Tragis, Ibu dan 2 Anaknya Meninggal Dunia Setelah Nekat Melompat ke Air Terjun Niagara

Jasad ibu dan dua anaknya yang meninggal dunia setelah melompat ke Air Terjun Niagara belum ditemukan.

oleh Asnida Riani diperbarui 03 Nov 2024, 02:00 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2024, 02:00 WIB
Air Terjun Niagara Membeku
Es dan air mengalir di tepi Horseshoe Falls dari Air Terjun Niagara di Ontario, Kanada, Kamis (31/1). Cuaca dingin yang melanda Amerika Serikat (AS) membuat sebagian Air Terjun Niagara membeku. (Tara Walton/The Canadian Press via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang ibu dan dua anaknya meninggal dunia setelah melompat ke Air Terjun Niagara pada Senin, 28 Oktober 2024. Chaianti Means (33) melangkahi pagar pengaman bersama kedua anaknya: Roman Rossman (9) dan Mecca Means yang berusia lima bulan, kata Kepolisian Negara Bagian New York, lapor Mirror, dikutip Sabtu, 2 November 2024.

Ketiganya jatuh hingga tewas, dan jasad mereka belum ditemukan. Pihak berwenang mengatakan bahwa jatuhnya korban "disengaja." Namun, para pejabat juga mengonfirmasi "keadaan masih dalam penyelidikan."

Petugas telah menggunakan pesawat nirawak dan peralatan bawah air sebagai bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung. Ibu dan anak-anaknya dilaporkan melangkahi pagar pembatas di Pulau Luna, sebuah pulau kecil yang terletak di antara Air Terjun American dan Air Terjun Bridal Veil, yang merupakan bagian dari objek wisata populer tersebut.

Chaianti bekerja sebagai konselor kekerasan dalam rumah tangga, menurut profil LinkedIn-nya. Ucapan belasungkawa dari teman-teman muncul di halaman Facebook ibu tiga anak itu setelah insiden tragis tersebut.

"Saya bahkan tidak sanggup menulis unggahan tentangnya dan berbagi kenangan," tulis seorang pengguna bernama Mich Molina. "Saya benar-benar mual dan tidak sanggup menahan emosi yang saya rasakan. Ketahuilah bahwa dia dan anak-anaknya sangat saya cintai."

"Anda tidak akan pernah tahu apa yang sedang dialami seseorang…. RIP," sahut Niesha Eukeya.  Pulau Luna sendiri merupakan salah satu titik pandang air terjun di sisi New York dari destinasi wisata ini. Pulau ini dikenal sebagai salah satu tempat paling terpencil di Taman Nasional Air Terjun Niagara yang luas. 

Bukan Kali Pertama

Kapal di Air Terjun Niagara Bergerak
Sebuah kapal yang karam di atas Horseshoe Falls dari Air Terjun Niagara setelah bergeser di Ontario, Kanada, Senin (4/11/2019). Dikenal sebagai 'Iron Scow', kapal tersebut merupakan ikon Air Terjun Niagara setelah terjebak di batu selama 101 tahun. (Tara Walton/The Canadian Press via AP)

Pulau Luna dipisahkan dari destinasi lain oleh jalan lintas di atas alur sungai, dan hanya memiliki pagar pembatas setinggi dada untuk mencegah pengunjung jatuh ke sungai. Area ini dikelola Kantor Taman dan Rekreasi Negara Bagian New York dan dibuka untuk pengunjung 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, untuk menyambut lebih dari delapan juta pengunjung per tahun, menurut badan negara bagian tersebut.

Sayangnya, tempat ini juga sering digunakan orang-orang yang memiliki masalah emosional dan memutuskan bunuh diri. Pada 2023, seorang ibu melompat bersama putranya ke air terjun dan meninggal saat terjatuh. Beruntung, tim penyelamat berhasil menyelamatkan bocah lelaki berusia lima tahun itu.

Tahun 2019, seorang pria juga mencoba bunuh diri dengan melompat ke Air Terjun Niagara yang terletak di perbatasan Amerika Serikat (AS) dan Kanada. Namun, ia ditemukan dalam kondisi selamat pada Rabu, 10 Juli 2024, lapor kanal Global Liputan6.com.

Ia bertahan di sebuah pijakan batu berukuran sedang di aliran sungai di bawahnya, tidak lama setelah dirinya terseret melewati Air Terjun Niagara. Menurut CNA, pria itu diketahui mengalami beberapa luka, namun tidak sampai mengancam jiwanya.

Sempat Dicegah Petugas

FOTO: Penyelamatan Dramatis Pengemudi Mobil dari Tepi Air Terjun Niagara
Pihak berwenang memantau sebuah mobil yang terjebak dalam arus deras di tepi Air Terjun Niagara, New York, AS, 8 Desember 2021. Mobil terjebak dalam arus deras sekitar 50 meter dari tepi Air Terjun Niagara. (Larry Kensinger/NC News Service via AP)

Menurut otoritas Taman Nasional Niagara di sisi AS, pria itu diketahui sengaja menjatuhkan diri ke dalam air terjun karena alasan "krisis personal." Ketika muncul laporan adanya seseorang berusaha bunuh diri di Air Terun Horseshoe, salah satu bagian dari Taman Nasional Niagara, otoritas terkait langsung berusaha mencegahya.

Namun, petugas kalah gesit dengan pria tersebut, yang langsung memanjat pagar pembatas dan menceburkan diri ke dalam arus yang mengarah ke air terjun setinggi 57 meter itu. Meski terjadi percobaan bunuh diri, operasional Air Terjun Niagara dikabarkan tetap berjalan normal.

Insiden tersebut menandai keempat kalinya seorang dewasa ditemukan selamat usai jatuh ke Air Terjun Niagara, menurut laporan berita setempat. Pada 1960 silam, seorang bocah lelaki berusia tujuh tahun tersangkut di bebatuan di bawah air terjun yang sama dengan mengenakan jaket pelampung, setelah kecelakaan perahu yang berjarak sekitar dua kilometer dari tepiannya.

Bocah tersebut diselamatkan dengan menggunakan ban pelampung yang ditarik dari kapal wisata di dekatnya. Banyak sekali kejadian orang terjauh, atau sengaja menjatuhkan diri, di perairan Niagara, dan banyak dari mereka berhasil selamat secara kebetulan atau ditolong petugas penyelamat setempat.

Meninggal karena Terbentur Bebatuan

FOTO: Penyelamatan Dramatis Pengemudi Mobil dari Tepi Air Terjun Niagara
Penyelam Penjaga Pantai AS diturunkan dari helikopter untuk menarik tubuh pengendara mobil yang terjebak dalam arus deras di tepi Air Terjun Niagara, New York, AS, 8 Desember 2021. Penyelamat mendobrak pintu sisi penumpang untuk melakukan evakuasi. (Derek Gee/The Buffalo News via AP)

Mereka yang tewas dalam insiden terkait umumnya karena terbentur bebatuan dibandingkan tenggelam. Setelah maraknya kasus orang yang terjun ke Niagara pada 1960-an, otoritas setempat menambah jumlah petugas pengawas, dan telah menempatkan banyak kamera keamanan di berbagai sudut.

Untuk alasan keamanan, otoritas terkait juga memundurkan garis pagar lebih menjorok ke arah daratan dan meninggikannya jadi 1,5 meter. Kendati, upaya itu nyatanya masih jauh dari cukup.

 

Kontak Bantuan

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.shoppingmode google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam shoppingmode Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

Infografis Risiko Bencana di Daerah Wisata
Infografis Risiko Bencana di Daerah Wisata. (Dok: Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya