Fenomena Anak Muda di China Mengadopsi Boneka Orangutan, Diperlakukan bak Anak Sendiri

Satu lagi tren media sosial di China yang sukses membuat dahi banyak orang mengernyit. Setelah memelihara biji mangga, "mengadopsi" boneka orangutan tengah jadi fenomena yang tengah digilai milenial dan gen Z di Negeri Tirai Bambu.

oleh Asnida Riani diperbarui 06 Agu 2023, 22:00 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2023, 22:00 WIB
Anak Muda China
Fenomena anak muda di China mengadopsi boneka orangutan, diperlakukan bak anak sendiri. (dok. Instagram @radii_media/https://www.instagram.com/p/CveBXLrM97P/)

Liputan6.com, Jakarta - Satu lagi tren media sosial di China yang sukses membuat dahi banyak orang mengernyit. Setelah memelihara biji mangga, "mengadopsi" boneka orangutan tengah jadi fenomena yang tengah digilai milenial dan gen Z di Negeri Tirai Bambu.

Mengutip Strait Times, Sabtu, 5 Agustus 2023, mendadak banyak "orangtua" muncul di aplikasi media sosial China Xiaohongshu, yang mirip seperti Instagram, tapi mereka tidak menikah atau hamil. Alih-alih, kelompok anak muda China ini adalah "orangtua angkat" dari boneka orangutan rilisan raksasa perabotan Swedia, Ikea.

Kejadian "aneh" ini dilaporkan Radii, outlet media independen yang didirikan pada 2017 yang berfokus pada budaya anak muda Tiongkok. Sekilas, mainan yang harganya 19,9 dolar AS (sekitar Rp301 ribu) ini terlihat lucu dan menggemaskan.

"Bob (mainan) kami merindukan keluarganya, jadi kami membawanya kembali ke toko untuk melihatnya," tulis salah satu pemilik akun tersebut. "Saudara laki-lakinya di toko semuanya diadopsi, hanya menyisakan satu di wadah dan sepasang pengantin baru di tempat itu. Ia sangat bahagia."

Tagar #IkeaGorilla, yang mulai muncul di Xiaohongshu pada April 2023, sejauh ini telah mengumpulkan lebih dari 12 juta penayangan. Tagar yang sama juga muncul di aplikasi China lain, seperti Douyin dan Weibo.

Selain menampilkan "aktivitas" harian boneka orangutan, beberapa pengguna berusia 20-an dan 30-an mengambilnya lebih jauh dengan mengedit gambar USG untuk berpura-pura mengandung orangutan di dalam rahim mereka. Ada pula yang mengadakan pesta ulang tahun untuk boneka binatang tersebut.

Pemuasan Hasrat Akan Ikatan

Anak Muda China
Fenomena anak muda di China mengadopsi boneka orangutan, diperlakukan bak anak sendiri. (dok. Instagram @radii_media/https://www.instagram.com/p/CveBXLrM97P/)

Menurut Radii, tren tersebut menandakan kesulitan melahirkan anak dan memulai sebuah keluarga dengan adanya kenaikan biaya hidup dan jam kerja yang panjang di China saat ini. Boneka binatang, seperti hewan peliharaan tradisional, adalah sarana memuaskan hasrat seseorang akan ikatan mendalam, kata outlet berita itu.

Satu meme berbunyi, "Siapa yang akan merawatmu ketika kamu tua jika kamu tidak punya anak?" "Anak orangutan saya," jawabnya.

Seorang pengguna Xiaohongshu yang dikenal sebagai Butter Bun mengatakan, sebagai orang dewasa, ia bersyukur penggunaan boneka itu sedang tren dan ia bisa membawanya kemana-mana tanpa dihakimi.

"Siapa bilang boneka mainan hanya untuk anak-anak? Mereka sangat lembut dan nyaman untuk dipeluk (dan seharusnya untuk semua orang)," bunyi salah satu keterangan unggahannya.

Tidak kalah unik, sebelumnya muncul pula tren memelihara biji mangga layaknya hewan kesayangan. Merangkum laporan kanal Global Liputan6.com per 29 Juli 2023, media online Jiupai News mengatakan bahwa sejumlah anak muda sengaja menumbuhkan rambut pada biji mangga dan membuat mereka seperti hewan peliharaan berbulu sungguhan.

Punya Kesenangan Tersendiri

Anak muda di China memiliki tren hobi baru yaitu memelihara biji mangga yang ditumbuhkan rambutnya. (Twitter/@breadibaggu)
Anak muda di China memiliki tren hobi baru yaitu memelihara biji mangga yang ditumbuhkan rambutnya. (Twitter/@breadibaggu)

Salah satu anak muda yang melakukannya mengaku bahwa memelihara biji mangga yang berbulu memberi mereka kesenangan tersendiri, sama halnya seperti memelihara anjing atau kucing. Bahkan, ia menyebut, hobi barunya itu memberi kenyamanan terapeutik.

Mengutip SCMP, 29 Juli 2023, mahasiswa bermarga Liu (19) yang tinggal di kota pelabuhan China utara, Tianjin, telah "membesarkan" dua peliharaan tersebut sejak Mei 2023. Ia bahkan membagikan buku harian dari peliharaannya itu di Xiaohongshu. 

Sejauh ini, ia telah membagikan 11 edisi buku harian tentang Da Mao dan Er Mao, nama kedua peliharaannya itu, yang ia anggap sebagai betina. Di unggahannya, Liu mendokumentasikan perubahan tekstur rambut biji mangga, menjelaskan bagaimana rambut itu berkembang dari kering dan berduri jadi halus.

Juga, perubahan warna bijinya dari kekuningan menjadi putih. Liu menggambarkan kedua biji mangga itu sebagai "hewan peliharaan ideal" yang merupakan "pengganti hamster yang murah." Ia mengatakan, teman sekamarnya juga memelihara mangga berbulu, tapi tidak sebagus milknya.

 

Bukan Biji Mangga Biasa

media sosial
Ilustrasi tren media sosial di China./copyright unsplash.com/Jason Goodman

Di unggahan di media sosial Liu, salah satu akun bertanya apakah kondisioner rambut dan krim kulit membuat bulu biji mangga peliharaannya jadi lebih halus. Sementara pengguna lain menambahkan, "Saya pikir Da Mao terlihat lebih pendiam, sementara Er Mao tampaknya memiliki karakter yang hidup."

Praktik aneh ini mengikuti tren serupa dari mahasiswa yang membuat "hewan peliharaan" dari karton pada tahun lalu. Pemelihara biji mangga lain, Xiaomeng, mengatakan pada Jiupai News bahwa untuk memelihara biji mangga, sang pemilik harus membeli jenis mangga yang tepat. 

"Dibutuhkan banyak pekerjaan untuk memelihara 'hewan peliharaan,' karena benih tidak hanya perlu dicuci dan disikat, tapi juga dijemur di bawah sinar matahari untuk mencegah jamur," ujar dia. 

Beberapa orang mengatakan, hobi baru itu mengingatkan mereka pada tren yang muncul beberapa tahun lalu. Saat itu, orang-orang mengeringkan biji mangga dan mewarnainya untuk membuat jepit rambut yang trendi.

 

Infografis Kenaikan Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia
Infografis Kenaikan Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya