Masyarakat Tengger.Dengan ditutupnya kunjungan wisata gunung Bromo di saat Yadnya Kasada tahun ini, diharapkan dapat semakin meningkatkan nilai-nilai kesakralan dari upacara tersebut," tulis akun @bbtnbromotenggersemeru.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Makna Ritual Yadnya Kasada
Dihimpun dari berbagai sumber, ritual Yadnya Kasada adalah upacara adat umat Hindu suku Tengger. Upacara ini sudah berlangsung sejak abad ke-14.
Bagi masyarakat suku Tengger di Gunung Bromo, ritual Yadnya Kasada merupakan sebuah ritual adat yang wajib diselenggarakan setiap tahun. Ritual ini untuk memohon keselamatan, kemakmuran, dan tolak bala kepada Sang Hyang Widhi.
Ritual ini merupakan penghormatan warga terhadap leluhurnya, yakni pasangan suami istri, Roro Anteng dan Joko Seger. Keduanya rela mengorbankan anaknya, yakni Raden Kusuma untuk dilarung ke dalam kawah Gunung Bromo.
Â
Advertisement
Sesaji dan Barang Persembahan
Yadnya Kasada dilaksanakan untuk menyampaikan bentuk syukuran berupa tumpeng dan hasil bumi yang disajikan ke kawah puncak Gunung Bromo pada bulan Kasada hari ke-14 menurut penanggalan Jawa.
Ritual ini diadakan pada bulan Kasada hari ke-14 pada penanggalan Jawa ini agar terhindar dari musibah dan marabahaya. Mereka juga menyampaikan persembahan kepada Sang Hyang Widhi ke kawah puncak Gunung Bromo.
Sesaji dan barang persembahan yang dilarung di kawah puncak Gunung Bromo ini ternyata diperebutkan oleh banyak orang, usai tokoh masyarakat dan suku Tengger memanjatkan doa meminta keselamatan dan berkah.
Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi
Advertisement