6 Fakta Menarik Tanjungbalai, Punya Sungai Terbaik Ketiga di Dunia untuk Kegiatan Arung Jeram

Kota Tanjungbalai pernah beberapa kali menerima penghargaan sebagai salah satu kota terbersih se-Indonesia.

oleh Henry diperbarui 25 Feb 2022, 08:30 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2022, 08:30 WIB
Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Balai Asahan. (Foto: Pelindo I).
Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Balai Asahan. (Foto: Pelindo I).

Liputan6.com, Jakarta - Kota Tanjungbalai adalah salah satu kota di provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Luas wilayahnya 60,52 km persegi dan penduduk berjumlah 175.233 jiwa tahun 2019. Kota ini berada di tepi Sungai Asahan, sungai terpanjang di Sumatra Utara. Kota ini pernah menjadi kota terpadat di Asia Tenggara dengan kepadatan penduduk lebih kurang 20.000 jiwa per km persegi.

Kota Tanjungbalai diperluas dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 20 Tahun 1987, tentang perubahan batas wilayah Kota Tanjungbalai dan Kabupaten Asahan. Kota Tanjungbalai memiliki pelabuhan tertua kedua di provinsi Sumatra Utara sesudah Pelabuhan Belawan yaitu Pelabuhan Teluk Nibung.

Keberadaan Pelabuhan Teluk Nibung telah dikenal sejak zaman kolonial Belanda sebagai pelabuhan internasional yang memiliki kegiatan ekspor-impor yang cukup ramai dikunjungi karena berdekatan dengan negara tetangga Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Tanjungbalai. Berikut enam fakta menarik seputar Kota Tanjungbalai yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Suku di Tanjungbalai

Tanjungbalai yang dalam sejarahnya menjadi kota perdagangan tidak diragukan lagi merupakan kota multietnis. Berbagai suku bangsa bercampur di sini: Batak, Melayu, Jawa, Tionghoa adalah sebagian dari etnik yang bermukim di kota ini.

Namun suku asli kota ini ialah orang Melayu. Berdasarkan data pemerintahan kota Tanjungbalai pada 2015, suku Batak paling banyak menghuni kota ini yaitu sekitar 42,5 persen. Mereka adalah suku Toba, Angkola, Mandailing, Simalungun, Karo dan Pakpak.

Mayoritas penduduk Kota Tanjungbalai memeluk agama Islam sebanyak 84,67 persen. Selebihnya menganut agama Kristen Protestan, Buddha, Katolik, dan sebagian kecil menganut agama Hindu serta Kepercayaan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2. Kota Terbersih

Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Balai Asahan. (Foto: Pelindo I).
Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Balai Asahan. (Foto: Pelindo I).

Kota Tanjungbalai pernah beberapa kali menerima Anugerah Adipura sebagai salah satu kota terbersih se-Indonesia. Tanjungbalai sudah mendapatkan Piala Adipura selama tujuh kali dan Sertifikat Adipura satu kali.

Kota Tanjungbalai juga pernah meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri yang diterima SD Negeri 130001 Kelurahan Sumber Sari, Kecamatan Sei Tualang Kota Tanjungbalai pada 2016.

Adiwiyata Mandiri merupakan penghargana untuk sekolah yang mampu mempertahankan program-program lingkungan hidup mereka selama tiga tahun berturut-turut. Sedangkan untuk Piala Adipura, mereka terakhir kali meraih piala pada 2017.

3. Mutiara Selat Malaka

Sungai Asahan
Arung Jeram Sungai Aasahan.(dok.instagram@asahanriver_rafting/https://www.instagram.com/p/Bwjth4iAcTM/Devita

Kota Tanjungbalai dijuluki Mutiara Selat Malaka. Julukan ini merujuk pada kondisi geografis Tanjungbalai yang bersebelahan langsung dengan Selat Malaka dimana wisatawan yang ingin traveling ke Danau Tobadan menggunakan transportasi kapal melalui rute Pelabuhan Tanjungbalau.

Selain ini, kota ini juga menjadi titik pertemuan bagi dua sungai besaryang mengalir di beberapa kabpaten di Sumatra Utara yaitu Sungai Asahan dan Sungai Silau. Sungai Asahan sendiri airnya mengalir dari Danau Toba. Sungai Asahan merupakan sungai terbaik ketiga di dunia untuk kegiatan arung jeram.

4. Asal Usul Nama Tanjungbalai

Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Balai Asahan. (Foto: Pelindo I).
Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Balai Asahan. (Foto: Pelindo I).

Nama Tanjungbalai berasal dari cerita turun-temurun. Dulu ada sebuah balai yang terletak di ujung Tanjungmuara Sungai Silau dan Sungai Asahan.

Seiring berjalannya waktu, lokasi tersebut bertambah ramaikarena lokasinya yang strategis. Lama-kelamaan muncul kata Balai di Tanjung dan Kampung Tanjung sampai kmeudian lebih dikenal dengan sebutan Tanjungbalai.

5. Kuliner Khas Tanjungbalai

Mie Lendir
Mie Lendir khas Batam/enjoybatam.com.

Tanjungbalai punya ragam kuliner khas yang lezat dan sulit ditemukan di daerah lain. Ada Lendor yang terbuat dari kangkung yang dicampur dengan daun pakis dan melinjo. Masyarakat setempat kadang menambahkan kraca di dalamnya.

Ciri khas lendot dan yang menjadikan kuliner ini selalu dirindukan adalah rasa gurih dari kuah yang diberi tambahan keju. Ada juga Mie Lendir yang tekstur kuahnya kental dan bercita rasa khas dari penggunaan bumbu rempah-rempah lokal.

Ada juga Gulai Asam Pedas yang bahan pembuatannya tak jauh berbeda dengan pembuatan gulai pada umumnya. Bedanya, mereka menggunakan cabai rawit yang cukup banyak.

Satu lagi yang membedakannya adalah daging yang digunakan berasal dari ikan, bukan daging sapi ataupun kambing. Kuliner khas lainnya ada Roti Karai, Nasi Lemak Kamal, Mie Laksa, Ikan Asin Mayung, Roti Klatak, Kerang Serundeng dan masih banyak lagi.

6. Wisata Tanjungbalai

Vihara Tri Ratna di Kota Tanjungbalai, Sumatra Utara
Vihara Tri Ratna di Kota Tanjungbalai, Sumatra Utara. foto: Instagram @viharatriratna

Dengan posisinya yang strategis, dimana daerah ini berbatasan langsung dengan Selat Malaka, wisata bahari yang berhubungan air banyak di temui di Tanjungbalai. Salah satunya adalah olahraga air di Sungai Asahan, terutama arung jeram. Sungai terbesar di Tanjungbalai ini merupakan lintasan arung jeram terbaik ketiga dunia, berada di bawah Sungai Colorado (AS) dan Sungai Zambesi (Afrika).

Ada juga Taman Pesona Asri yang dibangun untuk mengakomodir keinginan masyarakat lokal yang ingin merasakan nuansa baru selain wisata alam yang sering mereka kunjungi.  Taman ini juga memiliki waterboom yang mempunyai berbagai permainan yang bisa dinikmati dengan harga yang murah dan terjangkau.

Destinasi wisata menarik lainnya adalah, Pasar Ikan Bosar, Lapangan Sultan Abdul Jalil, Vihara Tri Ratna, Jembatan Tabayang, Istana Asahan, Kelenteng Dewi Samudera dan masih banyak lagi.

4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya