Liputan6.com, Jakarta - Seorang wisatawan meninggal dunia setelah wabah norovirus merebak di sebuah pelayaran kapal pesiar tujuan Amerika Serikat (AS). Alan Forster (77) dari Paignton, Inggris, meninggal karena dugaan gagal ginjal pada Oktober 2024 setelah jatuh sakit karena norovirus selama pelayaran bersama istrinya.
Melansir The Independent, Selasa (7/1/2025), pensiunan guru itu baru menjalani pelayaran selama dua minggu dalam jadwal sebulan di sekitar AS dan Kanada ketika ia mengalami gejala penyakit lambung. Ini termasuk diare, kram perut, dan muntah di atas kapal Arcadia milik P&O Cruises.
Baca Juga
Berangkat dari Southampton pada 3 September 2024, rencana pelayaran ini sebenarnya mencakup dermaga di New York, Boston, Halifax, dan Nova Scotia. Pengacara di Irwin Mitchell mengklaim bahwa seminggu setelah melaporkan gejala norovirus, Forster pingsan dan dipasangi infus di ruang medis kapal, tapi tidak ditawarkan perawatan medis lain.
Advertisement
Ia dibawa ke rumah sakit untuk dirawat saat kapal berlabuh di Saint John, Kanada, karena "kondisinya yang memburuk" dan gagal ginjal. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), wabah di P&O's Arcadia, antara 3 September dan 3 Oktober 2024, memengaruhi 128 dari 1.959 penumpang kapal.
Perusahaan pelayaran dan awak kapal menganjurkan kebersihan tangan yang baik, mengumpulkan sampel tinja, serta meningkatkan prosedur pembersihan dan disinfeksi di tengah laporan kasus norovirus. Beberapa penumpang bahkan dikarantina di kabin mereka, kata CDC.
Istri mendiang Forster, Dianna, mengatakan "Saya menyalahkan diri sendiri," setelah suaminya yang sehat dan penyayang meninggal setelah pelayaran yang diimpikan. "Yang kami inginkan sekarang adalah jawaban untuk membantu memahami apa yang terjadi dan apa yang dapat dilakukan untuk mencegah kejadian mengerikan dan berkelanjutan ini terjadi pada orang lain," tambahnya.
Operator Kapal Pesiar Diselidiki
Pasangan itu sebelumnya mengikuti 47 pelayaran dengan lebih banyak perjalanan yang direncanakan untuk masa mendatang. Jatinder Paul, pengacara keluarga dalam klaim cedera serius internasional di Irwin Mitchell, menyebut kecepatan memburuknya kondisi Forster sebagai "sangat memprihatinkan."
Paul berkata, "Setelah merebaknya norovirus, sangat penting untuk menginvestigasi kegagalan di atas kapal pesiar, serta keterlambatan dalam memberikan Alan perawatan medis yang dibutuhkan. Meski tidak ada yang dapat mengubah apa yang terjadi, kami sedang menginvestigasi dan bertekad memberikan Dianna, John, dan Iain (keluarga mendiang Forster) jawaban yang layak mereka dapatkan."
Seorang juru bicara P&O Cruises menanggapi, "Kami bersedih menerima surat dari pengacara yang memberi tahu kami tentang kematian Forster sekitar tiga minggu setelah ia turun dari Arcadia dan mengajukan klaim kompensasi. Tinjauan awal menunjukkan bahwa ketika staf medis diberi tahu tentang kesehatan Forster yang memburuk, perawatan dimulai, berlanjut ke tinjauan spesialis, serta difasilitasi di rumah sakit pesisir.
"Kami akan menyelidiki masalah yang dituduhkan dan menanggapi sebagaimana mestinya pada pengacara setelah penyelidikan selesai," ujar dia.
Advertisement
Tahun Terburuk untuk Wabah Penyakit Perut
Minggu lalu, CDC menggolongkan 2024 sebagai tahun terburuk untuk wabah penyakit perut di kapal pesiar dalam lebih dari satu dekade karena kasus norovirus melonjak di AS. Hanya dalam sebulan terakhir, 890 kasus penyakit perut, yang terdiri dari 781 penumpang dan 109 karyawan kapal pesiar, terjadi di lima wabah yang tercatat.
Salah satunya pada akhir tahun lalu. Setidaknya 70 orang dalam pelayaran kapal pesiar Coral Princess rute Singapura ke Los Angeles, Amerika Serikat (AS), terserang norovirus. Dari 1.822 penumpang di atas kapal yang terjadwal berlayar selama sebulan itu, 55 orang terserang wabah tersebut.
Sementara itu, melansir NY Post, Kamis, 21 November 2024, 15 dari 907 awak juga jatuh sakit, menurut CDC. Kebanyakan menderita "diare dan muntah," sebut badan tersebut.
Kapal yang berangkat pada 17 Oktober 2024 itu telah menerapkan "prosedur pembersihan dan disinfeksi yang lebih ketat sesuai rencana pencegahan dan respons wabah," kata badan federal tersebut. Program Sanitasi Kapal CDC pun dilaporkan memantau wabah tersebut dari jarak jauh.
Apa Itu Norovirus?
CDC mengharuskan kapal menginformasikan tentang wabah tersebut ketika tiga persen atau lebih tamu dan awak kapal mengalami gejala, menurut Cruise Hive. Penyakit itu muncul sekitar 9 November 2024, atau delapan hari sebelum kapal berlabuh di California, kata CDC.
Badan tersebut telah mencatat 11 wabah penyakit gastrointestinal yang berbeda di kapal pesiar pada 2024, dan norovirus menyebabkan semuanya, kecuali tiga, lapor USA Today. Coral Princess, yang diperbarui pada Januari 2019, dimaksudkan untuk membawa total kurang dari tiga ribu orang, termasuk tamu dan awak kapal.
Kapal pesiar setinggi hampir 62 meter, yang tingginya setara dengan gedung 20 lantai dan hampir sepanjang Gedung Chrysler, memiliki 16 dek. Itu juga memuat seribu kabin tamu, dan beratnya lebih dari 91 ribu ton, menurut situs web Princess.
Melansir Medical News Today, norovirus adalah anggota keluarga virus Caliciviridae. Virus ini bertanggung jawab atas sekitar 90 persen wabah virus gastroenteritis dan hampir 50 persen kasus di seluruh dunia.
Menurut CDC, norovirus menyebabkan gastroenteritis pada 19–21 juta orang per tahun di AS. Virus ini juga bertanggung jawab atas 109 ribu kasus rawat inap tahunan dan 900 kematian di AS setiap tahun.
Advertisement