Tren Pemulihan Pariwisata Indonesia Tahun 2022

Pemulihan pariwisata Indonesia tahun 2022 akan fokus pada empat faktor.

oleh Asnida Riani diperbarui 09 Des 2021, 19:03 WIB
Diterbitkan 09 Des 2021, 19:03 WIB
Wisata NTT
Bukit Sylvia di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Liputan6.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Naik-turunnya kondisi penyebaran COVID-19 di dunia turut memengaruhi laju pemulihan pariwisata Indonesia. Sebagaimana diketahui, pariwisata jadi salah satu sektor yang terpaksa menelan pil terpahit dampak pandemi hampir dalam dua tahun terakhir.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut, tren pemulihan pariwisata berfokus pada empat faktor. Mereka adalah kebersihan, rendah sentuhan, lebih sedikit mobilitas, dan tidak beramai-ramai.

"Digitalisasi sektor pariwisata sudah tidak lagi bisa ditawar di tengah permintaan wisatawan untuk pengalaman contactless dan seamless," katanya dalam webinar "Pemulihan dan Peluang Pariwisata Era Pascavaksinasi di Tahun 2022" inisiasi tiket.com, Kamis (9/12/2021).

Keseluruhannya, ucap Sandi, mengarah pada pariwisata berkualitas. Pelaku sektor pariwisata diminta cermat dalam melihat perubahan perilaku wisatawan, selain juga fokus pada standar kebersihan, yang bisa diimplementasi dengan memiliki sertifikat Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE).

Pihaknya juga menggarisbawahi pentingnya meningkatkan konektivitas langsung, meningkatkan pemasaran digital, dan fleksibilitas. Langkah-langkah pemulihan yang diusung antara lain perluasan pasar, dengan meluncurkan berbagai kampanye menyasar wisatawan nusanatara (wisnus), serta pembukaan perbatasan secara bertahap untuk wisatawan mancanegara (wisman).

Kemudian, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dengan cara reskilling dan upskilling, sertifikasi kompetensi, serta pendampingan dan wirausaha SDM pariwisata dan ekonomi kreatif. Ada juga revitalisasi destinasi wisata, yang mana pengembangan desa wisata jadi salah satu fokusnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Meningkatkan Fleksibilitas

Kampung Wae Rebo
Wae Rebo kampung indah di atas awan (Liputan6.com / Harun Mahbub)

Inovasi produk dan jasa juga tidak kalah penting, menurut Sandi. Ini mencakup produk wisata berkualitas, fasilitas pengembangan produk dan jasa, perlindungan Hak Kekayaan Intelektual dan transformasi digital, serta apresiasi kreatif Indonesia.

Terakhir, peningkatan resiliensi dan daya saing usaha dengan pemberian insentif dan akses permodalan, standarisasi usaha dan sertifikasi CHSE, serta reaktivasi usaha. Terkait ketahanan, CEO tiket.com George Hendrata menyebut pihaknya punya cara tersendiri untuk menghadapi aturan yang bisa berubah secara dramatis dalam waktu singkat.

"Memberikan informasi yang lengkap pada konsumen, soal ketentuan tes (COVID-19) dan informasi serupa. Kemudian, mengajak selalu menegakkan prokes (protokol kesehatan) dan meningkatkan vaksinasi," katanya di kesempatan yang sama.

Sementara dari sektor perhotelan, Director of Sales and Marketing Hotel Indonesia Kempinski Jakarta Iwan Winarto menyebut, tingkat fleksibilitas harus setinggi mungkin untuk menghadapi perubahan mendadak. "Mengingat kita belum dalam keadaan bebas COVID-19," ucapnya.

"Selain, harus punya standar tingkat keamanan yang tinggi dan bagaimana menawarkan layanan yang win-win solution bagi pelanggan. Implementasi prokes juga harus dilakukan dengan sangat serius," imbuh Iwan.

APBN Dukung Pemulihan Pariwisata Tahun 2022

Ilustrasi
Ilustrasi travel. (dok. Pexels/Artem Beliaikin)

Anggota Komisi XI DPR RI Ir. Kamrussamad menjelaskan anggaran program pemulihan dan dukungan industri pariwisata Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022. Ia menyebut, Rp3,7 triliun akan dialokasikan ke sektor pariwisata dan Rp10,1 triulun sebagai pembangunan pariwisata 2022.

Ini termasuk pengembangan pariwisata pada aspek 3A, yakni aksesibilitas, atraksi, dan amenitas, dan 2P: promosi dan partisipasi pelaku usaha swasta. Kemudian, percepatan pembangunan lima destinasi wisata super prioritas.

"Daya dukung selama setahun atau dua tahun dalam pembangunan infrastruktur di destinasi wisata super prioritas," katanya.

Kemudian, peningkatan kualitas SDM pariwisata dan pemulihan pasar pariwisata dan rebranding pariwisata menuju pasar yang tangguh dan berkelanjutan. Secara lebih rinci, ia menyebut reservasi jembatan 2.386 meter di destinasi super prioritas.

Pendidikan tinggi vokasi pariwisata pada 10.816 mahasiswa, serta sertifikasi profesi dan SDM pariwisata pada 6.415 orang. Ada pula promosi, event, dan konferensi di 156 kegiatan, pembangunan maupun pengembangan fasilitas pelabuhan laut di enam destinasi wisata, serta pengembangan taman nasional dan taman wisata alam di 15 lokasi.

Infografis Libur Natal dan Tahun Baru, Ini 5 Langkah Cegah Lonjakan COVID-19

Infografis Libur Natal dan Tahun Baru, Ini 5 Langkah Cegah Lonjakan Covid-19
Infografis Libur Natal dan Tahun Baru, Ini 5 Langkah Cegah Lonjakan Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya