Liburan Ingin Lepas Stres di Bali, Turis Australia Justru Tertipu Pesan Hotel yang Sedang Direnovasi

Turis asal Australia itu terkejut ketika datang ke lokasi hotel yang ia pesan melalui Expedia sedang direnovasi.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 31 Des 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 31 Des 2022, 07:00 WIB
Meninggalkan Hotel
Foto ilustrasi: meninggalkan hotel

Liputan6.com, Jakarta - Seorang turis Australia bernama Ric Attard mendapat kejutan ketika tiba di tempat yang dia yakini sebagai resor mewah dengan tepi kolam renang di Bali. Saat mendarat di desa peristirahatan Canggu, Bali, Indonesia, dia bersemangat untuk menghilangkan stres di akomodasi mewahnya, lengkap dengan kolam renang tanpa batas, pemandangan laut, dan dek luar ruangan yang cantik.

Namun begitu sampai, pria asal Gold Coast itu segera menemukan kenyataan yang sangat berbeda. Ia mengira berada di akomodasi yang salah saat tiba di PNB Beach Resort Bali pada 28 Desember 2022, lebih dari dua bulan setelah memesan empat malam di Expedia seharga 200 dolar Australia yang setara Rp2,1 juta.

Berdiri di area penerima tamu, dia melihat ke luar untuk melihat alat perbaikan untuk rekonstruksi besar di mana seharusnya ada kolam renang dan bar. "Wanita di belakang resepsionis memberi tahu saya bahwa ada konstruksi yang sedang berlangsung dan kolam ditutup," katanya.

"Saya terkejut dan memintanya untuk mengulang. Dia melakukannya dan menambahkan bahwa saya seharusnya menerima email yang memberi tahu saya tentang ketidaknyamanan ini," ungkap Attard, dikutip dari News.com,au, Sabtu, 31 Desember 2022.

Email itu dikirim 24 jam sebelumnya, jelasnya. Attard sedang dalam perjalanan di pesawat saat itu. Ia yang frustrasi duduk untuk mulai mencari hotel alternatif, dengan suara bising rekonstruksi di sekelilingnya.

Dalam hitungan menit, pasangan lain terlihat mengeluh bahwa mereka tidak bisa santai dan justru stres karena suara konstruksinya sangat keras dan memberi tahu resepsionis bahwa mereka ingin pergi. "Itu adalah mimpi buruk," kata Attard. 


Pindah Hotel

Kamar Hotel.
Ilustrasi kamar hotel. (Foto: Pegipegi)

Kemudian bencana selanjutnya datang. "Duduk di kursi kayu sambil mencari di telepon untuk akomodasi yang kini tentu akan menelan biaya 5 hingga 7 kali lebih banyak daripada yang tersedia di bulan September," ceritanya. 

"Saya duduk di sana selama sekitar tiga jam, saya pikir, dengan panik mencari di mana saja yang setidaknya ada akomodasi bintang 3-4 dari Canggu ke Uluwatu. Pada satu titik saya menetapkan parameter di Booking.com untuk menginap empat malam hingga menghabiskan 2400 dolar AS, jauh dari kisaran harga saya,” paparnya lagi merasa kecewa.

Syukurlah, resepsionis menelepon seorang teman di properti terdekat, yang membawa Tuan Attard untuk satu malam. Namun tidak ada air dan kamarnya kotor.

Duduk di tempat tidur, dia menghubungi Expedia untuk meminta kompensasi atas iklan yang tampak menyesatkan di situs mereka. Dia mengatakan semua yang mereka tawarkan adalah kredit pengembalian sebesar 50 dolar Australia. 


Lebih Teliti Memesan Hotel

Ilustrasi
Ilustrasi kamar hotel. (dok. pexels.com/Pixabay)

Meskipun berjam-jam di telepon, tak ada hal yang bisa mereka lakukan. Keesokan paginya, Tuan Attard diselamatkan oleh seorang teman yang mengetahui resor indah yang bisa dia tinggali di pulau Nusa Lembongan, di mana dia akhirnya bisa bersantai.

Ditanya apakah dirinya akan memesan melalui Expedia lagi, Attard mengatakan dia mungkin akan melakukannya, karena hanya ada sedikit pilihan di area tertentu. Namun dia mengatakan akan mencoba berbicara dengan tuan rumah secara langsung di masa mendatang untuk memastikan deskripsi dan foto di Expedia diperbarui dan akurat.

"Saya tentu enggan menggunakan Expedia lagi,” katanya.

"Saya akan pergi ke vila Song Lambung atau sejenisnya pada tanggal 1 (Januari) di sini di Nusa Lembongan. Mari kita lihat apakah booking.com lebih baik," sebutnya.

Kejadian lainnya sempat viral diceritakan turis Australia melalui akun TikTok @victoria_goulbourne, yang diunggah pada 11 November 2022, video telah ditonton lebih dari 46 juta kali saat artikel ini ditulis. Video berawal dengan memperlihatkan pemandangan sebuah resor yang menawan di Canggu Bali menampilkan kolam renang dan kursi santai.


Instagram VS Realita

Pariwisata Bali
Turis Australia ungkap Instagram vs Realita Bali. (dok. tangkapan layar TikTok @victoria_goulbourne/https://www.tiktok.com/@victoria_goulbourne/video/7164779267069414661)

Kamera kemudian disorot ke sekeliling agar melihat pemandangan yang "agak mengecewakan." Rekaman itu dilengkapi latar belakang lagu dengan lirik, "My life be like oh, ah" saat menunjukkan resor, kemudian "oh ah, oh" ketika menyorot pemandangan dari akomodasi disertai tawa histeris.

Kursi geladak resor mengarah ke pemandangan yang diharapkan punya keindahan menakjubkan. Tetapi, itu sebenarnya hanya rawa banyak lumpur, batang kayu, rumput, dan semak yang terlihat karena rendahnya permukaan air di hutan bakau yang berdekatan.

Di TikTok, Victoria menulis, "Jangan tertipu oleh Insta #instavsreality." Sementara itu di Instagram, di mana ia juga mengunggah video, tertulis, "Semua lelucon, ily (i love you) benar-benar Bali. Melihat seolah-olah ini baru saja mencapai 20 juta tampilan di TikTok, saya pikir saya akan membagikannya di Insta."

Victoria mengklarifikasi bahwa ia tidak menginap di akomodasi, dilansir dari news.com.au, Minggu (27/11/2022). Pelancong yang sekarang tengah berada di Ho Chi Minh, Vietnam ini tidak menyangka akan mendapat reaksi dari videonya. Beberapa warganet lalu menunjukkan bahwa resor di Bali itu berdekatan dengan "situs hutan bakau," sementara yang lain mengatakan agar kembali di lain waktu untuk melihat pemandangan lebih baik

Infografis Risiko Bencana di Daerah Wisata
Infografis Risiko Bencana di Daerah Wisata. (Dok: Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya