Liputan6.com, Jakarta - Hati-hati memilih tempat yoga. Seorang aktris Rusia bernama Kamilla Belyatskaya (24) tewas tersapu ombak saat sedang bermeditasi di atas matras yoga berwarna pink di tepi pantai Pulau Koh Samui, menghadap Teluk Thailand, menurut media lokal Khaosad English.
Mengutip NY Post, Selasa (3/12/2024), turis Rusia itu dilaporkan sedang berlibur ke Thailand bersama pacarnya. Dia terlihat tiba di titik pandang Lad Ko dengan mobil merah sebelum menuju ke bebatuan tempat ia meletakkan matras yoganya.
Baca Juga
Secara tak terduga, ombak menyeret tubuhnya pada Jumat sore, 29 November 2024. Rekaman video yang beredar viral menunjukkan bahwa dia sempat berjuang melawan arus tetapi akhirnya takluk pada gelombang kencang.
Advertisement
Tim penyelamat tiba 15 menit setelah kejadian, tetapi ombak setinggi sembilan kaki menghalangi tim untuk menjangkaunya. Tim penyelamat bahkan harus menghentikan operasi pencarian selama 30 menit lantaran ombak yang semakin membahayakan. Hanya matras yoga pink Kamilla yang terlihat setelah dia terseret.
Chaiyaporn Subprasert, Kepala Pusat Penyelamatan Samui, mengatakan sistem peringatan telah diterapkan di seluruh pantai pulau untuk memperingatkan wisatawan tentang kemungkinan kondisi buruk untuk berenang dan di garis pantai.
"Selama musim hujan, kami terus memperingatkan wisatawan, terutama di area berisiko tinggi seperti Pantai Chaweng dan Lamai, di mana bendera merah menunjukkan larangan berenang," kata Subprasert kepada Khaosad English.
"Meskipun lokasi kejadian bukanlah area berenang, melainkan titik pandang untuk menikmati pemandangan, korban mungkin kecolongan oleh gelombang pasang yang tidak terduga," katanya.
Pesan Terakhir Kamilla Sebelum Tewas
Bangkok Post melaporkan jenazah Kamilla ditemukan keesokan harinya, Sabtu, 30 November 2024, pukul 11 malam. Lokasinya berjarak sekitar satu kilometer dari tempat dia tenggelam.
Pejabat Kepolisian Bo Phut menyatakan bahwa jasad korban sudah dikonfirmasi teman dekatnya yang disebut sebagai Grey. Jasadnya kemudian dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi.
Khaosad melaporkan, menyusul insiden tersebut, Pemerintah Kota Samui telah menutup akses ke area berbatu di bawah titik pandang, kata outlet tersebut. Pihak berwenang mendesak pengunjung untuk berhati-hati dan menghindari daerah pantai berbatu selama periode gelombang tinggi.
Mengutip Yahoo, terungkap bahwa Kamilla sebenarnya berencana akan menikah beberapa hari kemudian sebelum ia tewas terseret ombak. "Saya masih berdoa memohon keajaiban, agar tunangan saya ditemukan dalam keadaan hidup. Aku hancur, aku patah hati. Kami akan menikah beberapa hari lagi," ujarnya di media sosial.
Menurut Mirror, sebelum tewas, Kamilla sempat menyebut Koh Samui sebagai rumahnya. Dia juga sempat mengunggah, "Saya sangat mencintai Samui. Tapi tempat ini, pantai berbatu ini adalah hal terbaik yang pernah saya lihat dalam hidup saya. Terima kasih, alam semesta, karena aku ada di sini saat ini. Saya sangat senang. Saya senang!"
Advertisement
Turis Australia Terseret Ombak di Bali
Insiden memilukan terkait ombak besar juga menimpa Craig Laidley. Ia hanyut terbawa arus usai menyelamatkan turis asing asal Jerman yang berteriak minta tolong karena terseret ombak di Pantai Balian, Tabanan, Rabu sore, 16 Oktober 2024.
Kerabat pria berusia 59 tahun tersebut, Jayke Laidley, meminta bantuan dari masyarakat melalui unggahan di media sosial. "Paman/Saudara dan Anak kami (Craig) terakhir terlihat menolong seorang pria yang dilaporkan tenggelam di laut di antara bebatuan Tebing Balian dekat Pantai Balian pukul 4 sore tanggal 16 Oktober (2024)," tulisnya, dirangkum dari abc.net.au, Jumat, 18 Oktober 2024.
"Ia kemudian hanyut kembali ke laut setelah menyelamatkan nyawa pria ini. Bantuan apapun akan sangat dihargai," imbuhnya.
Tim SAR disebut telah menyisir daratan dan lautan untuk mencari tanda-tanda keberadaan Laidley, karena harapan untuk menemukannya dalam keadaan hidup semakin menipis. "(Rabu) malam, tim kami mencoba mencari korban melalui pencarian di darat dan hari ini (Kamis, 17 Oktober 2024), Kantor SAR Denpasar mengirimkan 10 orang dengan divisi SRU darat dan laut," kata Nyoman Sidakarya, Kepala Kantor SAR Denpasar.
Tingginya Kasus Kecelakaan
Ia mengatakan, gelombang laut yang tinggi menghambat upaya pencarian. "Informasi dari tim di lokasi, kondisi gelombang sangat ekstrem dan pencarian saat ini dilakukan SRU darat," katanya.
Juru bicara Basarnas lainnya, I Gusti Ayu Yanti, mengatakan pada ABC News bahwa mereka belum menyerah untuk menemukan Laidley dalam keadaan hidup. "Kami berharap dapat menemukannya dalam keadaan hidup, meski kemungkinannya kecil," katanya.
Saksi Wayan Sudarma mengatakan, tidak ada tanda-tanda peringatan di sekitar pantai, meski berbahaya. "Kejadian seperti ini sering terjadi di sini," katanya pada ABC. "Sekitar empat bulan lalu, seorang warga negara asing hilang. Ia ditemukan tewas empat jam kemudian."
"Dalam lima tahun terakhir, sudah ada lima kejadian seperti ini," imbuhnya. Menurut polisi, Laidley tinggal di Bali, tapi berasal dari Perth.
Pencarian masih dilanjutkan sejak Jumat pagi. Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengatakan bahwa pihaknya memberi bantuan konsuler pada keluarga warga Australia yang dilaporkan hilang di Indonesia.
Sebelumnya, Basarnas Bali mengevakuasi jasad turis India yang hanyut tergulung ombak di Angel's Billabong, Nusa Penida. Koordinator Unit Siaga SAR Nusa Penida Cakra Negara di Denpasar, Kamis, 17 Oktober 2024, mengatakan proses evakuasi berlangsung setelah tubuh korban ditemukan di permukaan laut.
Advertisement