Liputan6.com, Jakarta - Warga Amerika Serikat (AS) yang sedang melancong ke Kolombia diperingatkan untuk berhati-hati menggunakan aplikasi kencan di negara itu. Imbauan itu dikeluarkan setelah delapan turis Amerika ditemukan meninggal dalam dua bulan di negara itu.
Penyebab kematian mereka 'mencurigakan.' Kedutaan Besar AS di Bogota menyatakan sejumlah korban dicekoki obat dan dirampok setelah menemui orang yang mereka kenal lewat aplikasi kencan.
Mengutip BBC, Jumat (12/1/2024), insiden itu kerap terjadi di sejumlah kota, seperti Medellin, Cartagena, dan Bogota, tempat yang banyak dikunjungituris Amerika. Pihak kedutaan mengimbau para pelancong menghindari tempat-tempat terisolasi, seperti kamar hotel.
Advertisement
Mereka menyatakan, penjahat menggunakan aplikasi tersebut untuk memikat korban bertemu di ruang publik, seperti restoran dan bar. Setelah itu, korban diserang, dirampok, bahkan dibunuh oleh orang yang mereka temui.
Dalam tiga bulan terakhir pada 2023, kasus perampokan terhadap turis asing di Kolombia meningkat sampai 200 persen dan kasus pembunuhan mencapai 29 persen, termasuk delapan orang Amerika yang meninggal antara 1 November hingga 31 Desember 2023. Salah seorang kobannya adalah Tou Ger Xiong (50).
Warga Amerika keturunan Asia yang tinggal di Minnesota itu berprofesi sebagai komedian dan aktivis. Ia sedang berlibur di Kolombia pada akhir November ketika diculik dan dibunuh setelah bertemu dengan seorang wanita secara online dan berkencan dengannya.
Xiong diculik dan ditikam belasan kali hingga tewas oleh sekelompok pria. Jumlah korban warga asing dari kejahatan semacam ini mungkin lebih tinggi dari angka yang diperkirakan.
"Jenis kejahatan seperti ini sering kali tidak dilaporkan karena para korban merasa malu dan tidak mau melanjutkan proses peradilan," kata kedutaan. Mereka memperingatkan bahwa korban yang mencoba melawan upaya perampokan lebih besar kemungkinannya untuk dibunuh.
Peringatan dari Australia
Di tempat berbeda, pemerintah Australia mewajibkan industri kencan online meningkatkan standar keamanan mereka. Imbauan itu sebagai tindak lanjut atas laporan sebuah penelitian yang menyebutkan tiga dari empat pengguna aplikasi kencan di negara tersebut mengalami kekerasan seksual.
Dilansir AP, 22 September 2023, Menteri Komunikasi Michelle Rowland mengatakan, perusahaan aplikasi kencan populer, seperti Tinder, Bumble, dan Binge, diberi tenggat hingga 30 Juni 2024 untuk mengembangkan kode etik sukarela untuk mengatasi masalah keselamatan pengguna. Kode ini mencakup peningkatan keterlibatan dengan penegak hukum, dukungan kepada pengguna berisiko, dan peningkatan kebijakan serta praktik keselamatan.
Tidak hanya itu, kode ini juga memberikan transparansi lebih besar mengenai dampak buruk dari aplikasi kencan terkait. Rowland menambahkan, jika standar keselamatan tersebut tidak ditingkatkan secara memadai, pemerintah akan menetapkan peraturan dan perundang-undangan untuk mengatasi hal ini.
"Langkah ini bukan untuk menghambat inovasi, tetapi menyeimbangkan dampak buruknya," ungkap Rowland.
Advertisement
Bahaya Kekerasan Seksual
Pada 2022, Institut Kriminologi Australia melaporkan, dalam lima tahun terakhir, tiga dari empat pengguna aplikasi atau situs kencan pernah mengalami kekerasan seksual. Tidak hanya tingkat pelecehan seksual, tetapi juga penggunaan bahasa yang kasar dan mengancam, pornografi, hingga kekerasan. Pemerintah sangat menyayangkan hal itu.
Asosiasi Industri Informasi Australia, perwakilan industri teknologi informasi dan komunikasi, menyambut baik ketegasan pemerintah dalam upaya menangani masalah ini. Dilansir sumber yang sama, Match Group, perusahaan yang mengoperasikan layanan kencan populer, seperti Tinder, Hinge, Plenty Fish, dan OK Cupid, mengatakan akan bekerja sama dengan regulator, Layanan Kepolisian Queensland Australia, dan kelompok Jaringan Layanan Wanita untuk memerangi kekerasan berbasis gender.
Perusahaan ini juga menyatakan, "Keselamatan memandu segala hal yang dilakukan oleh Match Group. Kami juga berkomitmen bersama pemerintah Australia untuk memperkuat keselamatan warga Australia."
Bumble juga berpihak kepada pemerintah Australia dalam hal ini. Mereka berharap dapat menghilangkan kekerasan berbasis gender.
Beberapa Tips Aman Kopi Darat dengan Teman Kencan Online
Selain potensi mendapatkan pasangan sejati, bertemu dengan teman kencan yang Anda temui secara online juga berisiko bahaya. Untuk itu, kewaspadaan jadi kunci. Dilansir dari Life360, Rabu, 15 Februari 2023, berikut sejumlah tips yang bisa diterapkan agar kopi darat Anda berjalan lancar.
1. Lakukan RisetÂ
Anda perlu memastikan bahwa Anda tahu dengan siapa akan pergi berkencan. Tidak cukup hanya melihat gambar, Anda perlu meriset profil orang itu sebelum menemuinya.Â
2. Beritahu Seseorang ke Mana Anda Akan Pergi
Ini adalah salah satu hal terpenting yang perlu Anda lakukan. Beri tahu beberapa orang ke mana Anda akan pergi, dan pastikan mereka tahu Anda akan menghubungi mereka setelah tanggal tersebut untuk memberi tahu mereka bahwa Anda aman. Anda juga bisa menggunakan aplikasi untuk berbagi lokasi dengan orang-orang terdekat.
3. Bertemu di Tempat Umum
Jangan pernah setuju untuk bertemu seseorang di lokasi pribadi, seperti rumah atau apartemennya, atau di tempat yang sepi. Sebaliknya, Anda harus bertemu di tempat umum. Contohnya saja seperti di restoran, kafe, bioskop, mall, dll.
4. Jangan Membagikan Informasi Pribadi
Jangan pernah membagikan informasi seperti tempat tinggal, alamat tempat kerja, dll, untuk sementara waktu Jika mereka akhirnya menjadi masalah, Anda tidak ingin mereka tahu bagaimana cara menemukan Anda.
5. Jangan Biarkan Mereka Mengantar Anda
Sejalan dengan tidak bertemu seseorang di lokasi pribadi, Anda juga tidak ingin mereka yang mengantar Anda. Sebaiknya, Anda harus bertemu di lokasi pertemuan. Hal ini tentu untuk menjaga keamanan diri Anda.Â
6. Tetap Sadar
Meskipun Anda mungkin ingin bersenang-senang dan merasa bahwa minum akan membantu Anda rileks, jangan minum minuman beralkohol. Tetaplah sadar, sehingga Anda selalu membuat keputusan yang benar dan aman.
Advertisement