Isi Surat Tulisan Tangan dari Anak Ukraina untuk Ibunya yang Meninggal Akibat Invasi Rusia

Anak Ukraina berusia sembilan tahun menulis surat yang ditulis tangan dengan kalimat-kalimat mengharukan bagi ibunya yang wafat akibat serangan Rusia.

oleh Komarudin diperbarui 12 Apr 2022, 15:02 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2022, 15:02 WIB
Surat anak Ukraina untuk ibunya yang telah meninga dunia akibat invasi Rusia
Seorang anak Ukrainamenulis surat yang memilukan untuk ibunya yang telah meningal dunia akibat invasi Rusia (dok. Twitter/ Anton Gerashchenko)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang anak Ukraina berusia sembilan tahun menulis surat hasil tulisan tangan yang memilukan. Surat itu ditujukan bagi mendiang ibunya yang terbunuh dalam invasi Rusia.

Galia, nama bocah itu, menuliskan bahwa ia berterima kasih kepada ibunya untuk 'sembilan tahun terbaik dalam hidupnya'. Ia berjanji menjadi "anak yang baik agar bisa bertemu ibunya di surga". Tragedi itu terjadi di Borodyanka, lokasi yang situasinya dikatakan 'jauh lebih mengerikan' daripada Bucha, tempat kuburan massal warga sipil yang diduga korban pembantaian oleh Rusia ditemukan, dikutip dari laman Metro.co.uk, Selasa (12/4/2022).

"Mama. Surat ini adalah hadiah untukmu pada 8 Maret," tulis gadis itu. "Jika mama berpikir bahwa mama membesarkanku dengan sia-sia. Terima kasih untuk sembilan tahun terbaik dalam hidupku."

"Saya sangat berterima kasih kepadamu untuk masa kecil saya. Anda adalah ibu terbaik di dunia. Aku tidak akan pernah melupakanmu."

"Aku ingin mama bahagia di langit. Aku berharap mama pergi ke surga. Kita akan bertemu di surga. Aku akan mencoba yang terbaik untuk menjadi baik untuk pergi ke surga juga. Salam, Galia."

Mantan Wakil Menteri Dalam Negeri Ukraina Anton Herashchenko membagikan surat menyayat hati itu lewat Twitter. Kengerian dipicu minggu ini ketika pasukan Kremlin dituduh membantai ratusan orang tak bersalah di Bucha.

Beberapa korban ditemukan ditembak dari jarak dekat dan lainnya dengan tangan terikat di belakang punggung mereka. Presiden Volodymyr Zelensky memperingatkan pada Kamis malam, 7 April 2022, "Mereka sudah mulai memilah-milah reruntuhan di Borodyanka. Jauh lebih mengerikan di sana, bahkan ada lebih banyak korban penjajah Rusia."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tak Tahu Hidup atau Mati

Lebih dari 2,5 juta orang telah meninggalkan Ukraina
Anak-anak duduk di tempat tidur di pusat pengungsi dari Ukraina di Messe di Berlin, Jerman pada 11 Maret 2022. Badan PBB untuk urusan pengungsi (UNHCR) mengatakan setidaknya 2,5 juta orang telah meninggalkan Ukraina, dengan lebih dari setengahnya sekarang di Polandia. (Odd ANDERSEN / AFP)

"Dan apa yang akan terjadi ketika dunia mengetahui seluruh kebenaran tentang apa yang dilakukan militer Rusia di Mariupol? Di sana, di hampir setiap jalan, adalah apa yang dunia lihat di Bucha dan kota-kota lain di wilayah Kyiv setelah penarikan pasukan Rusia," kata Zelensky.

Banyak orang masih tidak tahu apakah anggota keluarga mereka hidup atau mati. Mereka  telah menghabiskan berhari-hari menyaksikan tim penyelamat menggeser puing-puing.

"Ibu saya, saudara laki-laki saya, istri saudara laki-laki, ibu dan ayah mertuanya, masih di sana, serta orang-orang lain yang ada di ruang bawah tanah," kata warga Borodyanka, Vadym Zagrebelnyi.

