Liputan6.com, Jakarta - Umumnya setiap wanita lahir dengan satu vagina. Tapi kondisinya berbeda dengan seorang wanita asal New South Wales, Australia, yang lahir dengan dua vagina.
Meski begitu, wanita bernama Tee Bartlett tersebut tidak menyadari dirinya memiliki kondisi kesehatan langka ini sampai menginjak remaja. Dia mengaku, awalnya tidak tahu bahwa ada sesuatu yang salah. Bahkan, ia berasumsi bahwa semua wanita memiliki dua lubang vagina.
Wanita berusia 24 tahun itu mengatakan, dia baru mengetahui kebenarannya pada usia 16 tahun. Itu terjadi setelah mengumpulkan keberanian untuk bertanya kepada ibunya di lubang mana tampon perlu dimasukkan.
Advertisement
Baca Juga
Sejak saat itu, ia langsung dibawa ke dokter. "Suatu hari, saya sedang mengobrol dengan sahabat dan ibu saya. Akhirnya saya bertanya di lubang mana tampon harus masuk, kiri atau kanan," katanya, seperti dilansir dari Metro UK, 13 Oktober 2021.
Setelah diduga ditolak oleh dua dokter, Tee akhirnya didiagnosis dengan septum vagina. Ia pun membagikan pengalamannya di media sosial untuk meningkatkan kesadaran akan kondisi tersebut.
"Kedua dokter sebelumnya mengabaikan semua yang saya katakan dan membuat saya merasa gila. Dokter kedua melihatnya, lalu kembali menatapku dan berkata, 'tidak, itu normal saja' dan dia mendorong kami keluar dari pintu," kenangnya.
Ia kemudian mencari dokter lain, dan rujukan ke ginekolog, yang memastikan Tee memang memiliki dua lubang vagina. Dia menghadapi berita buruk bahwa hubungan seksual dan melahirkan berpotensi berbahaya baginya.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jalani Operasi
Tee diputuskan harus menjalani operasi, saat itu usianya 17 tahun. "Saya meneliti dan menemukan bahwa Anda bisa membuat seseorang terjebak di dalam Anda selama hubungan seksual, karena lubangnya setengah dari ukuran normal. Itu membuatku takut," terang Bartlett.
Dengan mempelajari lebih lanjut tentang kondisi tersebut, Tee telah mampu menerima diagnosisnya sendiri, dan melanjutkan hidup setelah operasi. Kondisinya baik dan menjalani hidup seperti wanita normal pada umumnya.
"Ternyata septum vagina itu normal untuk bayi di dalam kandungan, tapi seharusnya sudah larut," jelasnya. "Punyaku tidak pernah menyatu, sedikit lebih tebal dan lebih panjang dari biasanya, itulah sebabnya saya harus menjalani operasi," sambungnya.
Sejak mengunggah pengalamannya ke media sosial, Tee ternyata mendapatkan banyak pengikut wanita yang pernah mengalami situasi serupa. "Setelah saya membagikan pengalaman ini, saya menyadari bahwa tidak semua wanita paham vagina ganda itu hal yang tidak normal," jelasnya.
Advertisement
Kondisi Langka
Beberapa bulan lalu juga sempat heboh pengakun seorang wanita bernama Evelyn Miller, yang juga berasal dari Australia. Ia mengaku memilik dua vagina. Evelyn ternyata memiliki kondisi langka yang dikenal sebagai uterus didelphys (UD).
Kondisinya itu pertama kali diketahui ketika berusia 20 tahun. Dilansir dari The Sun, 11 Maret 2021, karena kondisinya itu, Evelyn mengaku harus memakai dua tampon untuk menampung haidnya.
Selain itu, ia juga menyebut bahwa kondisinya itu berpengaruh terhadap bentuk rahimnya dan sempat divonis dokter akan sulit hamil. Menurut dokter, ukuran rahimnya hanya berukuran setengah dan bentuknya berbeda dengan rahim wanita pada umumnya. Namun, Evelyn kini sedang mengandung di uterus sebelah kanan.
Kondisi ini juga membuatnya bisa hamil dua anak berbeda dalam waktu bersamaan, tapi bukan kembar. Wanita berusia 30 tahun ini tidak pernah menganggap kondisi kelaminnya itu sebagai sebuah kekurangan. Ia justru menjadikan hal itu sebagai kelebihan.
5 Tips Tetap Sehat di Masa Pandemi
Advertisement