Liputan6.com, Jakarta - Nama Nadhif Basalamah tengah jadi sorotan lantaran lagunya yang berjudul "Penjaga Hati" sedang viral di TikTok. Publik pun penasaran dengan profil Nadhif Basalamah yang diketahui sudah menyanyi sejak usia 12 tahun.
Mengutip dari laman YouTube pribadinya di akun @nadhifbasalamah6236, Nadhif Basalamah adalah seorang penyanyi dan penulis lagu berusia 21 tahun yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Pria yang memiliki 12,3 ribu subscribers di YouTube itu telah mengunggah 33 video di akun tersebut sejak 31 Oktober 2012.
Setidaknya video yang Nadhif unggah telah ditonton oleh 2,5 juta lebih penonton saluran YouTube. "Bagi Nadhif, penulisan lagu selalu menjadi sarana untuk mengungkapkan hal-hal yang dialaminya saat tumbuh dewasa," keterangan di bio YouTube-nya.
Advertisement
Nadhif merilis lagu pertamanya berjudul 'After School Sad Session' pada 2018 dan mengumpulkan lebih dari 2 juta streaming hingga saat ini. Saat sedang mengejar gelar sarjananya di London, Nadhif telah merilis 5 single lainnya menyusul kesuksesan "After School Sad Session" untuk para pendengarnya di Indonesia.
Pandemi yang terjadi saat ini membuat Nadhif harus terbang kembali ke kenyamanan rumahnya bersama keluarganya. Terjebak di rumah dan bosan seperti orang lainnya, Nadhif telah menulis lebih banyak lagu yang akan ditampilkan di EP berikutnya.
Jika menilik laman layanan streaming musik seperti Spotify, lagu-lagu Nadhif telah bertengger di sana. Lagu nomor satu yang paling banyak dimainkan adalah "After School Sad Session" yang sudah didengarkan lebiih dari 10 juta kali hingga berita ini diterbitkan.
Penjaga Hati Lagu Pertama Nadhif yang Berbahasa Indonesia
Lagu "Penjaga Hati" dengan total 5,3 juta kali didengarkan di Sporify kini melambungkan namanya. Lagu lainnya yang terkenal banyak didengarkan adalah "Something More" yang sudah 6 juta kali diputar.
Sementara lagu "Letting Go" telah didengarkan hingga 3,6 juta kali. Ada pula tajuk "Spaces" yang pendengarnya mencapai 1,7 kali.
Dengan prestasinya itu, tak heran kalau Nadhif pada 2023 terpilih menjadi salah satu artis dalam program Radar Spotify 2023–program khusus dari Spotify untuk menampilkan artis baru secara global, bersama 9 penyanyi lainnya. Program ini telah menghubungkan Nadhif dengan para pendengar baru di platform global Spotify di seluruh dunia.
Dengan itu prestasi Nadhif sebagai pendatang baru di dunia musik bisa lebih terbuka ke jenjang karier berikutnya. Apalagi lagu "Penjaga Hati" yang merupakan lirik berbahasa Indonesia pertamanya yang dirilis pada 21 Juni 2023. Tak bekerja sendiri, lagu tersebut diproduksi Petra Sihombing dan ditulis oleh Nadhif Basalamah, Petra Sihombing, bersama Daffa Sirat.
Advertisement
Makna Lirik Penjaga Hati
Mengutip dari laman Antara, Jumat (13/10/2023), lagu "Penjaga Hati" menggambarkan perasaan cinta mendalam saat seseorang rela melakukan apa saja untuk mengekspresikan cintanya. Tembang tersebut menurut Nadhif juga jadi cerminan emosi yang tak terkendali, di mana ketika seseorang memiliki hubungan yang begitu kuat dengan orang lain.
Seseorang itu bisa melampaui batas-batas dan mengatasi semua rintangan demi kebahagiaannya. "Lagu ini terinspirasi dari perasaan cinta yang rumit, di mana seseorang mencintai seseorang yang tidak siap untuk menerima cintanya," kata Nadhif.
Ia menambahkan, lagu "Penjaga Hati" pun ditulis sebagai bentuk penyampaiannya yang paling jujur untuk orang terkasihnya. Lagu ini sempat diharapkan mampu memberikan musik yang segar dan diterima di hati para pendengar.
"Penjaga Hati" dari Nadhif Basalamah sudah bisa didengarkan di platform streaming digital dan video musiknya tersedia di kanal YouTube resmi Nadhif Basalamah. Kini, lagu tersebut jadi viral di TikTok dan tak hanya di kedua platform tersebut.
EP Wonder in Time
Sebelum viral dengan lagu "Penjaga Hati", Nadhim sempat merilis EP perdananya berjudul "wonder in time" pada pertengahan 2022. "Lagu-lagu yang ada di EP ini adalah lagu-lagu yang personal untuk banyak orang yang terlibat dalam proses penggarapan EP ini. Jadi, ketika memilih lagu pun saya berusaha sebijaksana mungkin dalam hal ini," kata Nadhif dalam keterangan pers, Rabu.
Mengenai album secara urut menampilkan total lima lagu, yaitu "do you still wanna carry me", "to be with me", "eventually", "without me (sera)", dan "wonder in time". Dua lagu dari daftar tersebut "to be with me" dan "without me (sera)" sudah rilis lebih dulu. Sementara "eventually" yang sebelumnya rilis pada 2020 hadir dengan aransemen berbeda.
Lima single lepasan lain yang mengawali perjalanan Nadhif tidak masuk ke daftar album, begitu juga lagu perdana "After School Sad Session". Ia mengaku ingin menunjukkan identitas yang baru sebagai penyanyi sekaligus penulis lagu.
Nadhif melewati proses pembuatan EP selama kurang lebih enam bulan dari mulai rekaman lagu pertama sampai lagu kelima. Ia menuliskan lagu-lagunya bersama Pasha Mahindra dan Rayhan Noor yang ikut bertindak sebagai produser album. Nama lain yang ikut berkontribusi di mini album, Mohammed Kamga bekerja sebagai vocal director dan Dimas Pradipta yang membuat mixing dan mastering di Sum It! Studio.
Advertisement