Pengalaman WNI Kondangan ke Koleganya di Korea Selatan, Resepsi Pernikahan Kurang dari Sejam

Liputan6.com, Jakarta - Culture shock atau gegar budaya sering dialami seseorang yang tinggal di negeri orang karena mengalami kebiasaan kurang lazim atau berbeda. Hal tersebut juga dialami seorang WNI yang bekerja di Korea Selatan ketika datang ke resepsi pernikahan koleganya.

"Mau heran, tapi ini Korea. Resepsi nikah aja kurang dari 1 jam," tulis seorang WNI di akun TikTok pribadinya @gagaugust pada 15 Januari 2025.

Sebelumnya ia sempat bercerita, telah tinggal di Korea sekitar tujuh tahun sejak menempuh jenjang kuliah. Ia baru bekerja selama setahun di Negeri Gingseng tersebut.

Di keterangan video, pria bernama Gagas tersebut mengaku durasi paling lama datang ke resepsi pernikahan adalah sekitar 3-4 jam. Dalam klip singkat laki-laki berponi tersebut merekam kapan tepatnya ia datang ke pesta pernikahan rekannya tersebut.

"17.20 sampai venue resepsi, 17.25 isi buku tamu dan amplop uang," ceritanya.

Kemudian ia pun mendapatkan kupon makan. Pukul 17.30 acara pernikahan berlangsung dengan pengantin berada di altar yang dilanjutkan acara intinya pada 17.46.

Selanjutnya ia memberi tahu bahwa pukul 18.06, sang pengantin sudah melakukan foto grup. Setelahnya pada pukul 18.27 ia pun mulai mengambil makanan di buffet dan pulang.

Lantas unggahan yang disukai oleh lebih dari 7.841 pengguna TikTok hingga artikel ini ditulis pun menuai beragam komentar warganet. "Mending gini, nggak buang waktu," tulis seorang warganet yang merasa related dengan apa yang diyakininya. 

"Di Indonesia juga bisa kak, cuma 2 sampe 3 jam tapi biaya fantastis 100 juta," tulis yang lain. "Tamu pun nggak boleh lebih heboh dari pengantennya, hidup simpel tapi mahal juga ini," ungkap warganet.

"Gua kira di Korea nikah nggak ngasih duit, ternyata sama ya," balas warganet. "Mending gini nggak sih satset nggak dari pagi sampe malem," sambung yang lain.

"Kakak gue aja nikah dari pagi sampe sore men," seru yang lain. "Di Jakarta pun kalau internasional wedding juga simpel gini. Bedanya ada yang abis pemberkatan, langsung resepsi atau dijeda untuk resepsi malam," kata warganet.

"Cocok, nggak perlu basa-basi," balas warganet. "Mending gini plisss," yang lain juga setuju. "Di Indonesia beeehh, nggak tidur tujuh hari tujuh malam," sambung yang lain lagi. 

"Ya kan di sana nggak ada acara sungkeman, makanya sebentar," warganet membandingkan. "Tapi nggak secepat ini juga," warganet kurang setuju.

Sebelumnya akhir 2024 lalu diberitakan, sebuah pernikahan di Seoul yang jadi pusat perhatian publik setelah dua selebritas terkenal, Jennie BLACKPINK dan aktris Song Hye Kyo, menghadiri acara tersebut dengan mengenakan pakaian serba hitam. Penampilan mereka memicu perdebatan sengit di media sosial.

Mengutip laman Kbizoom, Sabtu, 23 November 2024, perdebatan terutama berasal dari kalangan warga asing yang mempertanyakan budaya berpakaian pernikahan di Korea. Unggahan seorang warganet asing di platform media sosial X menyebutkan, "Budaya pernikahan Korea sungguh aneh. Semua orang tampak seperti akan bekerja, (lengkap dengan emoji menangis)."

Unggahan yang telah dilihat lebih dari 2,73 juta kali, menunjukkan betapa viralnya diskusi ini. Jennie, yang hadir di pernikahan tersebut, mengenakan atasan rajut lengan pendek hitam dan celana panjang hitam, sementara Hye Kyo dan lainnya juga memilih pakaian serba hitam.

Komentar dari warganet luar negeri menyoroti perbedaan budaya yang mencolok, dengan beberapa menyatakan, "Jika saya mengenakan sesuatu seperti ini ke sebuah pernikahan di negara saya, saya akan langsung diusir, dan Ini terlihat seperti pemakaman." 

Tetapi, warganet Korea membela pilihan pakaian tersebut, menjelaskan bahwa di Korea Selatan, mengenakan warna gelap atau pakaian sederhana merupakan bentuk penghormatan kepada pengantin wanita, yang biasanya mengenakan gaun putih. Perdebatan ini makin menarik perhatian ketika seorang selebritas lain, aktris Lee Yoo Bi, terlibat dalam kontroversi serupa.

Aktris Lee Yoo Bi dikritik lantaran mengenakan atasan dan bawahan berwarna merah muda ke pernikahan saudara perempuannya, aktris Lee Da In, dan penyanyi Lee Seung Gi April lalu. Lee Yoo Bi kemudian menjelaskan di acara varietas SBS Strong Heart VS bahwa pilihan pakaian tersebut sebenarnya adalah permintaan dari pihak pengantin. 

Lee Yoo Bi mengungkapkan, "Pihak pengantin pria menginginkan warna biru, dan pihak pengantin wanita menginginkan warna merah muda, jadi saudara perempuan saya membelikan pakaian itu untuk saya."

Ia menyebut keterkejutannya saat melihat artikel yang menuduhnya mencoba mempermalukan saudara perempuannya dengan pakaian berwarna cerah. Penjelasannya menyoroti betapa sensitifnya masalah etiket berpakaian di acara pernikahan di Korea.