Liputan6.com, Jakarta - Instagram vs Realita tentu bukan konten baru di media sosial. Yang terbaru, jenis unggahan tersebut dimanfaatkan seorang turis Australia untuk memperlihatkan beda realita Instagram dan realita asli Bali.
Klip singkat di akun TikTok @victoria_goulbourne, yang diunggah pada 11 November 2022, telah ditonton lebih dari 46 juta kali saat artikel ini ditulis. Video bermula dengan memperlihatkan pemandangan sebuah resor yang menawan di Canggu Bali menampilkan kolam renang dan kursi santai.
Advertisement
Baca Juga
Lalu, kamera disorot ke sekeliling untuk melihat pemandangan yang "agak mengecewakan." Rekaman itu dilengkapi latar belakang lagu dengan lirik, "My life be like oh, ah" ketika menunjukkan resor, kemudian "oh ah, oh" saat menyoriot pemandangan dari akomodasi disertai tawa histeris.
Kursi geladak resor mengarah ke pemandangan yang diharapkan memiliki keindahan menakjubkan. Namun, itu sebenarnya hanya rawa banyak lumpur, batang kayu, rumput, dan semak yang terlihat karena rendahnya permukaan air di hutan bakau yang berdekatan.
Di TikTok, Victoria menulis, "Jangan tertipu oleh Insta #instavsreality." Sementara itu di Instagram, di mana ia juga kemudian mengunggah video, tertulis, "Semua lelucon, ily (i love you) benar-benar Bali. Melihat seolah-olah ini baru saja mencapai 20 juta tampilan di TikTok, saya pikir saya akan membagikannya di Insta."
Victoria mengklarifikasi bahwa ia tidak menginap di akomodasi, dilansir dari news.com.au, Minggu (27/11/2022). Pelancong yang sekarang tengah berada di Ho Chi Minh, Vietnam ini tidak menyangka akan mendapat reaksi dari videonya.
Pro Kontra
Beberapa warganet dengan cepat menunjukkan bahwa resor di Bali itu berdekatan dengan "situs hutan bakau," sementara yang lain mengatakan untuk kembali di lain waktu demi melihat pemandangan lebih baik. "Anda tidak tahu bagaimana hutan bakau terlihat saat air surut?" komentar seorang pengguna.
Yang lain setuju, menulis, "Tapi itu bersih. Ini hanya air surut." Sedangkan warganet lain berkomentar, "Hahaha kembali lagi kalau bukan musim hujan." Namun, yang lain setuju dengan videonya.
"Itulah yang saya bicarakan. Bali hanya indah di foto," tulis seseorang, sementara yang lain mencatat, "Kursi geladak mereka menghadap ke arah yang salah."
Ini tentu bukan konten pertama terkait pariwisata Bali yang jadi berita utama. Sebelum ini, seorang turis asing dilaporkan selamat setelah terjatuh dari sebuah tebing di Nusa Penida. Pria itu berpose untuk foto di tepi tebing sebelum mencoba membalikkan badan dan jatuh sekitar 40 meter ke bawah.
Polisi mengatakan, seorang pemandu wisata mengambil foto pria itu di tujuan wisata populer sebelum aksinya jadi bumerang. Media lokal melaporkan bahwa otoritas setempat telah berupaya melakukan layanan darurat, tapi terhalang medan berbahaya di sekitar tebing.
Advertisement
Dibawa ke Rumah Sakit
Mengutip New York Post, unit Siaga Pencarian dan Penyelamatan Nusa Penida mengatakan, operator berusaha mencapai pria itu dengan perahu, tapi terhalang ombak. Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada, menyebut bahwa seorang penyelamat berhasil turun dari tebing dan menarik pria itu.
"Kami mendapat informasi sekitar pukul 10.00 WITA. Saksi mata adalah pemandu wisata. Korban dikatakan tengah mengambil foto sambil melakukan beberapa gerakan terbalik," katanya. "Kami memberikan pengobatan awal untuk mengurangi pendarahan dari cedera kaki dan tangan. Korban ditarik menggunakan tandu."
Pria itu dibawa ke rumah sakit karena menderita cedera kaki yang serius. "Ia jatuh dari sana," suara seorang pria terdengar dalam video yang merekam kejadian setelahnya. "Kaki dan lengannya patah. Bagaimana ia bisa selamat, saya juga tidak paham."
Insiden itu terjadi empat hari setelah seorang turis Amerika meninggal dunia saat berlibur di Bali. Wanita berusia 35 tahun itu jatuh dari sisi kolam renang tanpa batas saat mencoba berjalan di sekitar bagian lain dari struktur batuan tebing.
Peristiwa Kontras
Turis itu dilaporkan jatuh dari ketinggian 15 meter dan mendarat di sebuah kolam di bawahnya. Staf hotel dan tamu di The Sankara Suites and Villa segera bergegas membantunya, tapi nyawanya tidak tertolong lagi sebelum ambulans tiba.
Di lain kisah, seorang turis pria justru tepergok jalan-jalan di Bali pakai bikini. Kisah ini bermula ketika empat orang turis asal Singapura sedang berlibur di Pulau Dewata selama Halloween.
Mereka memutuskan mencoba sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Alhasil, melansir Stomp Strait Times, suami perempuan diketahui bernama Sharon itu mengenakan atasan bikini di jalanan destinasi wisata populer di Indonesia itu.
Ia bercerita, "Kami pergi ke Bali dan memutuskan bersenang-senang karena ini adalah Halloween. Saat makan siang, kami menggambar banyak ide kostum dengan anggaran 50 dolar Singapura (sekitar Rp559 ribu). Ketika pergi ke toko, tidak ada banyak kostum. Hanya banyak aksesori yang cukup mahal. Kami meninggalkan toko dengan sedih."
Advertisement
Menyebarkan Tawa
Sharon menyambung, "Dalam perjalanan pulang, saya menyarankan agar kami berpakaian mirip dengan satu sama lain. Kemudian di vila, teman saya menyarankan agar kami saling menukar apa yang kami kenakan hari itu."
Ini berarti bahwa satu-satunya pria dalam kelompok itu, suami Sharon, Nicholas, akan mengenakan salah satu dari tiga pakaian wanita. "Menjadi satu-satunya pria, ia tidak benar-benar mendapat banyak dukungan," katanya.
Mereka akhirnya mengundi untuk memutuskan siapa yang akan memakai pakaian siapa. "Sayangnya, ia menggambar bikini," kata Sharon, menambahkan bahwa bikini itu bukan miliknya.
"Setelah melihatnya mengenakan bikini, mereka memintanya memakai pakaian wanita lain. Hanya untuk bersenang-senang," ia menuturkan.
Ketika keempatnya pergi makan malam, Nicholas kembali mengenakan bikini. Istrinya berkata, "Dalam perjalanan ke tempat makan malam, seseorang di dalam mobil yang lewat menurunkan jendelanya dan membunyikan klakson, mengatakan 'Bagus.'"
Nicholas menanggapi pengemudi dengan acungan jempol. "Apa yang terjadi di Bali tetap di Bali," kata Sharon. "Tapi itu tidak benar-benar tinggal di Bali. Sekarang semua orang tahu tentang itu. Hanya ingin menyebarkan tawa."