Proyek Pribadi Tak Sesuai Harapan, Meghan Markle dan Pangeran Harry Disebut Salahkan Pandemi Covid-19 hingga Kematian Ratu Elizabeth II

Salah satu kegagalan Meghan Markle dan Pangeran Harry setelah memutuskan mandiri usai mundur dari Kerajaan Inggris adalah proyek bersama Spotify.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 04 Jul 2023, 03:00 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2023, 03:00 WIB
Meghan markle pangeran harry
Meghan Markle telah mengenakan Dior beberapa kali di acara kerajaan. (Dok. Twitter/@coutureisbeyond)

Liputan6.com, Jakarta - Rencana Pangeran Harry dan Meghan Markle untuk bisa mandiri selepas mundur sebagai anggota senior Kerajaan Inggris dinilai tak berjalan sesuai harapan. Mereka berdua dilaporkan meyakini bahwa ada kekuatan di luar kendali mereka yang bertanggung jawab atas beragam ketidakmampuan itu.

"Katanya, mereka pikir mereka benar-benar tidak beruntung," kata seorang sumber di Los Angeles, kepada The Daily Mail, Sabtu pekan lalu, dikutip dari Page Six, Senin (3/7/2023).

Orang dalam itu menambahkan bahwa pasangan Harry dan Meghan meyakini bahwa situasi pandemi Covid-19, kemerosotan ekonomi dan kondisi kesehatan yang memburuk, serta kematian Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip telah menghambat upaya mereka untuk membangun karier di sektor swasta. Page Six mencoba mengonfirmasi kabar tersebut ke perwakilan Sussex.

Harry dan Meghan mengumumkan rencana pengunduran diri mereka dari tugas sebagai anggota senior kerajaan pada Januari 2020, hanya beberapa bulan sebelum lockdown di seluruh dunia diberlakukan karena pandemi Covid-19. Sejak itu, mereka seolah menghilang dari radar. Pasangan itu kemudian eksis lewat wawancara dengan Oprah Winfrey pada Maret 2021.

Wawancara itu menjadi ajang pengungkapan ketidakbahagiaan Meghan dan Harry selama bergabung sebagai anggota senior kerajaan. Di dalamnya termasuk klaim tentang seorang anggota kerajaan yang tidak disebutkan namanya mempertanyakan warna kulit Archie sebelum dia lahir. Sebulan setelah wawancara kontroversial itu ditayangkan, Pangeran Philip meninggal pada usia 99 tahun.

Berikutnya pada Agustus 2022, Meghan Markle meluncurkan podcast bertajuk Archetypes. Namun, keberadaannya dibayang-bayangi oleh berita kematian Ratu Elizabeth II pada 8 September 2022.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Diputus Kontrak oleh Spotify

Meghan Markle dan Pangeran Harry. (Instagram/ (AP Photo/Frank Augstein, File)
Meghan Markle dan Pangeran Harry. (Instagram/ (AP Photo/Frank Augstein, File)

Meski podcast itu menuai rating tinggi, Spotify memutuskan untuk tak memperpanjang kerja sama mereka yang bernilai 20 juta dolar AS. Seorang sumber mengatakan kepada NY Post bahwa pasangan itu tak cukup memproduksi konten yang sepadan dengan nilai kontrak tersebut.

Hingga kerja sama berakhir, Harry dan Meghan hanya memproduksi 12 episode siniar ditambah satu episode khusus liburan. Pemutusan kontrak itu terjadi seiring kabar raksasa streaming itu memotong 200 lapangan pekerjaan dalam rangka penghematan. 

Sebuah sumber kemudian juga menyiratkan bahwa Spotify bingung dengan beberapa saran Harry untuk ide podcast lainnya. Bangsawan itu dilaporkan mengusulkan wawancara dengan tokoh-tokoh terkenal seperti Vladimir Putin, Donald Trump, dan Mark Zuckerberg tentang trauma masa kecil mereka.

Orang dalam sebelumnya mengatakan kepada Bloomberg bahwa usulan Harry itu 'dipertanyakan' sejumlah karyawan Spotify, mengingat orang-orang seperti Putin dan Zuckerberg jarang memberikan wawancara tentang kehidupan pribadi mereka. Pasangan itu juga dikecam sebagai "pemalas" oleh eksekutif Spotify Bill Simmons.

Penyiar olahraga, yang merupakan kepala konten olahraga internasional Spotify, mengatakan di podcastnya sendiri bahwa pasangan itu adalah "f-king grifters". Namun, Harry tidak berencana untuk memperlambat kerjanya meski dikritik sana-sini. Page Six melaporkan pada minggu lalu bahwa Harry dan Meghan berencana membuat serial dokumenter di Afrika untuk Netflix.


Perlawanan Rahasia Kate dan William

Pangeran Harry dan Meghan Markle dalam Wawancara Oprah. (Joe Pugliese/Harpo Productions via AP, File)
Pangeran Harry dan Meghan Markle dalam Wawancara Oprah. (Joe Pugliese/Harpo Productions via AP, File)

Sementara itu, Kate Middleton terungkap berperan penting dalam melawan tuduhan iparnya, Pangeran Harry dan Meghan Markle, terkait rasisme. Kate Middleton disebut sebagai orang di balik ungkapan terkenal "recollections may vary (ingatan dapat bervariasi)."

Melansir The Daily Beast, Sabtu, 1 Juli 2023, kata-kata itu muncul dalam tanggapan resmi Istana Buckingham terhadap klaim ketidakpekaan rasial yang dibuat Harry dan Meghan Markle dalam wawancara dengan Oprah Winfrey pada 2021 lalu. Keterlibatan Kate dalam menekan penggunaan frasa terungkap dalam versi baru buku laris Valentine Low, Courtiers.

Low mengatakan, Ratu Elizabeth II menonton wawancara tersebut ketika ditayangkan di TV Inggris, hampir 24 jam setelah siaran Amerika. Keesokan harinya, tulisnya, "negosiasi serius" dimulai untuk menyusun tanggapan resmi kerajaan. Low menulis bahwa William dan Kate "duduk bersama di sofa" saat mereka mempertimbangkan draf pernyataan yang, pada saat itu, tidak menyertakan frasa "beberapa ingatan mungkin berbeda."

Seorang sumber mengatakan pada Low, "Itu memiliki versi yang jauh lebih lembut. Perdebatannya adalah, apakah Anda sepenuhnya membantah dan mengesankan (Harry dan Meghan) sebagai 'anggota keluarga yang sangat dicintai'? Atau apakah ada saat ketika Anda harus turun tangan dan menawarkan pandangan?"


Permainan Panjang Kate Middleton

William-Kate-Harry-Meghan-AP-1
(kiri ke kanan) Pangeran William dan istrinya Kate Middleton bersama sang adik Harry dan istrinya Meghan Markle melambaikan tangan kepada masyarakat di Kastil Windsor, Windsor, Inggris, 10 September 2022. Kebersamaan mereka mencuri perhatian usai rumor ketidakharmonisan. (Chris Jackson/Pool Photo via AP)

Pangeran William dan Kate Middleton rupanya mengatakan bahwa mereka ingin draf pernyataan itu "sedikit diperkuat," untuk menunjukkan bahwa "institusi tersebut tidak menerima banyak dari apa yang telah dikatakan." Sumber itu menyebut bahwa William berkata pada tim, "Sangat penting bagi kalian menemukan cara yang benar untuk memastikan bahwa kami mengatakan bahwa ini tidak berpengaruh."

Sumber itu mengatakan Kate Middleton "tepat di belakang" suaminya dalam hal itu. Low mengatakan, frasa "ingatan dapat bervariasi" dikatakan beberapa orang sebagai karya sekretaris pribadi Charles, Clive Alderton, tapi ia mengatakan, itu ditulis Jean-Christophe Grey, sekretaris pribadi William yang baru.

Low menyebut, setidaknya dua pejabat senior lain di rumah tangga kerajaan yang menentang pencantumannya, karena mereka takut hal itu akan membuat Harry dan Meghan marah. Tapi, begitu frasa itu ditambahkan ke draf, menurut sumber lain, Kate ngotot bahwa itu harus tetap ada.

Ia mengutip sebuah sumber yang menyebut bahwa Kate berkata, "Sejarah akan menilai pernyataan ini, dan kecuali frasa ini atau frasa seperti itu disertakan, semua yang mereka katakan akan dianggap benar."

Sumber itu berkata tentang Kate, "Ia tidak mendapat pujian sebanyak yang seharusnya, karena ia sangat halus tentang hal itu. Ia memainkan permainan panjang. Ia selalu memperhatikan, 'Ini adalah hidup saya dan jalan bersejarah saya. Saya akan jadi Ratu (Inggris) suatu hari nanti.'"

Infografis 8 Urutan Pewaris Takhta Kerajaan Inggris Setelah Raja Charles III. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 8 Urutan Pewaris Takhta Kerajaan Inggris Setelah Raja Charles III. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya