Buntut Insiden Hilangnya Anak Ridwan Kamil, Sungai Aare Swiss Diulas Buruk Warganet Indonesia

Ulasan buruk warganet Indonesia pada Sungai Aare Swiss, lokasi anak Ridwan Kamil hilang, dianggap tidak masuk akal.

oleh Asnida Riani diperbarui 30 Mei 2022, 10:02 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2022, 10:02 WIB
Kabar Terbaru Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengikuti langsung proses pencarian Emmeril Kahn Mumtadz. (Dok. Kemenlu-KBRI Bern)

Liputan6.com, Jakarta - Lantunan doa agar anak Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz, segera ditemukan masih terus digaungkan di jagat maya. Namanya masih jadi trending topic hingga Senin pagi (30/5/2022). Eril, begitu ia akrab disapa, dilaporkan hilang terseret arus ketika berenang di sungai di kota Bern, Swiss tersebut, Kamis siang, 26 Mei 2022, waktu setempat.

Di antara doa-doa tersebut, ada perbuatan dinilai "tidak masuk akal" yang dilakukan warganet Indonesia. Pasalnya, dalam banyak tangkapan layar yang beredar di Twitter sejak akhir pekan lalu, diperlihatkan bahwa tidak sedikit dari mereka yang memberi ulasan buruk pada Sungai Aare.

Akun @txtfrombrand jadi salah satu yang mengunggah ulang sederet tangkapan layar yang dimaksud. Tampak di sana ada yang memberi penilaian bintang satu, memberi keterangan, "Suka menenggelamkan orang." Ada juga yang menulis, "Belum ketemu (Eril), nanti kalau sudah ketemu, dikasih bintang lima lagi."

Ada juga pengguna yang memberi ulasan buruk sambil mempertanyakan apakah tidak ada petugas keselamatan yang berjaga-jaga di sekitar sungai. Atas ulasan-ulasan tersebut, akun @txtfrombrand menulis, "Otak kalian yang ilang."

"Kalo ngejar buat naikin level local guide, mending gausah. Soalnya malah kedetect spam. Kalo buat lucu lucuan, gada lucunya," pihaknya melanjutkan.

Benar saja memang. Berdasarkan pantauan Liputan6.com Senin pagi (30/5/2022), skor ulasan Sungai Aare di Google kembali "normal" pada angka 4,7 merujuk 477 ulasan penggunanya.

"Local guide fungsinya ya buat kontribusi ngasih tau orang awam tentang suatu tempat yang udah lu kunjungin, biar orang tau worth to try atau ngga. Makanya dibentuklah komunitas," tandas akun tersebut terkait ulasan buruk yang diberikan warganet Indonesia pada Sungai Aare Swiss.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pantau Pencarian Langsung

Kabar Terbaru Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengikuti langsung proses pencarian Emmeril Kahn Mumtadz. (Dok. Kemenlu-KBRI Bern)

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajukan perpanjangan cuti selama sepekan agar bisa berada di Swiss untuk memantau upaya pencarian Eril, mengutip laporan kanal Regional Liputan6.com. Emil, sapaan akrabnya, memang mengikuti langsung proses pencarian putra sulungnya sejak Sabtu, 28 Mei 2022. Hal itu terekam dari foto proses pencarian yang diunggah di situs resmi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

Pencarian intensif dilakukan dengan kapal dan drone di beberapa lokasi kritis di sepanjang Sungai Aare. Selain itu, tim penyelam pun dikerahkan di beberapa lokasi yang dapat diakses di sepanjang sungai.

Setelah proses pencarian dilakukan, Kepala Polisi Maritim Urs Käser dan Kepala Kepolisian Regional Bern Thomas Mueller menyampaikan hasil pencarian pada Emil bahwa sampai Sabtu sore waktu setempat, belum membuahkan hasil yang diharapkan. Pencarian intensif yang dilakukan polisi, polisi maritim, dan pemadam kebakaran telah berlangsung selama tiga hari. Di hari keempat pencarian, Minggu, 29 Mei 2022, tim SAR setempat memfokuskan pencarian di dua pintu air terdekat.

