Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah wilayah di Sumatra mengalami pemadaman listrik yang cukup lama. Matinya listrik tersebut dimulai pada Selasa, 4 Juni 2024. Penyebab utama kejadian itu kabarnya karena gangguan sistem transmisi SUTT 275 KV interkoneksi Sumatra jalur Lahat - Lubuk Linggau.
Banyak masyarakat yang mengeluh dengan kejadian tersebut. Pasalnya banyak aktivitas yang terhambat seperti kegiatan belajar mengajar, perdagangan maupun perkantoran. Ditambah lagi, beberapa pelaku usaha mengalami kerugian yang tak sedikit karena terdampak pemadaman listrik.
Baca Juga
Namun beda dengan wanita dalam sebuah video yang viral di media sosial. Ia justru senang ketika daerahnya terkena mati lampu. Menurutnya ada beberapa momen yang tidak ia rasakan ketika listrik menyala. Ia membagikan cerita uniknya lewat video di akun @i1cak.
Advertisement
Jika sebagian besar warganet meluapkan kekesalannya di media sosial, wanita tersebut justru berterima kasih kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) karena telah memadamkan listrik sepulau Sumatra. "Terima kasih PLN 2 hari ini sepulau Sumatra lagi mati lampu," tulisnya dalam unggaha pada Kamis, 5 Juni 2024.
Ia menuliskan hal itu karena keluarganya bisa berkumpul lagi tanpa ada distraksi karena listrik dan kemajuan teknologi. Biasanya, mereka sibuk dengan gawai atau ponsel masing-masing. Namun kali ini, mereka bisa merasakan quality time dengan keluarga.
Selain itu, wanita tersebut kembali melihat banyak anak yang main lari-larian, petak umpet, sepeda dan juga permainan tradisional lain. Pasalnya, pemandangan tersebut sudah jarang lagi terlihat karena banyak anak yang lebih fokus menatap layar ponsel.
Orang-orang satu kompleks jadi lebih sering keluar untuk bersosialisasi. Mereka kumpul bersama dan berbincang tentang apa saja. Begitu pula dengan anak yang sering ditinggal oleh orangtuanya. Saat momen mati lampu, mereka jadi lebih sering berinteraksi.
Warganet Ikut Merindukan Masa Lalu
Ia tidak mempersoalkan hidup tanpa teknologi selama beberapa hari. Begitu juga dengan keadaan rumah yang menjadi sedikit panas, karena tidak bisa menyalakan pendingin udara.
Baginya pemandangan ini justru lebih penting, karena terakhir dia rasakan saat masih berumur 10 tahun. Cerita wanita itu menarik banyak perhatian warganet. Tidak sedikit yang setuju dan sependapat dengan wanita itu bahwa mereka merindukan masa-masa lebih banyak berbincang dengan keluarga.
"Emang masa lalu itu indah.. mati lampu jaman sekarang kalo mati listriknya lama kadang suka mengingatkanku pd waktu kecil dulu.. rame, banyak obrolan dan bnyk kenangan pokoknya," kata seorang warganet.
"Jadi ingat dulu waktu kecil daerah aku sering mati lampu kalo malam, jdi kita sekeluarga pda ngumpul di teras rumah. sampe tetangga2 pun ikutan ngumpul,terus kita jdi cerita2 smpe lampunya hidup lgi 🥺,” ,komentar yang lain.
"Semua itu pasti ada hikmahnya, jadi di rumah pun aku bernostalgia," sahut warganet lain.
"Ada positif dan negatif ya efeek dari mati lampunya,” timpal warganet lainnya.
Advertisement
Penyebab Pemadaman Listrik
Beberapa hari lalu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) menyatakan pemadaman total listrik atau blackout yang terjadi di sejumlah wilayah di Pulau Sumatera hampir teratasi. "Saya sudah dapat informasi, sekarang sudah hampir semuanya pulih. Mudah-mudahan," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu usai ditemui setelah Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR di Senayan, seperti dikutip dari Antara, Rabu, 5 Juni/2024.
Jisman menuturkan belum mendapatkan informasi yang lengkap mengenai apa yang menyebabkan gangguan listrik itu. Ia mengatakan, relay yang berfungsi untuk mengendalikan aliran listrik bekerja dengan baik sehingga ketika terdapat gangguan, aliran listrik pun terputus.
"Relay-nya bekerja untuk memadamkan, itu intinya,” tutur Jisman. Jisman juga meminta kepada PLN untuk memitigasi hal itu agar kejadian blackout tidak terulang. "Harus diinvestigasi. Harus diaudit itu. Jangan terulang lagi, itu juga perintah dari Pak Menteri," tuturnya.
Sebelumnya, PT PLN (Persero) mengerahkan 130 personel untuk memperbaiki gangguan transmisi SUTT 275 kV Lubuklinggau-Lahat, yang berdampak pada sistem kelistrikan di wilayah kerja Sumatera Selatan, Jambi, hingga Bengkulu.
Jaringan Listrik Normal Kembali
"Kami tengah bergerak cepat mengatasi gangguan kelistrikan yang terjadi pada sejumlah jaringan transmisi di Pulau Sumatera dengan mengerahkan 130 personel gabungan," tutur Manajer Komunikasi dan TJSL Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan Jambi dan Bengkulu Iwan Arissetyadhi.
Iwan menegaskan, saat ini personel tengah fokus untuk menormalkan kembali jaringan listrik yang terganggu tersebut. "Saat ini sudah mencapai 90 persen normalisasi blackout akibat gangguan transmisi SUTT 275 kV Lubuklinggau-Lahat yang terjadi pada Selasa, 4 Juni 2024, " kata Iwan.
Sementara itu, listrik di wilayah Kabupaten Empat Lawang pada Rabu pagi, 5 Juni 2024, kembali mati dan pihaknya akan melihat apakah itu mati karena lokal atau masih berkaitan dengan SUTT 275 kV Lubuklinggau-Lahat. Iwan menegaskan, apabila listrik sudah benar-benar kembali pulih dan normal, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyelidiki penyebab blackout tersebut.
"Kejadiannya masih dalam investigasi. Padamnya listrik ini dimulai Selasa, 4 Juni 2024 pukul 1057 WIB di jalur transmisi Lahat-Lubuk Linggau dan ini sedang dilakukan inspeksi," jelas General Manager PLN UID Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho di Padang.
Advertisement