Liputan6.com, Jakarta - Kondisi gigi yang sehat berasal dari kebersihan gigi yang terjaga dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk menyikat gigi minimal dua kali sehari untuk menjaga gigi tetap bersih. Kalau gigi tidak disikat atau dibersihkan secara teratur, bisa mengakibatkan masalah seperti gigi berlubang hingga penyakit gusi.
Tenaga medis seperti dokter gigi memiliki peran penting dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan gigi. Masyarakat harus diajari tentang konsekuensi dari kebersihan gigi dan makanan yang dikonsumsi terhadap kesehatan gigi, serta pentingnya pemeriksaan gigi secara teratur untuk memastikan kesehatan gigi.
Kemudahan memperoleh informasi di era digital saat ini tentunya semakin memudahkan para tenaga medis dan dokter gigi untuk menyebarkan kesadaran akan pentingnya kesehatan gigi. Apalagi dengan hadirnya media sosial di mana setiap orang dapat saling terhubung dan memperoleh informasi dari mulut ke mulut.
Advertisement
Baca Juga
Seperti yang dilakukan salah satu dokter gigi sekaligus influencer asal Indonesia, Tri Putra. Melalui akun media sosialnya, dia rutin membagikan berbagai video pembersihan karang gigi, pencabutan, dan penambalan gigi. Dokter Tri menceritakan bahwa awal mula dirinya membuat video tindakan-tindakan medis terhadap gigi karena ingin membuat masyarakat lebih tau mengenai berbagai proses perawatan gigi.
Dan juga sebagai evaluasi pribadi terhadap hasil kerja dirinya sendiri, karena dari berbagai video dan fotonya dia bisa melihat lagi hasil pekerjaannya secara lebih detail.Dia mengatakan dirinya senang karena banyak orang yang jadi teredukasi dengan video-video yang dia buat sehingga lebih peduli dengan kebersihan giginya. Mereka menjadi lebih sadar bahwa rutin membersihkan karang gigi setiap 6 bulan sekali itu penting.
“Alhamdulillah bisa diapresiasi oleh masyarakat banyak, bahkan konten-konten saya juga banyak ditonton oleh orang luar negeri. Banyak orang yang suka menonton video-video saya, khususnya pembersihan karang gigi, karena mereka merasakan satisfying atau rasa puas saat menontonnya.
Banyak juga yang bilang di kolom komen bahwa mereka jadi semakin rajin menyikat gigi karena takut kondisi giginya jadi kotor dan rusak seperti di video-video yang saya upload,” ungkap dokter Tri.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Butuh Waktu Lebih Lama
Pria bernama lengkap Muh. Try Utomo Insana Putra yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Trisakti itu menyatakan bahwa secara demografi, sebanyak 29% subscribers-nya di YouTube berasal dari Indonesia, sisanya dar luar negeri.Begitu juga dengan TikTok, hanya sebanyak 19 persen penontonnya yang berasal dari Indonesia, selebih merupakan penonton dari luar negeri.
Tahun lalu, kontennya juga sempat diunggah oleh akun global @9gag sehingga ditonton banyak orang dari seluruh dunia.Dokter Tri menjelaskan bahwa dia cukup sering mengunggah videonya pada malam hari. Dia mengatakan bahwa hal itu dilakukan dengan tujuan untuk mengingatkan masyarakat agar jangan lupa menyikat gigi sebelum tidur.
“Justru orang-orang sering menunggu video unggahan saya sebagai tontonan pengantar tidur. Banyak juga orang tua yang komentar kalau video-video saya sering ditunjukkan ke anak-anaknya saat anak-anaknya lagi malas atau sulit disuruh menyikat gigi,” imbuhnya.
Dalam proses dokumentasinya, dokter Tri mengakui bahwa memang dibutuhkan waktu lebih lama untuk membuat video sambil dirinya praktik kerja merawat pasien. Namun, dia juga dibantu oleh para asistennya dalam mendokumentasikan sehingga tidak mengganggu pekerjaan yang dia lakukan.
Saat ini, dokter Tri sudah berhasil memperoleh jumlah pengikut sebanyak 494 ribu di Instagram @doktergigi_ dan 36 ribu di Instagram @drg.triputra, dan sebanyak 2,8 juta pengikut di TikTok @doktergigi_, serta 617 ribu subscribers di kanal Youtube Dokter Gigi Tri Putra. Selain itu, dokter Tri juga punya klinik gigi yang berlokasi di kota Jakarta, Bekasi, dan Medan.
Advertisement