Wali Kota Nagoya yang Gigit Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020 Atlet Jepang Dinyatakan Positif COVID-19

Tindakan Wali Kota Nagoya mengigit medali emas Olimpiade Tokyo 2020 ini disebut kurang menghormati atlet dan tidak peka pada pandemi.

oleh Asnida Riani diperbarui 02 Sep 2021, 19:01 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2021, 19:01 WIB
Medali Olimpiade Tokyo 2020
Medali Olimpiade Tokyo 2020 resmi diumumkan kepada publik saat seremoni untuk merayakan momen satu tahun jelang Olimpiade di Tokyo, Rabu (24/7/2019). Medali terbuat dari logam daur ulang yang dikumpulkan dari 6,21 juta alat elektronik yang disumbangkan dari seluruh bagian Jepang. (Behrouz MEHRI/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Takashi Kawamura, Wali Kota Nagoya yang telah diberondong kritik karena menggigit medali emas Olimpiade Tokyo 2020 milik atlet softball Jepang Miu Goto, dinyatakan positif COVID-19. Ia dites setelah sekretarisnya dinyatakan terjangkit virus yang sama akhir pekan lalu, lapor Japan Today, Kamis (2/9/2021).

Wali kota yang telah meminta maaf atas insiden menggigit medali itu tidak mengalami gejala apa pun dan sekarang menjalani isolasi mandiri di rumah. Sementara waktu, tugas resminya didelegasikan pada pejabat lain. 

"Virus menyerang dengan cara yang belum pernah terlihat sebelumnya, tapi kita semua akan bekerja sama memastikan tidak ada gangguan dalam menjalankan (tugas) kota," kata pria 72 tahun itu dalam sebuah pernyataan.

Seperti telah disinggung, Kawamura baru-baru ini menarik atensi atas aksi menggigit medali emas Olimpiade ketika dikunjungi Goto. Pertemuan keduanya terjadi pada 4 Agustus lalu.

Ketika berpose untuk kunjungan Goto ke balai kota, Kawamura memberi isyarat pada si atlet untuk mengalungkan medali di lehernya. Ia kemudian melepas masker dan mengigit medali emas Olimpiade milik Goto.

Tindakannya menuai kritik, dianggap kurang menghormati atlet dan tidak peka pada situasi pandemi. Setelah insiden itu, ia menawarkan untuk kehilangan gaji selama tiga bulan dengan total 1,5 juta yen (Rp194 juta).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Laporan Kasus COVID-19

Angin Topan Jebi Hantam Jepang
Pasangan berjalan melawan angin kencang saat hujan di dekat stasiun Osaka, (4/9). Pelayanan kereta lokal berencana menghentikan semua layanan kereta cepat ‘shinkansen’ di tiga kota Osaka, Tokyo, dan Hiroshima. (AFP Photo/Jiji Press)

Pengumuman infeksi Kawamura datang ketika Prefektur Aichi melaporkan 1.876 kasus COVID baru pada Rabu, 1 September 2021. Penghitungan kumulatif kasunya mencapai 85.585, menurut pemerintah prefektur dan kota.

Sementara itu, kasus COVID-19 harian di Prefektur Osaka di bagian barat Jepang mencatat rekor 3.004 kasus pada hari yang sama. Ini menandai pertama kalinya mereka mencapai tiga ribu kasus dalam sehari.

Kasus yang meningkat telah mendorong Gubernur Osaka Hirofumi Yoshimura mengumumkan bahwa pemerintah akan memulai fasilitas untuk pasien bergejala parah pada 16 September 2021. Penetapan ini lebih awal dari jadwal awalnya pada Oktober.


Pergantian Medali Emas Olimpiade

Medali Olimpiade Tokyo 2020
Medali Olimpiade Tokyo 2020 resmi diumumkan kepada publik saat seremoni untuk merayakan momen satu tahun jelang Olimpiade di Tokyo, Rabu (24/7/2019). Medali terbuat dari logam daur ulang yang dikumpulkan dari 6,21 juta alat elektronik yang disumbangkan dari seluruh bagian Jepang. (Behrouz MEHRI/AFP)

Terkait medali emas yang digigit Kawamura, melansir BBC, pejabat Olimpiade Tokyo 2020 menyampaikan mereka akan menukar medali Goto dengan medali tidak bernoda. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis 12 Agustus 2021, pihaknya menyebut penggantian medali telah disepakati Komite Olimpiade Internasional (IOC), dan Goto. IOC akan menanggung biayanya.

Pada hari kejadian, Kawamura secara singkat meminta maaf dan mengaku ia "terbawa suasana," tapi menit permintaan maaf tidak didengarkan. Kejadian ini mendorong Toyota Motor Corp. mengeluarkan pernyataan yang mengecam tindakannya.

Narasi serupa juga disuarakan sejumlah atlet Negeri Sakura. Salah satunya adalah atlet anggar peraih medali perak Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012, Yuki Ota. Ia menyampaikannya melalui cuitan pada 4 Agustus 2021.

"Saya tidak tahu situasi atau hubungan antara keduanya, tapi selain rasa tidak hormat pada atlet, mengapa Anda menggigit milik orang lain di tengah pandemi? Bahkan pada upacara tersebut (Olimpiade Tokyo 2020) atlet harus mengalungi medali sendiri untuk mengendalikan infeksi. Maaf, saya tidak mengerti apa yang ia lakukan," tulisnya.


Infografis Olimpiade Tokyo 2020

Infografis Olimpiade Tokyo 2020
Infografis Olimpiade Tokyo 2020. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya