Liputan6.com, Jakarta - Gelar Batik Nusantara (GBN) 2023 sah berlangsung. Peresmian penyelenggaraannya dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri acara pembukaan di Senayan Park, Jakarta, Rabu pagi (2/8/2023).
Di pidato sambutannya, Jokowi berkata, "Batik sangat istimewa. Tidak hanya karena keindahan, tapi juga karena makna-makna filosofinya. Batik adalah wajah kita. Batik adalah kehormatan kita. Batik telah memberi kehidupan bagi jutaan rakyat kita yang bekerja di sektor ini."
Maka itu, di momentum ini, Presiden mengajak perajin, desainer, pengusaha, dan pemakai batik untuk menggeliatkan industri kain tradisional tersebut dengan bereksplorasi, baik secara visual warna maupun desain motif, karena menurutnya, batik "beragam dan menarik."
Advertisement
Juga memeriahkan acara pembukaan adalah penyanyi Putri Ariani. Di kesempatan itu, Putri memperlihatkan kebolehannya mengolah vokal, tampil membawakan dua lagu: Indonesia Pusaka dan Rayuan Pulau Kelapa. Finalis America's Got Talent 2023 ini tampil menawan dengan busana serba batik berpadu hijab putih andalannya.
Setelah membuka pelaksanaan GBN 2023, Jokowi bersama ibu negara, Iriana, berjalan-jalan di area pameran, termasuk melihat ekshibisi batik complongan Indramayu yang jadi sorotan utama kali ini. Ketua Pelaksana GBN 2023, Diana Santosa, pun membeberkan daftar belanjaan Jokowi dan Iriana.
"Ibu (Iriana) beli kain (dari) beberapa perajin tadi," katanya usai acara pembukaan. "Bapak (Jokowi) malah beli sepatu. Juga, tertarik home living (bertema batik). Pengin (beli) karpet yang mungkin mau dipakai di IKN sama ornamen batik yang tadi kami perlihatkan."
Batik Sebagai Bagian dari Desain Interior
Di pidato pembukaan, Diana sempat menyinggung bahwa pihaknya bekerja sama dengan tiga desainer interior: Agam Riyadi, Anita Boentarman, dan Hardian Thomas untuk mengelola batik sebagai bagian dari dekorasi maupun interior rumah.
Penyelenggaraan GBN 2023, yang mengusung tema, "Batik, Bangkit!" diharapkan sukses. "Pengunjung harus banyak, karena kami punya tanggung jawab terhadap perajin," sebutnya. "Bagaimana mereka pulang membawa hasil."
Di setiap penyelenggaraan GBN, yang secara rutin diadakan per dua tahun, pihaknya juga bermaksud memacu kreativitas pada perajin, mendorong mereka membawa sesuatu yang baru.
"Jadi, pengunjung merasa ada sesuatu yang berbeda dari yang lalu-lalu. Kalau penjualan (produk batik) variatif, omzet juga bagus," ia mengatakan, seraya menyebut bahwa pihaknya menargetkan minimal dua ribu pengunjung per hari.
Menghadirkan lebih dari 250 booth UMKM batik ser-Indonesia, Diana bercerita bahwa kurasinya dilakukan dengan cermat. "Ada tim kurasi tersendiri," ujar dia. Syaratnya pertama, harus "batik benar." "Tidak boleh batik printing. Harus batik tulis dan cap," tegasnya.
Kemudian, mereka juga memilih UMKM batik dengan harga variatif. Jangan menjual produk batik berharga murah saja atau yang mahal saja, kata Diana.
Advertisement
Menaikkan Pamor Batik Complongan Indramayu
Yayasan Batik Indonesia (YBI) selalu penyelenggara mengungkap bahwa mereka secara khusus menyoroti batik complongan Indramayu. Diana berbagi, "Setiap tahun, kami selalu menampilkan kreasi batik. Tahun lalu batik nitik dari Yogyakarta, dan tahun ini batik complongan Indramayu."
"Pertimbangannya banyak (sampai akhirnya menonjolkan batik complongan)," lanjutnya. "Pertama, mereka sudah mendapatkan pengakuan Indikasi Geografis. Lalu saat ke sana, (kami lihat) itu pembatiknya sudah sedikit."
"Akhirnya (kami) tergelitik bagaimana membangkitkan pasarnya, supaya orang-orang membatik kembali. Sayangnya, mereka memang kurang beruntung. Karena tol, pelanggan mereka berkurang," ia menyambung.
Selain dengan melibatkan di gelaran GBN 2023, YBI mengaku akan melanjutkan pemberdayaan dengan pendampingan yang tidak hanya seputar pengetahuan batik, tapi juga bisnis secara relevan. "Size-nya (bisnis batik) kan tidak harus terlalu besar," katanya.
Di sisi lain, Kementerian Perindustrian menyebut bahwa mereka terus mendorong, terutama nilai ekspor batik. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut bahwa nilai ekspor batik terus membaik dari tahun ke tahun.
Pengakuan Indikasi Geografis Batik
Di pidato pembukaan, Menperin, yang tampil dengan jas batik, mengatakan, "Menurut data olahan BPS (Badan Pusat Statistik), nilai ekspor batik dan produk batik pada 2022 mencapai 64,56 juta dolar AS. Angka itu menjukkan 35 persen kenaikan dari tahun 2021."
Sementara itu, nilai ekspor tahun ini, tercatat sampai April 2023, yakni 26,7 juta dolar AS. "Ini akan terus kami tingkatkan," sebut Agung. "Targetnya akan mencapai 100 juta dolar hingga akhir tahun ini."
Menguatkan ekosistem batik Indonesia, ia menyebut bahwa sejauh ini, pihaknya telah menetapkan empat pengakuan Indikasi Geografis batik. Keempatnya adalah Batik Tulis Nitik Yogyakarta, Batik Bengkulu, Sarung Batik Pekalongan, dan Batik Tulis Complongan Indramayu.
"Tahun ini, akan ada tambahan dua indikasi geografis batik, yaitu Batik Sogan Solo dan Batik Tuban," kata Menperin. Ini dilakukan dalam upaya melindungi hak kekayaan intelektual pada motif batik yang ciri khas suatu daerah.
"Kami juga mendorong komunitas batik agar mendaftarkan (hak kekayaan intelektual) produknya ke Kemenkum HAM," sebutnya.
Di samping, mereka juga menyosialisasikan industri batik yang ramah lingkungan dengan merilis buku berjudul "Mengenal Industri Batik Ramah Lingkungan" yang diharapkan bisa jadi pedoman pelaku industri batik dalam bertransformasi menuju "bisnis hijau." GBN 2023 akan berlangsung sampai Minggu, 6 Agustus 2023.
Advertisement