6 Fakta Menarik Gunung Gedugan yang Terkenal dengan Hutan Pinusnya

Jarak Gunung Gedugan dari pusat Kota Bandung, sekitar 17 kilometer ke arah barat daya. Objek wisata ini terkenal dengan hutan pinusnya.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 24 Jan 2025, 08:30 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2025, 08:30 WIB
Gunung Gedugan di Bandung Barat https://www.instagram.com/p/B6xfSvIgIIP/?igsh=ajFnZXp2enl1Z3F4
Gunung Gedugan di Bandung Barat. (Dok: IG @dioomalik https://www.instagram.com/p/B6xfSvIgIIP/?igsh=ajFnZXp2enl1Z3F4)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Gedugan berada di perbatasan antara Desa Kidangpananjung dan Desa Mukapayung. Desa tersebut berada di Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Jarak Gunung Gedugan dari pusat Kota Bandung, jaraknya sekitar 17 kilometer ke arah barat daya.

Gunung Gedugan memiliki ketingian 1.302 mdpl didapat dari peta RBI (Rupa Bumi Indonesia). Pegunungan di daerah Soreang dan Cililin di Bandung Barat ini merupakan rangkaian gunungapi tua.

Usia pembentukannya ditaksir sekitar 4 juta tahun yang lalu. Dari sekian banyak gunung yang terdapat di sana, Gunung Gedugan merupakan yang tertinggi.

Masih banyak hal mengenai Gunung Gedugan selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Gedugan yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com.

1. Akses ke Titik Awal Pendakian

Mengutip dari laman Bandung Bergerak, Jumat (24/1/2025), cara menuju Gunung Gedugan dari pusat Kota Bandung, Anda bisa mengarahkan kendaraan menuju Jalan Raya Soreang-Cipatik, lalu berbelok ke arah Situwangi dan melanjutkan perjalanan menuju Kampung Walahir.

Di sini pendaki bisa memilih memulai pendakian dari Kampung Walahir Girang atau dari Wisata Pinus Kidang Pananjung. Untuk memudahkan pencarian arah menuju Gunung Gedugan, kita bisa juga menggunakan bantuan petunjuk arah secara daring dengan kata kunci “Kampung Walahir Girang” atau “Wisata Pinus Kidang Pananjung Cililin”.

Sebagai catatan, ada juga jalur menuju Gunung Gedugan dengan melewati dahulu Bukit Gantole. Jalur ini mengambil arah dari Cililin, Memilih melalui jalur ini, pendaki akan menemui tanjakan serta turunan yang sangat curam.

2. Jalur Pendakian

Pendaki di jalur menuju puncak Gunung Gedugan https://www.instagram.com/p/BgkxYbGHZXr/?igsh=MWV3OTlzdDFzeGZ5dg==
Pendaki di jalur menuju puncak Gunung Gedugan. (Dok: IG @infobdgcom https://www.instagram.com/p/BgkxYbGHZXr/?igsh=MWV3OTlzdDFzeGZ5dg==)... Selengkapnya

Ada dua jalur yang biasa digunakan untuk mendaki Gunung Gedugan. Yang pertama dari Kampung Walahir Girang dan yang kedua dari Wisata Pinus Kidang Pananjung. Kedua jalur ini nantinya akan bertemu di sebuah area terbuka dengan sebuah musala. Tak jauh dari bangunan musala tersebut, terdapat sebuah rumah sederhana yang ditempati oleh Juru Rawat Gunung Gedugan, yaitu Abah Inar.

Jika kita ingin mendaki gunung sembari berwisata, jalur Wisata Pinus Kidang Pananjung merupakan pilihan tepat. Jalur dari Kampung Walahir Girang lebih banyak dipilih oleh para peziarah yang bermaksud mengunjungi makam di puncaknya.

3. Terkenal dengan Hutan Pinusnya

Wisata Pinus Kidang Pananjung di Gunung Gedugan merupakan sebuah tempat wisata berupa hutan pinus yang ditata sebagai bumi perkemahan dan tempat beristirahat. Tersedia fasilitas tempat parkir, toilet, musala, dan warung. Ada pula penyewaan tenda dan hammock bagi yang membutuhkan.

Kawasan wisata ini mulai dikembangkan pada 2016 seiring dengan dikembangkannya Venue Gantole di dekatnya untuk keperluan penyelenggaran PON (Pekan Olahraga Nasional). Tiket masuk pada bulan Juni 2023 lalu adalah 10 ribu rupiah untuk wisata seharian, dengan biaya parkir kendaraan roda dua 5 ribu rupiah.

4. Pendakian Sekitar 2 Jam

Hutan Pinus Gunung Gedugan di Bandung Barat https://www.instagram.com/p/BhVtxyTgtQC/?igsh=MWNzNmYwMXQwOWlr
Hutan Pinus Gunung Gedugan di Bandung Barat. (Dok: IG @kabut_lembut https://www.instagram.com/p/BhVtxyTgtQC/?igsh=MWNzNmYwMXQwOWlr)... Selengkapnya

Memulai perjalanan mendaki secara santai dari Wisata Pinus Kidang Pananjung, kita dapat mencapai puncak Gunung Gedugan dalam waktu satu setengah jam. Ketinggian di awal pendakian sekitar 1.100 mdpl, dengan perbedaan sekitar 200 meter garis ketinggian dengan puncak. 

5. Asal-usul Gunung Gedugan

Keberadaan Gunung Gedugan tak terlepas dari cerita kerajaan di masa silam yaitu Kerajaan Panggung. Eyang Prabu Rarang Jiwa adalah cucu dari Prabu Surawisesa. Diiceritakan bahwa Prabu Surawisesa adalah putra Prabu Siliwangi dari salah satu istrinya, yaitu Kentring Manik Mayang Sunda.

Prabu Siliwangi adalah Raja Sunda Pakuan Pajajaran yaitu Sri Baduga Maharaja. Prabu Surawisesa memiliki putra bernama Prabu Layang Pakuan. Eyang Prabu Rarang Jiwa, atau Eyang Mangun Gedug, diyakini sebagai putra dari Prabu Layang Pakuan.

Prabu Rarang Jiwa mendirikan sebuah kerajaan di daerah Cililin yang berkembang menjadi kerajaan yang cukup besar dan berada di atas kerajaan-kerajaan lainnya, sehingga disebut dengan Kerajaan Panggung, atau kerajaan yang berada di atas. Sampai sekarang, di daerah Cililin tidak jauh dari Gunung Gedugan, ada kampung yang bernama Lintangpanggung dan sebuah desa yang bernama Rancapanggung.

6. Terdapat Banyak Makam

Pemandangan di Gunung Gedugan. Sebuah gunung larangan (konservasi), karena ada 2 mata air besar menuju waduk saguling.
Pemandangan dari Gunung Gedugan. Sebuah gunung larangan (konservasi), karena ada 2 mata air besar menuju waduk saguling. (Dok: IG @purnomowidieko https://www.instagram.com/p/CKg60WtJZ-h/?igsh=c3F4cmxzZ29oZThr)... Selengkapnya

Tak berapa jauh setelah melewati hutan pinus dan Rumah Abah Inar, pendaki akan menemukan sebuah saung tempat makam juru pelihara Gunung Gedugan sebelumnya. Namanya dikenal dengan nama Ibu Durung.

Dari makam Ibu Durung, perjalanan menuju puncak tidaklah terlalu jauh. Hanya butuh sekitar 10 atau 15 menit waktu tempuh. Menyusuri jalan setapak itu, kita akan menemukan sebuah pohon waru yang cukup besar dengan salah satu dahannya terlihat melengkung. Tidak salah jika lokasi ini dinamakan Waru Lengkung.

Selain itu ada makam di puncak gunung adalah makam Eyang Mangun Gedug alias Eyang Haji Prabu Rarang. Sementara makam di Puncak Satu adalah makam wakil atau patihnya yaitu Eyang Gagak Rancang Kencana Wulung.

Tidak jauh dari lokasi puncak Gunung Gedugan, terdapat pula situs batu yang memiliki nilai keramat bagi para pendatang. Susunan batunya cukup unik, menyerupai salah satu organ tubuh manusia, khususnya kaum lelaki. Orang menamainya situs Batu atau Tugu Tilu.

infografis Status Gunung Berapi
infografis Status Gunung Berapi... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya