Pikir-Pikir Lagi Jika Mau Operasi Plastik di Usia Muda

Belajar dari kasus Bella Hadid, kapan sebenarnya seseorang dianggap terlalu muda untuk operasi plastik?

oleh Asnida Riani diperbarui 28 Mar 2022, 03:03 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2022, 03:03 WIB
Sejarah Operasi Plastik, Diakselerasi Perang Dunia hingga Jadi Prosedur Kecantikan
Ilustrasi operasi plastik. (dok. Olga Guryanova/Unsplash.com)

Liputan6.com, Jakarta Tidak sedikit remaja memilih melakukan operasi plastik di usia muda. Keputusan ini kemudian memunculkan perdebatan di media sosial tentang kapan sebenarnya seseorang dianggap terlalu muda untuk menjalani prosedur tersebut.

Yang terbaru, topik ini dimunculkan kembali oleh Bella Hadid. Model ini mengaku melakukan operasi hidung pada usia 14 tahun. Dalam wawancara dengan Vogue, baru-baru ini, model Amerika Serikat (AS) itu mengaku mengalami kesulitan saat tumbuh dewasa di tengah sorotan publik.

Ia berjuang menerima diri sendiri saat kesehatan mentalnya diuji di masa remaja. "Saya berharap saya menjaga hidung asli saya," katanya pada majalah mode tersebut.

Mengutip American Society of Plastic Surgeons, Sabtu, 26 Maret 2022, lebih dari 230 ribu operasi kosmetik dan 140 ribu prosedur kosmetik non-invasif dilakukan orang AS yang masih berusia 13--19 pada 2021. Beberapa prosedur itu, termasuk operasi hidung, pinback telinga, dan koreksi asimetri payudara.

Statistik dan pernyataan Bella memicu perdebatan di media sosial mengenai operasi plastik di masa remaja. Jika tengah berpikir melakukan prosedur tersebut, apa saja yang mesti Anda pertimbangkan?

Salah satu faktor terpenting yang harus dipertimbangkan ketika memutuskan melakukan operasi plastik di bawah usia 18 tahun: kondisi fisik. Orang tersebut harus memperhatikan bagian-bagian tubuh yang telah berkempang sepenuhnya.

Ahli bedah plastik, Michael Burgdorf, menjelaskan bahwa pasien berusia lebih muda berisiko memiliki masalah, seperti kelainan bawaan, asimetri, maupun fitur yang menonjol. Dengan begitu, para ahli merekomendasikan menunggu setidaknya sampai awal 20-an agar tidak mengganggu proses pertumbuhan tubuh secara alami.

"Sering kali masalah ini dapat diselesaikan dengan sendirinya, jadi kami mencoba mendorongnya keluar (tidak melakukan operasi plastik) dan menyarankan menunggu beberapa tahun," Burgdof mengatakan.

Pertimbangan selanjutnya adalah memperhatikan masalah emosional. Para remaja cenderung ingin mengubah sesuatu agar terlihat lebih seperti selebritas idola mereka. Itu membuat adanya rasa tertekan melakukan operasi plastik hanya karena "rasa tidak aman dan cara teman sebaya memandang mereka."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Cerita Kylie Jenner

Kylie Jenner
Kylie Jenner (Instagram @kyliejenner)

Hal ini dirasakan Kylie Jenner. Ibu dua anak itu sempat mengaku beberapa bulan lalu bahwa ia melakukan filler bibir pada usia muda. Alasannya, sempat tidak percaya diri dengan bibirnya saat berusia 15 tahun.

"Saya pikir bisa jadi pencium yang baik jika memiliki bibir lebih besar. Ternyata itu tidak terjadi," sesal Kylie.

 

Lakukan untuk Diri Sendiri

Operasi plastik
Ilustrasi operasi plastik. (Ilustrasi: Unsplash)

Saat melakukan operasi plastik, pasien membutuhkan banyak kedewasaan emosional dan sistem pendukung yang kuat untuk diandalkan. Mereka harus menyelesaikan prosedur untuk diri mereka sendiri, bukan menyenangkan orangtua, teman, maupun orang lain.

Di samping itu, operasi plastik membutuhkan waktu yang cukup lama dan proses pemulihan yang bisa saja sulit. Dalam setiap prosedurnya, hampir pasti ada rasa sakit, ketidaknyamanan, pembengkakan, dan memar dalam jangka waktu panjang.

 

Larangan Operasi Plastik

Ilustrasi operasi plastik
Ilustrasi operasi plastik (Foto: Unsplash/Roksolana Zasiadko)

Fase itu bisa jadi sulit bagi remaja karena mereka tidak selalu mengerti bahwa operasi tidak dapat secara ajaib mengubah tubuh. Di sebagian besar negara, orang di bawah usia 18 tahun tidak diperbolehkan menjalani operasi plastik tanpa persetujuan tertulis penuh dari orangtua atau wali mereka. Bahkan, beberapa ahli bedah justru menolak melakukannya.

"Jika masalah ini tidak mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka, bisa dianggap tepat menjalani operasi. Namun, tetap harus lebih bijaksana, dewasa, dan mampu memahami risiko yang akan dihadapi setelah operasi plastik," tutup Burgdorf. (Natalia Adinda)

Infografis Fenomena Operasi Plastik

Infografis Fenomena Operasi Plastik
Infografis Fenomena Operasi Plastik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya