Eksis di Art Jakarta 2024, Treasury Usung Karya Instalasi Bertema Peran Emas dalam Kehidupan

Treasury kembali menampilkan karya instalasi dalam kepesertaannya kembali di ajang Art Jakarta 2024 yang berlangsung pada 4–6 Oktober 2024.

oleh Maheza Nurmiagita diperbarui 06 Okt 2024, 17:31 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2024, 17:31 WIB
Launching Treasury "Gold for Good" bersama karya Kolaborasi di Jakarta 2024
Launching Treasury "Gold for Good" bersama karya kolaborasi melalui ajang Art Jakarta 2024 (dok. Liputan6.com/Maheza Nurmiagita)

Liputan6.com, Jakarta - Treasury kembali hadir di Art Jakarta 2024 yang berlangsung selama tiga hari, pada 4--6 Oktober 2024. Berbeda dengan sebelumnya yang berkolaborasi dengan seniman terkenal, aplikasi jual beli emas batangan itu kali ini merancang karya instalasi mandiri berjudul Post Tenebras Lux, yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia bermakna Cahaya Setelah Kegelapan.

Karya tersebut dibangun di atas tema From Darkness to Gold yang menceritakan bagaimana emas bisa menjadi media yang mentransformasikan ketidakpastian menjadi sebuah harapan yang bernilai, sehingga dapat menciptakan masa depan yang bersinar terang untuk lebih banyak orang.

"Alasan pemilihan tema ini karena melihat kondisi dunia yang sedang mengalami tantangan, baik itu konflik, politik, dan lain sebagainya, sehingga kami ingin mengajak pengunjung yang datang di stan kami untuk berpartisipasi melalui karya-karya yang ditampilkan Treasury," ungkap Andreas Santoso, CEO Treasury, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2024.

Menurut Andreas, seni dan emas bak dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Kreativitas di dalam seni bisa menghasilkan karya perhiasan emas yang beragam dan berharga. Khusus lewat instalasi yang ditampilkan kali ini, pihaknya berusaha menyampaikan pesan soal misi program utama Treasury, yakni Gold for Good.

"Emas memiliki sifat yang baik, itulah sebabnya kami menginisiasi program Gold for Good. Emas sangat bermanfaat untuk kebaikan, dan saat ini kami fokus memberikan dampak bagi pendidikan anak-anak yang kurang beruntung, serta lingkungan. Kebaikan ini dapat disalurkan melalui para nasabah yang memiliki kepedulian dan hati emas," kata Andreas.

2 Subprogram Utama

Narasumber Launching Treasury "Gold for Good"  di Jakarta
Para Narasumber Launching Treasury "Gold for Good" di Jakarta (dok. Liputan6.com/Maheza Nurmiagita)

Program Gold For Good terbagi menjadi dua program utama, yakni Green Gold dan Golden Generation. Green Gold berfokus pada gerakan untuk menjaga dan memperbaiki lingkungan, sedangkan Golden Generation yang berfokus di bidang sosial dan pendidikan. 

Sejak diluncurkan pada April 2024, sudah lebih dari 12.000 investor yang berkontribusi mendukung program Green Gold, dan telah menanam 266 pohon nangka (Artocarpus heterophyllus). Pohon nangka yang ditanam diharapkan mampu memberikan dua manfaat sekaligus, yaitu manfaat bagi lingkungan hidup dan manfaat ekonomi bagi para petani setempat.

"Selanjutnya, kami akan melakukan penanaman pohon kembali yangditargetkan pada awal tahun depan dengan jumlah lebih dari 200 pohon," kata Andreas.

Sementara, pelaksanaan program golden generation bekerja sama dengan Kitabisa.com dan Yayasan Masa Depan Keemasan telah mengumpulkan donasi hampir Rp300 juta yang akan digunakan untuk membiayai bidang pendidikan, keterampilan, hingga kebutuhan dasar. Anak-anak tersebut juga berkesempatan mengikuti kelas seni Ceramics Painting Artwork, yang akan dipamerkan di booth Treasury di Art Jakarta.

"Nantinya seluruh transaksi akan didonasikan untuk turut menyukseskan program Golden Generation," sambungnya.

Hasil Karya Sebelumnya Treasury bersama Seniman Indonesia

Ilustrasi Gold is King
Gold is King hasil kolaborasi Treasury dengan seniman Naufal Abshar, diluncurkan pada 23 April 2023 (dok. Instagram @naufalabshar/https://www.instagram.com/p/C6i9YCjP3HI/?igsh=MTJ6NWxsYTA1Zndvcg==/Maheza Nurmiagita)

Sebelumnya, Treasury berkolaborasi dengan Naufal Abshar di Art Jakarta Garden yang menghadirkan karya instalasi berjudul Gold Is King. Sang seniman terinspirasi dari sejarah panjang emas sebagai instrumen investasi maupun safe heaven yang tak tergoyahkan. Meminjam karakter andalannya, yakni keledai, kepala keledai emas jadi ruang pamer yang menarik perhatian.

Filosofinya, keledai melambangkan keteguhan dan sikap stabil, terutama dalam situasi sulit atau kacau. Keledai menekankan pentingnya kestabilan, keandalan, dan konsistensi dalam menavigasi suka dan duka kehidupan dengan anggun dan tenang. Karakteristik dan perilaku dari karya itu dapat diinterpretasikan secara simbolis untuk menawarkan kebijaksanaan, kesabaran, stabilitas, kemandirian, adaptabilitas, hingga pelayanan.

Di dalamnya, pengunjung bisa membeli koin emas yang dipaket dengan karya lukis edisi terbatas dari Naufal. Total hanya tersedia 100 buah yang cocok dijadikan benda koleksi.

"Itu karya terbesar dengan tinggi enam meter yang terbuat dari recycling spray can, sekitar 10--12 ribu. Berbicara sustainability, itu dibuat dari botol kaca daur ulang," ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, sehari sebelumnya.

 

 

Aktivitas Anti-Mainstream di Art Jakarta 2024

Art Jakarta 2024
A+ Works of Art di Art Jakarta 2024 yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 4--6 Oktober 2024. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Art Jakarta edisi ke-14 kembali mengambil tempat di JIExpo Kemayoran. Panitia kali ini menggunakan tiga hall JIExpo Kemayoran: C1, C3, dan B3, yang membuat kesan lapang. Fair Director Art Jakarta, Tom Tandio, mengatakan bahwa pameran seni itu telah berkembang, tidak hanya secara ukuran, namun juga substansi.

"Kami senang sekali bisa mengumpulkan semua pemain utama dunia seni, mulai dari seniman, galeri, kolektor, museum, sampai penggemar seni," katanya saat pembukaan Art Jakarta 2024 di bilangan Jakarta Utara, Jumat, 4 Oktober 2024. "Kami berusaha menawarkan pendekatan kreatif baru bagi para seniman, platform unik untuk mempersembahkan kreasi terbaru mereka demi memantapkan posisi Indonesia di dunia seni regional dan internasional."

Pengunjung akan tetap menemukan karya-karya seni, seperti lukisan, patung, dan instalasi. Namun, rangkaian karya itu tidak semata membawa cerita sarat makna yang berbeda antara satu dengan yang lain, karena terdapat berbagai aktivasi anti-mainstream.

Yang membuat para pengunjung mau-tidak mau menoleh adalah Roca Indonesia "Naked Tone" oleh .this/PLAY. Instalasi itu mengajak orang menemukan kembali kegembiraan sederhana saat mandi dengan bernyanyi. 

"Dibalut warna-warna hangat yang terinspirasi dari matahari terbenam, stan kami menawarkan pengalaman sensorik yang mendalam di mana kepala pancuran canggih Roca jadi pusat perhatian," bunyi keterangan karya seni tersebut. "Biarkan kreativitas Anda mengalir dan rasakan hubungan antara musik, air, dan emosi."

Infografis Seniman Indonesia Mendunia
Seniman Indonesia tak hanya berkarya di dalam negeri, namun mampu tembus secara global. (Dok: Liputan6.com Tim Grafis)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya