Penting Dicatat untuk Para Pejuang Garis Dua, Kapan Harus Konsultasi ke Klinik Fertilitas?

Masalah infertilitas bisa dialami oleh perempuan dan laki-laki. Kapan seseorang disebut mengalami masalah tersebut?

oleh Dinny Mutiah diperbarui 09 Mei 2024, 16:00 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2024, 16:00 WIB
Mulut Pahit pada Ibu Hamil
Ilustrasi Kehamilan Credit: pexels.com/Juan

Liputan6.com, Jakarta - Mayoritas pasangan yang menikah berharap mendapat keturunan. Namun, prosesnya tak jarang penuh perjuangan. Terlebih, masalah infertilitas jadi masalah serius di dunia saat ini.

Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2023, satu dari enam pasangan diketahui memiliki masalah kesuburan atau infertilitas.

"Infertilitas itu adalah suatu ketidakmampuan pasangan yang tidak dapat menghasilkan keturunan dalam satu tahun pernikahan setelah berhubungan intim rutin dilakukan tanpa pengaman," ujar dr. Tiara Kirana, Sp.And, dokter spesialis andrologi Bocah Indonesia, dalam rilis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan infertilitas bisa disebabkan beberapa faktor, baik pihak istri maupun suami. Pada perempuan, salah satu faktornya adalah usia. Semakin bertambahnya usia, kondisi kesuburan wanita akan menurun signifikan, terutama saat memasuki usia 35 tahun. Hal ini disebabkan jumlah dan kualitas sel telur yang kian berkurang sehingga proses pembuahan pun membutuhkan lebih banyak waktu. Sementara pada pria, masalah infertilitas dipengaruhi faktor hormonal, gangguan fisik, gangguan seksual, hingga riwayat medis.

Karena itu, dr. Tiara menyarankan agar pasangan yang bermasalah segera berkonsultasi ke klinik fertilitas untuk memeriksakan kesuburan. Pada wanita, pemeriksaan kesuburan bisa dilakukan dengan tes ultrasonografi (USG) transvaginal dan berkonsultasi dengan dokter obgyn. Jika diperlukan pemeriksaan atau tindakan lebih lanjut, akan dilakukan prosedur laparoskopi atau histeroskopi.

Pasien perempuan juga disarankan untuk menjalani tes hormon Anti-Mullerian Hormone (AMH) untuk mengetahui jumlah cadangan sel telur. Pemeriksaan itu penting untuk memantau dan membantu diagnosis masalah ovarium. "Salah satu gangguan kesuburan yang bisa dilihat dari hasil tes AMH adalah sindrom ovarium polikistik (PCOS)," kata Tiara.

Program Screening hingga Deteksi Kelainan Genetik

Bolehkah Ibu Hamil Berpuasa Selama Ramadan?
Ilustrasi ibu hamil. (unsplash.com).

Saat pasangan ingin mengupayakan kehamilan, tak hanya pihak istri yang perlu berkonsultasi. Mengingat infertilitas bisa dialami kedua pihak, pria pun perlu menjalani pemeriksaan, terutama analisis sperma yang ditangani oleh dokter spesialis andrologi. 

Terkait program kehamilan, Bocah Indonesia menyediakan sejumlah program untuk mendukung pasangan yang ingin memiliki keturunan. Untuk pemeriksaan awal, Bocah Indonesia menyediakan Paket Bocah 4 Langkah (B4L) sebagai screening awal pasangan yang ingin menjalani program kehamilan.

Paket Bocah 4 Langkah merupakan paket pemeriksaan terpadu untuk Ayah (termasuk analisa sperma) dan Bunda (termasuk USG Transvaginal). Khusus untuk pasien yang pernah mencoba program bayi tabung (IVF) dan mengalami kegagalan, Bocah Indonesia menyediakan layanan Embriology Counseling baik secara online maupun offline.

Klinik fertilitas itu juga menyediakan program hamil bayi tabung. Pasutri bisa melakukan gender selection atau pemilihan jenis kelamin bayi melalui Pre-Implantation Genetic Testing (PGT). Tersedia pula layanan Pre-Implantation Genetic Testing for Aneuploidy (PGT-A), yakni teknologi yang dilakukan untuk mendeteksi kelainan genetik dan jenis kelamin pada embrio.

