Liputan6.com, Jakarta - Jakarta Fashion Week (JFW) 2024 siap terselenggara selama seminggu penuh. Sesuai tema tahun ini, "Fashion Continuum: Bridging Generations," pihaknya bermaksud merayakan karya desainer lintas generasi.
"Di tahun ke-16 JFW, sudah begitu banyak desainer senior yang berjalan bersama kami, tapi di saat bersamaan, komitmen JFW adalah selalu tentang menemukan bibit-bibit baru melalui program-program kami," sebut direktur kreatif JFW, Andandika Surasetja, di acara Prelude JFW 2024 di bilangan Jakarta Selatan, Jumat, 13 Oktober 2023.
Ia menyambung, "Program utama tahun ini adalah lomba Perancang Mode yang memasuki tahun ke-44 karena pertama kali diselenggarakan pada 1979. Kemudian, signature program kami yang lain adalah Fashion Force, di mana itu digelar supaya brand lokal tersorot dan terangkat."
Advertisement
Dika mengatakan, jenama lokal alumi Fashion Force kini terbukti jadi semakin matang. "Beberapa di antaranya akan ditampilkan di Dewi Fashion Knight," imbuhnya.
Chairwoman JFW, sekaligus CEO GCM Group, Svida Alisjahbana, mengatakan, tidak kurang dari 120 desainer akan terlibat dalam rangkaian agenda pekan mode bergengsi itu. "Campur lokal dan internasional yang berasal dari Korea Selatan dan Australia," ucap dia di kesempatan yang sama.
Dika menyebut, kehadiran desainer dari luar negeri ini menambah faktor menariknya penyelenggaraan JFW 2024. "Tahun ini, kami ada kerja sama dengan Korean Creative Agency," ucapnya. "Kami akan mendatangkan LIE by Chung Chung Lee dan Vegan Tiger."
"Sementara bersama Australia, itu akan dipersembahkan State of Victoria. Ada desainer yang bawa native print suku Aborigin. (Presentasinya akan berasa di) satu slot bersama Danjyo Hiyoji," ia menambahkan.
Jembatani Aspirasi Go International
Sedangkan untuk mendorong label mode lokal melebarkan portofolio mereka ke luar negeri, Svida mengatakan pihaknya berkolaborasi dengan Brightspot Market untuk mengadakan workshop. "Kapasitasnya ada 100 kursi," sebut dia.
Ia melanjutkan, "Nantinya akan ada sesi kurasi di mana saya dan pihak Brightspot Market akan melakukan seleksi. Jadi, siapa pun yang punya aspirasi untuk going international melalui platform kami, mereka bisa daftar, dan ini still on progress, jadi informasi selanjutnya akan menyusul."
Melengkapi itu, rangkaian acara JFW 2024 ditata begitu beragam. Dika membocorkan bahwa seperti tahun lalu, Dewi Fashion Knights dipresentasikan dalam dua format, yakni koleksi ready-to-wear dan couture. "Tapi kami tidak akan secara gamblang menyebutnya demikian," ucapnya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa ada Dewi Fashion Knights: The Visionary untuk luxury ready-to-wear. Dika berbagi, "Yang ditampilkan di sana ada JAN SOBER, lalu Byo, dia ini berawal dari Fashion Force, sesuai yang aku singgung tadi, dan RAMA DAUHAN yang akan menandai 20 tahun mereka berkarya di industri fesyen."
Advertisement
Kategorisasi Desainer Berdasarkan Genre
Kemudian, terdapat pula Dewi Fashion Knights: The Artistry untuk merayakan adibusana. "Begitu banyak pekerjaan tangan yang ditampilkan HIAN TJEN dan MAHIJA," sebut Dika, menambahkan bahwa DFK terjadwal pada 28 dan 29 Oktober 2023.
"Fokusnya JFW tahun ini benar-benar mempertemukan pemain kunci di industri fesyen," ia melanjutkan. "Kayak Sebastian Gunawan memang enggak show di JFW, tapi dia jadi juri untuk lomba Perancang Mode."
Karena mau merayakan kreativitas desainer, mereka tidak memberi "panduan" tertentu. "Tren (mode) tahun depan baru bisa dirumuskan setelah satu pekan itu apa (yang ditampilkan di landasan pacu), nanti dari situ bisa disimpulkan Indonesia tuh tren modenya begini," katanya.
Dalam dua tahun ini, Dika menyambung, ia berfokus mengategorikan desainer berdasarkan genre. "Sekarang satu slot (presentasi fesyen) itu satu genre: kalau ressort wear ya ressort wear semua, pun uniseks, eksplorasi tekstil wastra, dan lain sebagainya. Jadi orang yang nonton tuh temponya enak. Itu yang kami rapikan," ujar dia.
Kategorisasi genre, menurut Dika, tidak hanya dilakukan untuk audiens, tapi juga desainer. "Secara ulasan (media), temanya lebih solid. Jadi kalau nanti dapat international exposure dan ada (potential) buyer, mereka langsung 'nangkep' per kategori," bebernya.
Bisa Ditonton di Mana Saja?
Direktur kreatif JFW 2024 itu menyambung, "Jujur buat saya, dalam dua tahun terakhir, yang paling menantang dan menyenangkan selalu proses kurasi, karena yang namanya fashion week platform, (kami) mau showcase talent paling bagus, juga berpotensi."
"At the end, fesyen Indonesia akan direpresentasikan JFW," tambahnya. "Makanya penting buat kami menyoroti generasi berbeda, genre berbeda." Sama dengan tahun lalu, kurasi line-up desainer di JFW 2024 berlangsung selama empat hingga enam bulan.
"Perlu disoroti juga bahwa proses kurasi tahun ini lebih sulit, karena fashion event banyak banget. Banyak desainer yang makin mandiri, bisa bikin show tunggal, dan ini sebenarnya bagus. Makanya kami harus lihat di peta industri ini JFW perannya apa."
"Bagi kami, sekarang ini tentang jadi jembatan desainer yang sudah matang untuk menginspirasi, juga tempat desainer muda berekspresi. Makanya selalu kata yang kugarisbawahi itu 'potensi,'" tandasnya.
JFW 2024 akan terselenggara pada 23-–29 Oktober 2023 di City Hall, Pondok Indah Mall 3, Jakarta Selatan. Sementara audiens yang bisa datang langsung kebanyakan merupakan undangan, publik dapat mengikuti pagelaran mode tersebut dari berbagai kanal daring.
Dalam daftarnya termasuk Instagram, Facebook, X, dan TikTok. Selain, agenda JFW 2024 juga akan secara gencar ditayangkan melalui JFW.TV, YouTube, Vidio, DensTV, dan Fashion TV.
Advertisement