Liputan6.com, Jakarta - Gaun pengantin merupakan salah satu representasi visual pernikahan impian bagi mempelai wanita. Di hari istimewa, mereka umumnya akan memilih busana yang menggenapi perasaan bahagia untuk memulai lembar kehidupan baru.
Namun, tidak semua ekspektasi akan gaun pengantin impian terealisasi sebagaimana mestinya. Video seorang pengantin yang berjalan bak paskibraka ini jadi salah satu contohnya.
Mengenakan ball gown bak putri Disney Cinderella justru membuatnya terlihat kurang nyaman. Dalam sebuah klip singkat yang diunggah di akun TikTok @wangzuko, beberapa waktu lalu, ia justru tampak berjalan dengan canggung supaya tidak tersandung.
Advertisement
Baca Juga
Rekaman tersebut kemudian mengundang banyak komentar warganet. Selain yang menyebutnya berjalan bak anggota paskibraka, ada juga yang mengatakan bahwa teknik pembuatan gaun tersebut memang salah.
"Harusnya ada semacam lingkaran di bagian dalam supaya enggak susah jalannya," tulis salah satu pengguna TikTok.
Sementara ada juga yang menginterpretasi ekspresi kebingungan mempelai pria. "Dalam hati dia kayaknya mikir, 'Ngapain dah nih orang jalan nendang-nendang kayak mau main bola,'" komentar yang lain.
Pengguna lain mengatakan bahwa ini merupakan bukti pentingnya fitting busana pernikahan sebelum hari H. "WO atau tempat menyewa gaunnya masa enggak nyaranin pakai petikot sih? Kasian mbaknya," tulis warganet di video yang sudah diputar sebanyak 2,3 juta kali tersebut saat artikel ini ditulis.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tren Gaun Pengantin
Terlepas dari malfungsi busana pengantin yang menyusahkan itu, tren mengenakan lebih dari satu gaun dalam pesta pernikahan tercatat meningkat akhir-akhir ini, lapor SCMP. Jana Hofheimer dari pengecer online mewah Moda Operandi menyebut tren ini sebagai "dunia pernikahan."
Istilahnya mengarah pada pengantin yang membeli beberapa gaun pernikahan untuk acara yang dapat tersebar selama beberapa hari. "Bagi pengantin yang bergerak dengan visi lebih besar (untuk hari pernikahan), mereka benar-benar pergi ke pengecer favorit untuk mengumpulkan koleksi lengkap (apa yang kami sebut) 'dunia pernikahan,''' katanya.
 Ia menerangkan, pergeseran minat calon pengantin dari gaun pengantin tradisional berornamen ke pakaian siap pakai yang lebih modern mulai terdeteksi sejak beberapa tahun lalu. Tren ini terus berlanjut dan mendapat lebih banyak momentum di tengah pandemi ketika pasangan mulai melupakan rencana pesta besar untuk upacara dan pertemuan lebih intim.
Advertisement
Siluet Dramatis
Selaras dengan pilihan busana mempelai wanita dalam cerita di atas, Steven Khalil, salah satu desainer busana pengantin paling terkenal di Australia, mengatakan bahwa ia percaya permintaan untuk gaun mewah tetap ada. Namun, gayanya akan sangat bervariasi sehingga benar-benar tergantung pada selera masing-masing pengantin wanita.
"Saya percaya itu akan membuka jalan untuk gaun (bernuansa) lebih lembut," tuturnya.
Pilihan gaun pengantin juga dipercaya memuat lebih sedikit hiasan yang hampir mengadopsi nuansa mode tahun 1920-an. Penggunaan manik-manik atau aksen serupa juga tidak akan sepadat biasanya.
"Gaya yang paling banyak diminta adalah gaun lebih sederhana, tapi dengan siluet dramatis. Bahkan gaun yang pas (tubuh bagian atas) lebih diminati dengan opsi rok lebih penuh," tuturnya. Pada akhirnya, katanya, ada permintaan untuk gaun yang "chic dan agak santai."
Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion
Advertisement