Jadi Makanan Favorit Gibran Rakabuming, Presiden Jokowi Ternyata Tidak Tahu Seblak

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia punya banyak makanan khas, baik yang tradisional maupun kekinian seperti seblak. Meski begitu ternyata tidak semua orang tahu tentang seblak, termasuk Presiden Jokowi (Joko Widodo).

Hal itu diketahui ketika Jokowi bertemu dengan para pedagang UMKM penerima bantuan modal program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera di Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat, 16 Februari 2024. Dilihat dari tayangan video di kanal YouTube Liputan6, awalnya Jokowi mengundang pedagang makanan bernama Yulianti naik ke panggung. Kemudian orang nomor satu di Indonesia itu bertanya apa yang dijual oleh Yulianti.

"Bu Yulianti, jualan apa, Bu?" tanya Jokowi. "Seblak," jawab Yulianti. "Seblak? Apa itu?" tanya Jokowi lagi. Pertanyaan Jokowi pun langsung mengundang gelak tawa para pedagang yang didominasi emak-emak.

Yulianti kemudian memberi tahu Jokowi tentang seblak yang merupakan makanan berisi sayur-sayuran, bakso, sosis, juga kerupuk dan juga identik dengan rasa pedas.

"Makanan khas Jawa Barat, Pak," ucap Yulianti. "Oh, makanan khas Jawa Barat. Boleh loh bertanya," jawab Jokowi lagi sambil ikut tertawa. Uniknya, seblak termasuk makanan favorit putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang menjadi cawapres (calon wakil presiden) di Pemilu 2024.

Hal itu diketahui setelah menjalani Debat Cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu, 21 Januari 2024. Ini diungkap Wali Kota Solo itu di cuitan akun X-nya, dulunya Twitter.  "Pengen seblak," tulisnya singkat.

Bila Anda juga menginginkan jajanan khas Jawa Barat tersebut, ada beberapa resep seblak yang bisa disontek untuk dibuat di rumah, mulai dari kuah pedas, seblak cobek yang sempat viral, sampai berisi ragam seafood. Beberapa hari kemudian, video Gibran makan seblak viral di media sosial TikTok.

Banyak warganet menyerbu video itu dengan komentar soal penampakan seblak yang dimakan Gibran Rakabuming. Video Gibran Rakabuming makan seblak dibagikan oleh akun TikTok Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jawa Barat pada Selasa, 30 Januari 2024. Gibran terlihat asyik makan bersama Giring Ganesha.

Dalam video berdurasi sekitar 26 detik itu, Gibran menikmati semangkuk seblak sambil dikerubungi banyak orang. Suami Selvi Ananda itu pun sesekali mengaduk seblaknya sebelum disantap.

"Akhirnya ya mas @Gibran Rakabuming bisa menemukan seblak," tulis keterangan unggahan akun TikTok @demokratjabar, seperti dikutip pada Rabu, 31 Januari 2024. Menilik kolom komentar, ribuan warganet menanggapi video Gibran makan seblak. Rupanya banyak warganet yang salfok (salah fokus) dengan penampakan seblak yang dimakan Gibran karena tampak tidak berkuah.

"Seblaknya kok gak berkuah sih Mas (emoji menangis)?" komentar seorang warganet.  "Original seblak mana pake kuah," timpal warganet launnya.

Pada dasarnya seblak menggunakan kerupuk kering sebagai bahan utama, kemudian diracik dengan berbagai bumbu, terutama kencur. Dengan cita rasa yang unik, seblak kini tak hanya bisa ditemukan di penjaja makanan pinggir jalan di Jawa Barat saja, tetapi juga menyebar ke berbagai daerah.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pun mengusulkan kuliner yang banyak didapati di Kabupaten Garut dan Bandung itu untuk ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda.  Namun, pengusulan itu harus melalui kajian ilmiah.

"Yang lagi ramai kuliner seblak, itu dari Bandung apa Garut, harus ada kajian, dan bisa diusulkan sebagai warisan budaya," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Direktorat Pelindungan Kebudayaan pada Kemendikbudristek, Rusmiati usai kegiatan Sosialisasi Pelindungan Warisan Budaya di Hotel Harmoni, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu, 22 Juli 2023, dilansir dari Antara, Kamis (27/7/2023).

Menurut Rusmiati, seblak sudah ada sejak lama. Tapi, daerah asal mula seblak harus dikaji lebih lanjut. Menurut dia, jika ada di beberapa daerah misalkan dari Garut dan Bandung, maka bisa diusulkan menjadi kuliner daerah tingkat provinsi sebagai warisan budaya tak benda dari Provinsi Jawa Barat.

"Kalau misalkan inisiatornya Garut dengan Bandung, maka bisa ditarik menjadi Provinsi Jawa Barat, maka silakan usulkan bagaimana sejarah seblak itu," kata Rusmiati.

Rusmiati menerangkan sejumlah persyaratan agar seblak ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda. Salah satunya adalah sejarah atau cerita latar belakang tentang seblak. Selanjutnya, harus ada dokumen pendukung lainnya, misalkan foto, video atau bukti-bukti fisik maupun saksi yang bisa menguatkan tentang kuliner seblak sebagai karya anak bangsa dengan cita rasa khas tersendiri.

"Sejarahnya bagaimana seblak ini, apakah seblak ini orisinal seperti itu, karena ini kekayaan sektor kuliner keterampilan masyarakat dalam menciptakan makanan," terangnya.

Ia menyampaikan pengusul kuliner seblak bisa dilakukan secara komunitas atau kelompok yang bisa mempertanggungjawabkan seluruh dokumen maupun data tentang seblak tersebut. Setelah data penunjang seblak sebagai warisan budaya tidak benda sudah lengkap, kata dia, bisa diusulkan ke pemerintah daerah, kemudian provinsi, sampai berikutnya dikaji di tingkat nasional untuk memutuskan sebagai warisan budaya tak benda.