 

Sempat Terdengar

Gubernur Jawa Barar Ridwan Kamil mengikuti langsung proses pencarian Emmeril Kahn Mumtadz pada Sabtu (28/5/2022) (KBRI Bern)
Gubernur Jawa Barar Ridwan Kamil mengikuti langsung proses pencarian Emmeril Kahn Mumtadz pada Sabtu (28/5/2022) (KBRI Bern)

Kepada media, yang merupakan adik dari Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzzaman, mengatakan bahwa ketika kejadian sempat terdengar teriakan, "Help" atau "Tolong," lapor kanal News Liputan6.com.

"Saat kejadian, informasi dari keluarga, memastikan dua orang (yang berenang bersama Eril, adik dan temannya) sudah sampai. Mungkin ada sesuatu yang tidak terduga, terbawa hanyut, Eril berteriak 'Help'," kata Elpi saat jumpa pers daring, Sabtu 28 Mei 2022.

Ia menambahkan, keluarga yang mendengar hal tersebut langsung segera bertindak untuk melaporkan ke otoritas sungai guna meminta pertolongan. Duta Besar (Dubes) RI di Bern Muliaman D Hadad menuturkan bahwa hari ketiga pencarian Eril dilakukan menggunakan perahu dan drone berteknologi tinggi.

"Jadi untuk hari ini, Sabtu, 28 Mei 2022, Tim SAR masih melakukan pencarian. Untuk metode pagi ini lebih intensif dengan boat search dan drone menyisir tepian sungai dan melakukan penyelaman," kata Muliaman dalam jumpa pers yang digelar secara virtual, Sabtu 28 Mei 2022.

 

Pencarian Optimal

Sungai Aare
Pemuda melompat untuk berenang di Sungai Aare, lokasi putra Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz, dilaporkan terseret arus. (FABRICE COFFRINI/AFP)

Muliaman menjelaskan, drone pemindai suhu tubuh (thermal) sempat digunakan untuk mencari Eril selama 15 menit, 10 menit setelah Eril dilaporkan hilang. Sementara, drone yang digunakan pada pencarian hari ketiga, lanjut Muliaman, adalah pendeteksi permukaan sungai kontur dasar sungai. Drone tersebut akan mencitrakan sungai, sehingga membantu pencarian putra sulung Ridwan Kamil.

Ia menuturkan, dua jenis drone ini memiliki fungsi yang berbeda dan digunakan dalam waktu yang berbeda juga. "Jadi hasil dari drone thermal itu efektif pada menit awal, sekitar 15 menit setelah kejadian. Ketika thermal tidak terdeteksi, tidak maksimal. Drone sekarang berbeda, terbang rendah di sepanjang arus sungai, bermanuver jengkal demi jengkal," terang Muliaman.

Pada prinsipnya, setiap metode yang dimungkinkan akan dilakukan agar pencarian berjalan optimal. Ia mengatakan, penyelaman pun akan disesuaikan dengan situasi, mengingat danau yang jadi muara dan Sungai Aaree memiliki air yang dingin dan keruh karena berasal dari salju yang meleleh. Kristal putih dari lelehan salju ini membuat air keruh dan menyulitkan penyelaman.

"Suhu air di sungai sekitar 16 derajat celcius dengan tingkat kekeruhan yang agak keruh dibanding situasi optimal yang air biru bening kalau musim panas," ia menuturkan. "Apakah itu ada kemungkinan hipotermia, belum bisa saya katakan, nanti ahli yang menyampaikan. Kita menunggu perkembangan lebih lanjut."

Ia mengatakan, penelusuran dari lokasi awal ke lokasi hilang kontak, yakni berada di sisi sungai tujuh kilometer ke hilir.

Infografis: Bumi Makin Panas, Apa Solusinya? (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: Bumi Makin Panas, Apa Solusinya? (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya