Liputan6.com, Jakarta - Cagar Alam Mandai di Singapura kembali menambah atraksi wisatanya untuk menarik pengunjung dengan membuka Mandai Rainforest Resort by Banyan Tree pada Apri 2025. Resort seluas 4,6 hektare itu akan menyediakan akses langsung ke taman zoologi terkenal, seperti Kebun Binatang Singapura, Night Safari, River Wonders, Bird Paradise, dan Rainforest Wild yang juga baru akan dibuka.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, 10 Januari 2025, resort dengan 338 kamar itu dirancang oleh biro arsitek ternama, WOW Architect. Desainnya menyatu dengan alam dengan mempertahankan pohon-pohon dewasa di sekitarnya. Sementara, sayap resort ditinggikan dari tanah untuk mengakomodasi pergerakan satwa liar asli.
Advertisement
Para tamu nantinya akan disambut oleh Pohon Hujan (Samanea saman) setinggi 12 meter di satu sisi dan Pohon Beech India (Milletia pinnata) di sisi lainnya setiba di pintu masuk resort. Kedua pohon ikonis itu melambangkan komitmen resort untuk memadukan arsitektur dengan alam.
"Pohon Hujan dengan kanopi berbentuk payung yang membentang luas, menciptakan perasaan melangkah ke jantung resort hutan hujan, sementara Beech India asli, yang dikenal karena sifatnya yang kuat dan kemampuannya untuk memperkaya tanah, menyediakan lingkungan yang baik bagi pendaki, epifit, dan berbagai macam hewan," demikian bunyi penjelasan pihak resort.
Konsep menyatu dengan alam itu berlanjut di lobi yang dihiasi fitur pencahayaan yang menciptakan ruang yang harmonis dan mengundang. Sementara, furniturnya dibuat khusus, seperti konter resepsionis dan bangku, dengan sebagian memanfaatkan kayu daur ulang. Sebagai bagian dari keseluruhan pengalaman menginap di resort, para karyawan akan berbagi cerita lokal dan wawasan budaya, menawarkan koneksi yang lebih dalam ke tujuan tersebut.
Desain Kamar Tamu Berenergi Rendah
Terdapat dua tipe utama akomodasi di resort. Salah satunya adalah 24 rumah pohon yang dilengkapi dengan teras pribadi yang melayang di atas tanah. Lainnya berwujud bangunan resort berlantai lima yang berdekatan untuk menampung 314 kamar tamu dan suite. Dirancang naik secara vertikal melalui lanskap hutan dan menawarkan pemandangan hutan hujan, taman, dan waduk.
Desain di dalam kamar tak apik. Terdapat karya seni yang menggambarkan hutan dengan berbagai lapisannya, yakni lantai hutan, tumbuhan bawah, kanopi, dan lapisan yang muncul. Litograf antik tentang satwa liar seperti kancil kecil, raja udang berkerah putih, naga terbang Sumatera, dan elang kepala abu-abu, menggambarkan makhluk hidup yang beragam yang asli di Singapura.
Dirancang dengan mempertimbangkan keberlanjutan, kamar-kamar dapat diberi ventilasi alami dengan jendela yang terbuka sepenuhnya, dan suhu ruangan diatur untuk mencerminkan suhu atmosfer yang sejuk di hutan hujan di daerah tropis. Setiap kamar dilengkapi dengan layar interaktif yang menunjukkan tingkat konsumsi daya dan menawarkan pengingat lembut saat penggunaan melebihi tingkat yang direkomendasikan. Selain itu, air hujan dikumpulkan dan digunakan kembali untuk sistem pembilasan di setiap kamar.
"Sentuhan penuh perhatian ini pada kamar-kamar merupakan bagian integral dari setiap menginap dan mencapai resort Green Mark Platinum pertama di Singapura yang menggunakan energi sangat rendah (SLE)," imbuh penjelasan tersebut.
Advertisement
Ballroom Resort Berdesain Jamur Hutan
Resort juga memiliki ruang Meranti Ballroom berkapasitas seluas 300 kursi yang bisa menampung berbagai kegiatan penting, rapat bisnis, hingga konferensi. Desain pusatnya dipengaruhi oleh jamur Bridal Veil Stinkhorn yang langka, jamur mencolok yang ditemukan di lingkungan tropis, yang dikenal karena selubung heksagonalnya yang menarik.
Titik fokus yang menawan ini memicu percakapan tentang keajaiban jamur dan cerita rakyat seputar organisme misterius ini. Ruangan aula itu terhubung dengan Ruang Pengantin yang cocok untuk pesta pernikahan maupun tempat persiapan yang mudah dan lebih privat.
Resor itu juga dilengkapi dengan paviliun spa dan suite yang terinspirasi dari tradisi Asia berusia berabad-abad. Desain tiga pod perawatan terinspirasi oleh sisik keratin pelindung trenggiling Sunda, salah satu hewan endemik Singapura, tercermin dalam fasad eksterior. Sama seperti sisik pangolin melindunginya dari bahaya, pod memberikan rasa perlindungan dan ketenangan.
"Sama seperti sisik pangolin melindunginya dari bahaya, pod memberikan rasa perlindungan dan ketenangan," jelas pihak resort perihal makna desain dimaksud.
Selain pod ikonis, spa juga menawarkan tiga ruang perawatan lainnya, masing-masing dirancang untuk memfasilitas pembaruan fisik, mental, dan spiritual tamu. Para tamu dapat menantikan pengalaman Banyan Tree Spa yang memenangkan penghargaan, berakar pada teknik yang diturunkan dari generasi ke generasi dan penggunaan minyak aromatik alami, herbal, dan rempah-rempah.
Akses Eksklusif ke Cagar Alam Mandai
Para tamu yang menginap di Mandai Rainforest Resort by Banyan Tree juga mendapatkan akses eksklusif ke seluruh Cagar Alam Mandai. Aktivitas dimulai dari pagi hari dengan kunjungan ke Bird Paradise melalui program Wild Walk. Para tamu dapat mengamati burung dalam keadaan paling aktif dan berinteraksi dengan para penjaga.
Ada pula Wild ZooDay Camp, yakni tur berpemandu imersif untuk anak-anak berusia 6 hingga 10 tahun di Kebun Binatang Singapura. Selain itu, tamu resort akan mendapat manfaat dari tarif khusus untuk masuk taman dan program khas.
Cagar Alam Mandai mulai dibuka secara terbatas pada 8 Mei 2023 dan menjadi rumah baru bagi satwa yang direlokasi dari Jurong Bird Park. Dalam rilis terpisah, Mike Barclay, CEO Grup Mandai Wildlife Group mengatakan bahwa ada lebih dari 3.000 burung dipindahkan dari Jurong ke cagar alam tersebut sejak resmi ditutup pada 3 Januari 2023.
"'Migrasi besar' ini adalah pengalaman pertama bagi burung dan karyawan kami, dan dengan senang hati saya sampaikan bahwa mereka semua sudah beradaptasi dengan baik di rumah baru mereka. Kami menantikan untuk menyambut semua orang yang ingin mengunjungi taman baru selama periode berjalan ini," kata Barclay. Cagar alam buatan itu juga dilengkapi oleh berbagai fasilitas pendukung untuk wisatawan dan lainnya sebagai bagian dari program peremajaan Mandai.
Advertisement