"Tapi ada orang lain di lantai atas sana, dan juga dengan anak-anak. Dan saya tahu pasti bahwa mereka tidak keluar. Saya tahu mereka ada di sana saat itu," imbuhnya. 

Dukungan Boris Johnson

Kemunculan Pertama PM Inggris
PM Inggris, Boris Johnson selesai memberikan pernyataan pada hari pertamanya kembali bekerja setelah pulih dari virus Corona di Downing Street, London, Senin (27/4/2020). Ini menjadi kemunculan pertama PM Johnson di depan publik setelah hampir sebulan terinfeksi COVID-19. (AP/Frank Augstein)

Pesan radio yang disadap menunjukkan seorang komandan Rusia memerintahkan anak buahnya untuk 'memusnahkan sebuah desa' di dekat Mariupol, menurut intelijen Ukraina.

"Bunuh mereka semua. Apa yang Anda tunggu motherf***ers? Habiskan semua orang. Mengerti?" rupanya dia memberi tahu anak buahnya.

Rusia telah berulang kali membantah menargetkan warga sipil, mengklaim gambar mayat di Bucha hanya akal-akalan pemerintah Ukraina. Namun, dukungan terus mengalir bagi warga Ukraina. Boris Johnson melakukan perjalanan kejutan ke Kyiv kemarin 'untuk menunjukkan solidaritas' dengan negara yang dilanda perang itu.

Dia mengatakan kepada Zelensky "rakyat Ukraina adalah singa, dan Anda adalah aumannya". Ia berjanji untuk meningkatkan sanksi terhadap Moskow.

Akumulasi Stres

Polandia Menyambut Lebih dari Dua Juta Pengungsi Ukraina
Anak-anak dari Ukraina tidur di stasiun kereta api di Przemysl, Polandia tenggara, pada Rabu (23/3/2022). Polandia telah menerima lebih dari 2 juta pengungsi Ukraina sejak invasi Rusia pada 24 Februari lalu. (AP Photo/Sergei Grits)

Bagi banyak anak Ukraina, meninggalkan rumah mereka juga berarti meninggalkan negara mereka. Anak-anak terlantar, terutama pengungsi, lebih rentan mengalami masalah psikologis. Mereka juga menghadapi faktor risiko tambahan dan dapat terkena berbagai bentuk eksploitasi, diberitakan kanal Health Liputan6.com.

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak sangat sensitif terhadap akumulasi stres. Ada banyak bukti terkait hubungan dosis-respons antara jumlah stressor yang dialami oleh anak-anak dan hasil kesehatan mental mereka. Bagi pengungsi anak, akumulasi stres umumnya berasal dari tiga kontributor utama yakni:

- Di negara asal mereka, banyak yang mungkin telah menyaksikan atau mengalami kekerasan, penyiksaan dan kehilangan keluarga dan teman;

- Perjalanan ke negara perlindungan juga bisa menjadi saat stres lebih lanjut. Anak-anak pengungsi mungkin mengalami perpisahan dari orangtua mereka, baik karena kecelakaan atau sebagai strategi untuk memastikan keselamatan mereka;

- Tahap terakhir untuk menemukan kelonggaran di negara lain dapat menjadi waktu yang lebih sulit karena banyak yang harus membuktikan klaim suaka mereka dan juga mencoba untuk berintegrasi ke dalam masyarakat baru.

Periode ini semakin disebut sebagai periode 'trauma sekunder' untuk menyoroti masalah yang dihadapi. Saat tiba, seorang anak pengungsi perlu menetap di sekolah baru dan menemukan kelompok sebaya. Anak-anak mungkin menjadi dewasa sebelum waktunya, misalnya, sebagai penghubung bahasa yang vital dengan dunia luar.

Infografis Rusia Serang Ukraina dan Dalih Vladimir Putin. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Rusia Serang Ukraina dan Dalih Vladimir Putin. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya