Liputan6.com, Jakarta - Nama Natasha Wilona beberapa kali sempat masuk daftar nominasi perempuan tercantik di dunia versi TC Chandler. Bahkan pada 2017, namanya berada di urutan ke-36, di atas Raisa dan Chelsea Islan.
Terkait hal itu, perempuan kelahiran 15 Desember 1998 tersebut dengan tegas menyatakan ia tidak merasa cantik. "Aku enggak ngerasa cantik, sumpah. Tapi untuk kalian yang nge-vote aku, makasih. Thank you," ucap Natasha saat menjadi bintang tamu TS Talks di chanel Youtube TS Media.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip Sabtu (23/7/2022), ia mengatakan bahwa sejak pertama kali terjun ke dunia hiburan, ia sadar memiliki kecantikan yang biasa saja. Perempuan yang lebih cantik yang dimaksud bintang Anak Jalanan itu adalah para perempuan berdarah blasteran.
"Makanya, pas pertama kali aku terjun, aku enggak mengandalkan itu sama sekali. Aku cuma fokus gimana caranya aku yang biasa-biasa aja ini, bisa tunjukin aku berhak atau punya kesempatan jadi peran utama," tuturnya.
Ia mengaku kepercayaan diri yang ditanamkan ibunya sejak dini menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan. Sang mama mengajarinya agar percaya pada kemampuan sendiri dan totalitas dalam melakukan apapun.
"Mama bilang, kalau kita enggak punya apapun, yang kita miliki hanya percaya diri doang. Percaya kalau kita bisa, percaya kalau kita mampu," ujarnya seraya memuji ibunya sebagai perempuan kuat yang tidak pernah menunjukkan kemarahannya, kesedihannya, maupun mengeluh.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bisnis Kecantikan
Di sisi lain, perempuan yang sempat menetap di Banjarmasin, Kalimantan Selatan itu, memiliki ketertarikan besar terhadap dunia kecantikan. Ia mengaku menyukai dunia itu sejak kecil, dengan menonton banyak video para beauty influencer ternama.
"Bahkan video pertama di Youtube, aku buat video no makeup makeup look. Pake kamera Canon, pake cempol rambut, udah. Asal bikin, langsung upload," celotehnya.
Semakin mendalami, ia semakin meyakini dunia kecantikan sebagai passionnya. Ia bahkan semakin serius menggelutinya dengan meluncurkan bisnis kosmetik berlabel Marshwillow sejak sekitar 2,5 tahun lalu.
Natasha berpartner dengan dua orang rekannya untuk menjalani bisnis itu. Mereka pun berbagi tugas, ada yang berperan menjalankan marketing, distributor, dan produsen.
"Pertama kali saat diajak meeting, udah banyak banget yang bilang ayo buat beauty brand. Tapi, aku enggak mau karena enggak mau asal-asal. Aku enggak mau asal kayak pake nama, pake muka, terus keluar produknya," kata dia.
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Ikut Andil
Dengan dua rekannya saat ini, Natasha merasakan kecocokan lantaran mereka sama-sama sepakat ikut andil dan merintis dari nol. Ia memosisikan produknya sebagai produk untuk semua kalangan.
"Even anak yang dikasih jajan sekolahnya aja, bisa beli. Deg-degan, eh ternyata survive," ucapnya.
Dia mengaku terlibat dalam menentukan formula, desain, hingga warna. Menurut dia, warna-warnanya sangat menggambarkan personalitinya yang feminin dan menyukai segala yang cute. "Sampai ke konsep photoshootnya, itu yang membuat aku," imbuh dia.
Ia juga mengaku tak ingin asal menjual produknya. Ia menyeleksi e-commerce yang tepat agar menyasar target yang tepat. Ia bahkan mengusahakan agar lapaknya di salah satu e-commerce mendapat status mal. Dengan begitu, konsumen bisa semakin percaya bahwa produk yang dijualnya orisinal.
Jualan online sangat berperan mempertahankan bisnisnya, terutama di awal pandemi saat semua orang tak bisa ke mana-mana dan pusat perbelanjaan ditutup. "Dia lumayan bagus responsnya, positif selama ini. Orang juga belum ada kasih komen negatif," kata dia.
Masa Depan
Natasha menyebut bisnis yang dirintisnya sejak muda itu adalah bagian dari persiapan masa depan. Ia menyadari bahwa bisnis perlu waktu untuk bisa balik modal sepenuhnya dan menghasilkan.
"Bisnis kan enggak akan menghasilkan, balik modal semua dalam setahun kan, jadi aku berpikir buat jangka panjangnya aja," ucapnya.
Selama masih muda, ia akan melakukan semua yang dia bisa tanpa mengeluh. "Mumpung masih muda ya, nanti kalau udah tuaan dikit, udah enggak kuat nih kaki," ucapnya.
Selain bisnis, ia akan terus menjalani kiprahnya di dunia seni peran. Setelah delapan tahun terus menerus terlibat dalam produksi sinteron yang menghabiskan banyak waktu, kini ia lebih fokus bermain di proyek series atau film. Menurut dia, keduanya itu membuatnya lebih mudah mengelola waktu untuk hal lain selain syuting.
"Mungkin di sinetron itu lebih ke ritmenya. Kan lebih dibutuhkan fisik yang kuat banget. Salut sih aku sama orang-orang yang ada di pesinetron itu, orang-orang nggak kenal capek, nggak kenal lelah, tanpa libur, nonstop kerja," ujarnya.
Advertisement