Selandia Baru Buka Perbatasan untuk Turis Asing yang Sudah Divaksin, Catat Detail Tanggalnya

Selandia Baru akan membuka perbatasannya untuk pelancong internasional dalam tiga fase.

oleh Asnida Riani diperbarui 24 Nov 2021, 21:02 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2021, 21:02 WIB
FOTO: Kasus COVID-19 Meningkat, Kota Auckland Kembali Lockdown
Dua wanita yang mengenakan masker melintas di jalan Kota Auckland, Selandia Baru, Rabu (12/8/2020). Kota terbesar di Selandia Baru, Auckland, pada 12 Agustus 2020 kembali memberlakukan Siaga COVID-19 Level 3 selama tiga hari setelah empat kasus terkonfirmasi pada 11 Agustus 2020. (Xinhua/Li Qiaoq)

Liputan6.com, Jakarta - Selandia Baru akhirnya akan mengizinkan kunjungan turis asing yang sudah menerima dua dosis vaksin COVID-19 mulai tahun depan. Skema ini masuk dalam pelonggaran pembatasan secara bertahap setelah aturan ketat diberlakukan selama lebih dari 18 bulan untuk mengekang penyebaran virus corona baru.

Warga negara, residen, dan turis yang divaksin penuh akan diizinkan memasuki negara itu dalam tiga fase, kata Menteri Penanganan COVID-19 Selandia Baru Chris Hipkins. Dalam fase pertama, perbatasan akan dibuka untuk warga negara Selandia Baru dan residen yang bepergian dari Australia pada 16 Januari.

Aturan itu kemudian akan diperluas untuk mencakup warga Selandia Baru di seluruh dunia pada 13 Februari. Pengunjung yang divaksin penuh dari semua negara lain, kecuali yang dianggap "berisiko tinggi," dapat mengunjungi negara Kepulauan Pasifik ini mulai 30 April 2022.

"Pendekatan bertahap untuk terhubung kembali dengan dunia adalah pendekatan teraman guna memastikan risiko (transmisi COVID-19) dikelola dengan hati-hati," tuturnya. "Ini mengurangi potensi dampak pada komunitas yang rentan dan sistem kesehatan Selandia Baru."

Negeri Kiwi menutup perbatasannya pada Maret 2020 sebagai bagian dari upaya menahan wabah COVID-19 dan tercatat memiliki beberapa tindakan perbatasan paling ketat di dunia. Penguncian awal sebagian besar mencegah infeksi, terlepas dari wabah Delta pada Agustus yang setelah itu menyebabkan lonjakan kasus.

Oktober lalu, Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan negara itu akan mulai beralih dari strategi zero-Covid menuju hidup berdampingan dengan virus. Negara ini telah mencatat lebih dari 10.600 kasus dan hanya 40 kematian, menurut data dari Universitas Johns Hopkins.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Syarat Kunjungan

Ilustrasi Auckland
Ilustrasi Auckland, Selandia Baru. (dok. Unsplash.com/@calderwood)

Namun demikian, jumlah kasus yang relatif rendah harus dibayar mahal. Diperkirakan 1 juta warga Selandia Baru tinggal di luar negeri, dengan hampir 600 ribu di Australia, dan 5 juta penduduknya kemungkinan besar memiliki setidaknya satu teman atau saudara yang tinggal di luar negeri.

Karena itu, tidak sedikit yang belum melihat orang yang mereka cintai selama hampir dua tahun. Saat ini, mereka yang ingin kembali ke Selandia Baru harus dikarantina di fasilitas yang dikelola pemerintah, yang memiliki ruang terbatas.

Orang-orang harus mendaftar secara online untuk mencoba mengamankan slot di tempat tersebut. Namun, itu akan berubah ketika aturan baru mulai berlaku.

Setiap orang yang datang ke Selandia Baru harus mengisolasi diri di rumah selama tujuh hari, menunjukkan bukti vaksinasi, tes COVID-19 negatif, dan pernyataan bahwa mereka belum pernah ke negara berisiko tinggi, kata Hipkins.

Menurut Kementerian Kesehatan negara itu, 84 persen dari populasi yang memenuhi syarat telah divaksin lengkap, sementara 92 persen telah disuntik setidaknya satu dosis.

Pelonggaran Aturan

FOTO: Kasus COVID-19 Meningkat, Kota Auckland Kembali Lockdown
Seorang pria yang mengenakan masker terlihat di Kota Auckland, Selandia Baru, Rabu (12/8/2020). Kota terbesar di Selandia Baru, Auckland, pada 12 Agustus 2020 kembali memberlakukan Siaga COVID-19 Level 3 selama tiga hari setelah empat kasus terkonfirmasi pada 11 Agustus 2020. (Xinhua/Li Qiaoqiao)

Hipkins mengatakan beberapa pembatasan akan tetap berlaku di masa mendatang. "Kami pada akhirnya akan mencapai titik di mana orang akan dapat bergerak lebih bebas melintasi perbatasan dan periode isolasi tidak diperlukan," katanya. "Tapi, kami belum sampai pada titik itu."

Sebelumnya, pelonggaran telah terlihat di dalam negeri. Channel News Asia melaporkan, toko-toko dan mal di Auckland sudah membuka pintu untuk pertama kalinya dalam tiga bulan terakhir pada Rabu, 10 November 2021.

Toko-toko ritel terisi dalam beberapa jam setelah dibuka kembali. Sementara beberapa pembeli dilaporkan mengantre di luar mal semalaman untuk mengambil bagian dari penawaran di beberapa toko.

Perpustakaan, museum, dan kebun binatang juga diizinkan menerima pengunjung karena pemerintah melonggarkan pembatasan COVID-19 di tengah peningkatan tingkat vaksinasi. Namun, sektor perhotelan tetap tutup.

Infografis Strategi Cegah Lonjakan Kasus dan Gelombang 3 COVID-19 Saat Libur Nataru

Infografis Strategi Cegah Lonjakan Kasus dan Gelombang 3 Covid-19 Saat Libur Nataru. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Strategi Cegah Lonjakan Kasus dan Gelombang 3 Covid-19 Saat Libur Nataru. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya