Liputan6.com, Jakarta - Tanggal 24 Juli sudah resmi ditetapkan sebagai Hari Kebaya Nasional. Ini sejalan dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 19 Tahun 2023.Perayaan Hari Kebaya Nasional digelar untuk pertama kalinya pada Rabu, 24 Juli 2024 di Istora Senayan, Jakarta, lewat kerjasama Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Komunitas Kebaya.
Acara ini memperingati momen bersejarah di tahun 70-an, yaitu saat 7 ribu perempuan Indonesia mengenakan kebaya dalam suatu peristiwa yang kini diulang kembali. "Hari Kebaya Nasional ini jadi momen untuk menghargai kebaya sebagai asset budaya dan mengingat nilai sejarahnya, terutama saat Presiden pertama Bun Karno menghadiri Kongres Wanita Indonesia X yang semua pesertanya mengenakan kebaya," kata Giwo Rubianto Wiyogo, Ketua Umum KOWANI periode 2019-2024.
"Dalam rangka implementasi Hari Kebaya Nasional, bukan hanya dalam persiapan pelaksanaan pada 24 Juli dengan seluruh perempuan Indonesia dalam komunitas kebaya; tapi semua lapisan masyarakat, generasi muda, kita undang semua untuk berkebaya," sambungnya.
Advertisement
Brand kebaya yang dikenal dengan produk kebaya bordir manual berwarna-warni yang elegan dan unik, Roemah Kebaya Vielga ikut berpartisipasi dalam rangkaian perayaan Hari Kebaya Nasional tahun ini, mulai dari pawai 7 ribu wanita Indonesia berkebaya, pameran, dan fashion show.
Lewat acara istimewa ini, Roemah Kebaya Vielga ingin mengkampanyekan bahwa kebaya adalah pakaian yang dapat dikenakan oleh wanita Indonesia kapan saja dan di mana saja, sesuai dengan taglinenya, "Kebaya Anytime Anywhere".
"Bisa dibilang ini hari besar bagi wanita Indonesia, karena kebaya ini adalah warisan budaya. Kita waktu itu permah mengajukan kebaya ini ke UNESCO, waktu itu kita berkontribusi bahwa Rumah Kebaya Vielga itu salah satu perwaris Kebaya Kerancang," terang Vielga Wennida, desainer dan pemilik Roemah Kebaya Vielga.
Kebaya Jadi Simbol Identitas Wanita Indonesia
Roemah Kebaya Vielga berkomitmen untuk menghidupkan kembali warisan budaya Indonesia yang berkelanjutan menghidupkan kembali pengrajin bordir melalui desain kebaya bordir manual yang memukau.Produk Roemah Kebaya Vielga dirancang dengan detail, jiwa, cerita dan cinta, yang mencerminkan keindahan dan kekayaan budaya Indonesia dalam setiap helainya.
"Kami bangga bisa berkontribusi dan menjadi bagian sejarah dalam seluruh rangkaian acara Hari Kebaya Nasional. Ini jadi momen penting untuk menunjukkan bahwa kebaya adalah simbol identitas wanita Indonesia yang tak lekang oleh waktu," kata Vielga.
Roemah Kebaya Vielga selama ini dikenal sebagai spesialisasi bordir, dan dari tahun ke tahun itu kita selaku membuat suatu trik membordir dengan lebih detail.
“Ada trik-trik lain kita eksplorasi lebih jauh, bahwa bordir itu bukan hanya dua atau tiga tekhnik bordir saja, setiap tahun pun kita mengeluarkan jenis bordir yang unik terus juga kalau di desain kita hampir tiap bulan kita mengeluarkan koleksi baru,” jelas Vielga.
Ia menambahkan, Roemah Kebaya Vielga akan terus mengekplorasi bordir bukan hanya dari teknik bordir, tapi dari segi bahan pun akan terus dicoba. “Kita mencoba memakai produk dari dalam negeri sendiri dari bahan, tenun semuanya produk lokal, jadi kita tidak lagi memakai bahan impor, jadi itu akan mensupport pengrajin tentun atau batik nisa membuat suatu desain yang bisa booming,” tutupnya.
Advertisement