"Melalui pemeriksaan ini, Ayah Bunda dapat mengetahui kualitas dan jenis kelamin embrio yang akan ditanam bebas dari kelainan genetik," kata Tiara.

Siapkan Keuangan untuk Program Kehamilan

literasi keuangan
Ilustrasi seorang perempuan yang sedang membuat anggaran untuk keluarga. (Foto: Unsplash/Thought Catalog)

Program hamil (promil) yang disediakan banyak klinik fertilitas membutuhkan biaya dan pengeluaran yang tidak sedikit. Untuk itu, penting sekali bagi para calon orangtua membuat perencanaan keuangan secara detail agar keuangan yang tersedia tetap memenuhi kebutuhan keluarga. Berikut beberapa tips mengatur keuangan untuk Anda yang ingin promil seperti dihimpun kanal Citizen Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin, 29 Mei 2023.

1. Anggarkan dana darurat

Sebelum merencanakan program hamil, pastikan Anda sudah memiliki anggaran dana darurat. Dana ini dibutuhkan untuk hal-hal yang tidak terduga, seperti contohnya anggota keluarga sakit atau tiba-tiba mendapatkan pemutusan kontrak kerja.

Besar anggaran biasanya minimal 10 kali lipat dari besarnya biaya kebutuhan pokok per bulan. Hal ini supaya kondisi finansial tetap terjaga, termasuk saat Anda membutuhkan biaya besar untuk promil.

2. Membandingkan biaya tempat pengobatan

Saat ini banyak sekali pilihan fasilitas kesehatan yang bisa Anda pilih. Selain itu, perawatan soal kesuburan bisa dibilang cukup mahal. Jadi, dengan menemukan klinik atau rumah sakit dengan harga yang "cocok" dan wajar" bisa memengaruhi kondisi finasial rumah tangga. Saat mencari dan menilik setiap rumah sakit, Anda juga akan menemukan berbagai penawaran dan opsi penawaran, termasuk apakah fasilitas kesehatan ini menerima asuransi atau tidak.

3. Konsultasi untuk mengetahui kondisi kesuburan

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Setelah menemukan klinik atau rumah sakit yang cocok, selanjutnya mencari tahu kondisi kesuburan Anda dan pasangan lebih dulu. Perlu diketahui sebelumnya, gangguan kesuburan yang menyebabkan sulit memperoleh keturunan, tidak hanya disebabkan oleh suami atau istri saja, tapi juga bisa dari keduanya.

4. Cek info jenis dan biaya program hamil

Setelah mencari fasilitas kesehatan dan bertemu dengan dokter, pasti Anda dan pasangan sudah memahami apa yang menjadi kendala dan penyebab sulit hamil ini. Hal ini juga dapat diketahui jenis program kehamilan yang nantinya akan dijalani sehingga lebih mudah dalam mempersiapkan biayanya.

5. Waspada biaya yang tersembunyi

Ketika sudah memilih fasilitas kesehatan dan mengetahui paket harga yang ditawarkan, pastikan untuk tetap menanyakan total biaya seperti tindakan apa yang sudah termasuk atau belum termasuk dalam layanan yang Anda cari. Hal itu untuk menghindaribiaya tersembunyi yang tidak disangka dan bisa memengaruhi kondisi keuangan yang sudah dipersiapkan dengan baik.

Contoh pertanyaan yang bisa diajukan, antara lain:

Apakah semua obat sudah termasuk dalam paket harga?

Bagaimana ada obat tambahan yang diresepkan, apakah harus dibayar sendiri?

Berapa persen program ini akan berhasil?

6. Manfaatkan asuransi kesehatan

Tips keuangan terakhir yaitu dengan memanfaatkan asuransi kesehatan yang Anda dan pasangan miliki. Cobalah cek dan cari tahu apakah asuransi kesehatan kalian bisa digunakan untuk melaksanakan program hamil atau tidak. Kalau iya, manfaatkanlah sebaik mungkin sehingga bisa menghemat biaya.

Infografis Ibu Hamil Sudah Bisa Dapatkan Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Ibu Hamil Sudah Bisa Dapatkan Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya