Serba-serbi Jamu Coro yang Bisa Dicicip Saat Mudik Lebaran ke Demak

Jamu coro dipercaya sudah eksis sejak zaman Kerajaan Demak Bintoro.

oleh Asnida Riani diperbarui 08 Apr 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2023, 06:00 WIB
Jamu
Jamu coro khas Demak, Jawa Tengah. (dok. Instagram @mosyakur/https://www.instagram.com/p/CN1zkR2LUum/)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah agenda silaturahmi, mudik juga selalu tentang mencicip kuliner khas kampung halaman. Jika tujuan mudik Lebaran 2023 Anda adalah ke Demak, Jawa Tengah, jangan sampai melewatkan jamu coro untuk dicicip.

Melansir situs web Dinas Pariwisata Kabupaten Demak, Jumat, 7 April 2023, jamu coro dijelaskan sebagai minuman khas wilayah tersebut yang konon sudah ada sejak zaman Kerajaan Demak Bintoro. Minuman tradisional itu jadi salah satu sajian dalam acara keraton Demak Bintoro.

Jamu coro hingga saat ini masih dilestarikan masyarakat Demak, termasuk dengan eksisnya sentra jamu coro di Desa Rejosari, Kecamatan Karangtengah, Demak. Bahan dasar jamu ini adalah tepung yang dipadukan dengan aneka ragam rempah.

Ini termasuk jahe, kayu manis, serai, santan kelapa, dan gula merah. Perpaduan itu membuat rasa jamu coro, yang teksturnya mirip bubur, disebut "sedikit pedas, manis, dan menghangatkan badan." Secara tradisional, jamu coro dijajakan di kampung-kampung di pagi hari.

Uniknya, jamu ini dijajakan berkeliling dengan wadah khas berupa kendil yang terbuat dari tanah liat dan ditutup segumpal kain yang terbungkus plastik. Untuk mengambilnya dari dalam kendil, penjual jamu menggunakan potongan bambu kecil bergagang kayu. 

Kemasan jamu coro yang demikian disebut bertujuan menjaga kehangatan minuman rempah tradisional tersebut. Di samping, berjualan jamu coro dengan cara tersebut juga berarti melestarikan ilmu warisan nenek moyang.

Segudang Manfaat Baik Jahe

Ilustrasi Jahe
Ilustrasi Jahe sebagai bahan jamu coro khas Demak. (Dok.Unsplash)

Jika diulik secara bahan, jamu coro salah satunya menggunakan jahe, rempah serbaguna yang punya segudang manfaat. Mengutip laman Kemendikbud, 27 Januari 2023, ada tiga jenis jahe: jahe putih besar, jahe putih kecil, dan jahe merah.

Yang paling umum digunakan sebagai rempah dapur adalah jahe putih. Bahan ini biasanya dipakai untuk memperkaya rasa masakan dengan cita rasa sedikit pedas dan beraroma. Jahe sebagai jamu dipercaya bisa meningkatkan imunitas agar terhindar dari flu dan masuk angin.

Tidak hanya di Indonesia, pemanfaatan jahe juga dipercaya bangsa Tiongkok sebagai obat pencernaan, anti-mual, rematik, mengatasi pendarahan, mengatasi gigitan ular, gangguan pernapasan, dan mengatasi kebotakan sejak 2.500 tahun lalu.

Jahe pun dipercaya bermanfaat untuk kulit wajah, yaitu menghilangkan jerawat apabila dijadikan jus. Selain itu, jahe juga mengandung minyak atsiri yang digunakan sebagai bahan baku kosmetik yang kaya antioksidan dan antiseptik. Perlu diingat untuk tidak mengkonsumsi jahe lebih dari empat gram per hari sebab bisa menyebabkan sakit perut hingga diare.

Kayu Manis dengan Segala Manfaatnya

Gambar Ilustrasi Bubuk Kayu Manis
Ilustrasi kayu manis sebagai bahan jamu coro. Sumber: Freepik

Bahan lainnya dalam jamu coro adalah kayu manis. Rempah yang dalam bahasa latin disebut Cinnamomum burmani ini memiliki efek farmakologis yang dibutuhkan dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Kandungan kimia dalam kayu manis adalah minyak atsiri, eugenol, safrole, sinamaldehide, tanin, kalsium oksalat, damar, dan zat penyamak. Sifat kimia dari kayu manis, yakni pedas, sedikit manis, hangat, dan wangi.

Menurut penelitian yang dilakukan Dr. Joanna Hlebowicz dkk. yang dipublikasikan dalam "The American Journal of Clinical Nutrition" mengungkap bahwa batang kulit kayu manis memiliki kandungan insulin yang melancarkan proses metabolisme glukosa, sehingga kadar gula di dalam darah bisa ditekan mendekati normal.

Studi ini melibatkan 14 orang relawan yang kesehatan gula darahnya diukur sebelum dan sesudah makan semangkuk bubur beras dan makanan mengandung kayu manis. Berdasarkan penemuan pascapengujian darah yang dilakukan secara berturutan selama dua jam, terbukti bahwa kandungan gula darah relawan menurun setelah mengonsumsi makanan berkayu manis.

Manfaat Serai di Jamu Coro

ilustrasi sereh
Ilustrasi serai sebagai bahan jamu coro. Image by yuelanliu Pixabay

Serai juga jadi bahan lain dalam pembuatan jamu coro. Aroma serai dipercaya mampu menenangkan. Ini adalah tambahan yang populer untuk aromaterapi, minfulness, dan praktik yoga, rangkum kanal Health Liputan6.com. 

Beberapa bukti anekdot menunjukkan serai dapat membantu mengurangi mual, nyeri, kembung, dan kram yang disebabkan berbagai kondisi pencernaan. Sementara sebuah studi tahun 2012 menemukan bahwa minyak esensial serai membantu mencegah tukak lambung pada tikus.

Sebuah studi tahun 2011 menemukan bahwa minyak esensial serai asli Australia dapat membantu meredakan sakit kepala dan sakit migrain. Para peneliti mencatat bahwa senyawa yang disebut eugenol mungkin jadi alasannya, berkat efek seperti aspirin.

Sifat antibakteri dan antimikrophobia serai juga disebut dapat mengatasi kulit berjerawat. Serai adalah ahli dalam mengatasi jerawat, terutama yang disebabkan penumpukan kotoran. Konsumsinya dalam minuman tradisional, seperti jamu, juga dipercaya bisa mencegah kanker kulit.

Selain, konsumsi serai juga dipercaya dapat menurunkan berat badan. Rempah ini memberi efek diuretik yang membuat racun dan zat sampah keluar dari tubuh dengan cepat.

 

Disclaimer: Jamu adalah ramuan tradional berbahan alami yang bisa membantu kesehatan tubuh. Bila ada keluhan kesehatan, sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter.

Infografis Jamu Populer di Indonesia
Infografis jamu populer di Indonesia. (Dok: Liputan6.com Tim Grafis)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya