Liputan6.com, Jakarta - Wabah varian virus Covid-19, Omicron, memang belum berlalu, tapi Indonesia sudah siap menyambut lebih dari 20 ribu orang delegasi selama rangkaian acara Presidensi G20 2022. Rangkaian agenda G20 akan berlasung hingga November 2022, yang tersebar di 25 kota dengan lebih dari 190 pertemuan.
Salah satu tempat kedatangan para delegasi dari berbagai negara adalah Bandara Soekarno-Hatta. Saat ini, para delegasi G20 yang datang sebagian besar dari berbagai lembaga finansial, serta lembaga global untuk menghadiri dua pertemuan di Jakarta.
Advertisement
Baca Juga
Dua pertemuan itu adalah pertemuan Finance and Central Bank Deputies (FCBD) pada 15--16 Februari 2022. Lalu, pertemuan Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) pada 17--18 Februari 2022.
Kementerian Keuangan menginformasikan total delegasi dari berbagai negara yang hadir secara fisik atau luring di kedua pertemuan tersebut sebanyak 169 delegasi. Sementara 216 delegasi mengikuti pertemuan secara daring. Menurut Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi, delegasi G20 sudah mulai tiba di Bandara Soetta sejak 13 Februari 2022.
"Kedatangan para delegasi G20 di Bandara Soekarno-Hatta pada 13 - 16 Februari 2022 dari berbagai negara. Proses kedatangan berlangsung lancar berkat kolaborasi dan dukungan berbagai pihak," terang Agus, melansir laman resmi Angkasa Pura II, Jumat (18/2/2022).
AP II dan semua stakeholder ingin memastikan para delegasi G20 merasakan penyambutan yang baik, penuh dengan kenyamanan, dan kehangatan mulai dari Bandara Soetta. "Pihak bandara menugaskan personel khusus untuk menyambut kedatangan delegasi, mendirikan hospitality lounge dengan dukungan dari Bank Indonesia. Kami menyediakan area khusus untuk menampilkan dan memperkenalkan kerajinan serta budaya Indonesia di jalur kedatangan para delegasi G20 di Terminal 3," jelas Agus.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hospiltality Lounge
Hospiltality Lounge ini juga mendukung penerapan sistem bubble bagi para delegasi G20. Ketika para delegasi turun dari pesawat, mereka akan langsung menuju Hospitality Lounge untuk memproses pemeriksaan berbagai dokumen, termasuk dokumen imigrasi dan bea cukai.
Setelah itu, mereka melakukan pengambilan sampel PCR dan diarahkan menuju hotel. Di Hospitality Lounge, para delegasi juga mengisi formulir digital di aplikasi HORE atau Health Protocol Readiness yang disiapkan AP II.
"Sistem HORE juga terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi, sehingga delegasi diharapkan dapat merasakan pelayanan terintegrasi dengan memastikan protokol kesehatan dan kemudahan layanan di Bandara Soekarno-Hatta," tutur Agus.
Advertisement
Seni dan Budaya
Bandara Soetta juga berkolaborasi dengan Forum Komunikasi Pemerintah Penghubung Seluruh Indonesia (FORKAPPSI) untuk menampilkan dan memperkenalkan berbagai kerajinan, serta budaya dari 34 provinsi di Indonesia kepada para delegasi G20.
"Area untuk menampilkan seni dan budaya ini berada di jalur kedatangan para delegasi G20. Mereka terlihat sangat tertarik melihat kerajinan-kerajinan asal 34 provinsi ini," lanjutnya.
Kerajinan dan budaya Indonesia yang dipertunjukkan pada para delegasi G20 di Terminal 3 antara lain berbagai kain dari daerah-daerah di Indonesia, serta berbagai kerajinan tangan asli Indonesia seperti anyaman bambu dan ukiran kayu. Pada November 2022, rencananya juga akan ada pertunjukan seni dan budaya di area kedatangan internasional Terminal 3 untuk khusus menyambut para delegasi G20.
Sistem Bubble
Kedatangan delegasi G20, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, menggunakan mekanisme sistem bubble. Aturan tertuang melalui Surat Edaran (SE) Nomor 6 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Sistem Bubble pada Rangkaian Kegiatan Pertemuan G20 dalam Masa Pandemi Virus Corona Disease 2019 (COVID-19).
Dikutip dari kanal Health Liputan6.com, pelaku sistem bubble pertemuan G20 di lndonesia dapat memasuki kawasan bubble pertemuan G20 di lndonesia dengan mekanisme sebagai berikut:
a. Penerbangan langsung melalui pintu masuk perjalanan luar negeri ke kawasan bubble pertemuan G20 di lndonesia
b. Transit melalui pintu masuk perjalanan luar negeri dan kemudian melanjutkan perjalanan domestik ke kawasan bubble pertemuan G20 di lndonesia.
c. Perjalanan domestik melalui jalur udara, darat, atau laut ke kawasan bubble pertemuan G20 di Indonesia.
Kawasan bubble pertemuan G20 di lndonesia adalah kawasan yang terdiri atas hotel, venue, dan fasilitas pendukung lainnya pada setiap event dalam rangkaian kegiatan pertemuan G20 di lndonesia.
Advertisement