Liputan6.com, Jakarta - Panel PBB menemukan kekerasan seksual yang meluas terhadap warga Palestina yang dilakukan Israel. Badan PBB mengatakan Israel menghalangi dan mencegah aksesnya ke Palestina untuk menyelidiki kejahatan perang selama perang di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.
Mengutip dari laman TRT World, Jumat (14/6/2024), pihak berwenang Israel secara sistematis telah menargetkan dan menjadikan warga Palestina melakukan kekerasan seksual dan berbasis gender. Kekerasan terjadi secara online maupun secara langsung sejak 7 Oktober 2023, menurut sebuah komisi yang didukung oleh PBB dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Rabu.
Baca Juga
Investigasi pertama yang dilakukan oleh Komisi Penyelidikan Internasional Independen PBB mengenai Israel dan Wilayah Pendudukan Palestina dan termasuk Yerusalem Timur. Militer Israel telah menjadikan warga Palestina sebagai sasaran kekerasan seksual melalui pemaksaan ketelanjangan di depan umum, pemaksaan menelanjangi masyarakat, dan penyiksaan seksual dan pelecehan, serta penghinaan dan pelecehan seksual.
Advertisement
Insiden-insiden ini terjadi selama operasi darat bersamaan dengan evakuasi dan penangkapan dalam perang yang telah menewaskan lebih dari 37.200 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak. "Berdasarkan kesaksian dan rekaman video serta foto yang terverifikasi, komisi menemukan bahwa kekerasan seksual telah dilakukan di seluruh wilayah (Wilayah Pendudukan Palestina) selama proses evakuasi, sebelum atau selama penangkapan, di rumah-rumah warga sipil dan di tempat penampungan bagi perempuan dan anak perempuan," lapor PBB.
Berdasarkan Wawancara dengan Korban
Laporan komisi ini didasarkan pada wawancara dengan para korban dan saksi yang dilakukan dari jarak jauh dan selama misi ke Turki dan Mesir. Ribuan item sumber terbuka diverifikasi melalui analisis forensik tingkat lanjut, ratusan kiriman, citra satelit, dan laporan medis forensik.
Israel menghalangi penyelidikan komisi tersebut dan mencegah aksesnya ke Israel dan Wilayah Pendudukan Palestina, kata badan PBB tersebut. Warga Palestina diinterogasi atau menjadi sasaran pelecehan verbal atau fisik ketika mereka tidak berpakaian seluruhnya atau sebagian.
Mereka dipaksa melakukan gerakan fisik sambil telanjang, dan difilmkan atau difoto oleh pasukan Israel yang melakukan tindakan-tindakan tersebut dan menyebarkan film dan foto-foto tersebut. "Warga Palestina juga diharuskan menyaksikan anggota keluarga dan komunitas mereka telanjang di depan umum dan berjalan tanpa pakaian seluruhnya atau sebagian saat menjadi sasaran pelecehan seksual," katanya.
Baik laki-laki maupun perempuan menjadi sasaran kekerasan seksual tersebut, namun laki-laki dan anak laki-laki menjadi sasaran dengan cara tertentu. Laki-laki berulang kali difilmkan dan difoto oleh tentara Israel. Perempuan Palestina juga menjadi sasaran dan menjadi korban kekerasan psikologis dan pelecehan seksual secara online dan di tempat penampungan perempuan di Gaza yang menjadi sasaran langsung.
Advertisement
Prabowo Sampaikan Upaya untuk Bantu Palestina
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan, Indonesia siap mengupayakan beberapa aspek bantuan untuk rakyat Palestina yang tengah menghadapi bencana kemanusiaan di Gaza. Hal ini disampaikan Prabowo dalam acara konferensi tingkat tinggi (KTT) “Call for Action: Urgent Humanitarian Response for Gaza” atau “Seruan untuk Bertindak: Tanggap Darurat Kemanusiaan untuk Gaza” di Yordania, Selasa, 11 Juni 2024.
Pertama, Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kontribusi kepada Lembaga Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). "Kami akan meningkatkan kontribusi kami secara signifikan kepada UNRWA (Badan PBB untuk Pengungsi Palestina) dan bantuan kemanusiaan lainnya," sebut Prabowo mengutip dari Tim News Liputan6.com, 11 Juni 2024.
Kedua, Indonesia akan mengirimkan lebih banyak tim medis dan rumah sakit lapangan ke Gaza. Selain itu, siap mengirimkan kapal rumah sakit dan berpartisipasi dalam pengiriman bantuan melalui udara (airdrop) ke Gaza jika diperlukan. "Kami juga siap untuk sekali lagi mengerahkan kapal rumah sakit dan juga mengerahkan aset udara untuk pengiriman bantuan ke Gaza melalui metode airdrop," lanjutnya.
Rencana Evakuasi Pasien
Ketiga, Indonesia bersedia mengevakuasi 1.000 pasien untuk dirawat di rumah sakit Indonesia dan akan dikembalikan ke Gaza setelah pulih dan situasi di Gaza kembali normal. Keempat, Indonesia siap menyediakan perawatan pasca trauma dan pendidikan bagi anak-anak Gaza dan akan dikembalikan saat situasi kembali stabil.
"Kami juga bersedia mengevakuasi anak-anak dan anak yatim piatu untuk diberikan perawatan pasca trauma dan sekolah. Dan untuk kembali ke Gaza ketika situasi menjadi normal," ucap Prabowo.
Meski Indonesia bersedia mendukung dan berkontribusi pada semua upaya ini, Prabowo menegaskan jika penyelesaian atas konflik ini adalah solusi dua negara (two-state solution).
"Hanya dengan solusi dua negara, Palestina serta Israel dapat hidup berdampingan secara aman dan tenteram, masalah ini dapat diselesaikan," tegas Prabowo.
Dalam acara International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue di Singapura pada Sabtu, 1 Juni 2024 lalu, Prabowo pun menyatakan bahwa Indonesia siap mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Gaza sebagai upaya Indonesia untuk menjaga perdamaian dan mendukung gencatan senjata segera.
Advertisement