Babak Baru Kasus Emak-emak yang Mempermalukan Penumpang karena Tolak Tukar Kursi Pesawat dengan Anaknya

Liputan6.com, Jakarta - Masih ingat dengan kasus emak-emak yang mempermalukan seorang penumpang setelah menolak tukar kursi pesawat dengan anak balitanya beberapa waktu lalu? Ternyata, kasusnya tak berhenti sampai seusai turun pesawat.

Jennifer Castro, nama perempuan itu kini menggugat pihak maskapai dan emak-emak yang merekamnya tanpa izin. Ia yang berprofesi sebagai pegawai bank di Brasil itu mengungkapkan rencana menuntut kedua pihak itu pertama kali lewat wawancara di Cola Mais Podcast pada Kamis, 23 Januari 2025.

"Langkah-langkah sekarang sedang diambil," katanya, Apa yang aku alami tidak mudah. Awak kabin seharusnya bertanya kepadaku apakah aku membutuhkan sesuatu atau apakah aku terganggu oleh penumpang lain, tapi mereka tidak melakukannya. Mereka menjaduh dari itu."

Mengutip The Sun, Senin (27/1/2025), ia pun membagikan cerita versinya tentang pengalaman yang tidak menyenangkan tersebut. "Ketika aku naik pesawat, anak itu berada di tempat dudukku. Aku berkata, 'Ini tempat dudukku', dan menunggu dia pergi."

Ia kemudian mendengar seorang pria dari lorong seberang memintanya menukar kursi pesawatnya dengan si anak balita. Namun, dia menolak. "Bocah itu menangis sepanjang penerbangan, sekitar 50 menit. Ibunya sangat kasar."

Meski begitu, dia mengaku senang karena banyak dukungan yang diterimanya setelah video tersebut viral di media sosial. "Meskipun ada beberapa pembenci online juga. Aku masih tidak tahu bagaimana perasaanku tentang itu, aku masih berusaha memproses semuanya."

Insiden itu terjadi pada penerbangan GOL Airline dari Rio de Janeiro menuju Belo Horizonte, 4 Desember 2024. Ketika itu Jennifer yang berusia 29 tahun menolak untuk memberikan kursinya di samping jendela kepada seorang bocah laki-laki.

Anak itu sebenarnya memiliki kursi di samping jendela di barisan lain. Namun, ia bersikeras duduk di tempat duduk Castro dan rewel ketika tidak mendapatkan yang diinginkannya.

Keributan semakin menjadi-jadi setelah ibu si bocah mengeluarkan ponselnya dan merekam percapakannya dengan Castro. Ia mengkritik Castro yang tak mau berpindah demi anaknya.

"Mengapa dia tidak mau bertukar tempat duduk? “Aku bahkan bertanya apakah dia memiliki sindrom atau semacamnya. Jika seseorang memiliki masalah, disabilitas, kami mengerti."

"Aku merekam wajahmu, ini menjijikkan. Ini abad ke-21 dan orang-orang tidak memiliki empati untuk anak-anak," suara perempuan di balik kamera di video tersebut.

Castro mengabaikan omelan tersebut. Ia tampak tak merespons dan hanya bertanya apakah ia sedang direkam atau tidak.

Upaya ibu tersebut belakangan jadi bumerang untuknya. Sejumlah warganet mendukung pendirian Castro, sebagian mengkritik si emak-emak karena dianggap mempermalukan atas permintaannya yang keterlaluan.

Seorang warganet berkomentar, "Aku merasa kasihan pada gadis itu, dia hanya ingin perjalanan yang damai, solidaritas untuknya."

Yang lain menulis, "Ternyata satu-satunya yang benar-benar manja adalah ibunya, tetapi sekarang hidup menunjukkan padanya siapa yang berkuasa."

Tak hanya dukungan atas pendiriannya, Castro juga mendadak jadi selebgram. Akun Instagramnya kini memiliki lebih dari 2,1 juta pengikut. Ia bahwa mendapatkan beberapa kesepakatan iklan, salah satunya datang dari maskapai jet pribadi.

Dalam satu unggahan, ia terlihat berpose di samping jendela pesawat dengan santainya. "Terima kasih @paul_goes_global @FlyFlapper yang memberiku pengalaman tak terlupakan! Sekarang aku punya pesawat untuk diriku sendiri," tulisnya di unggahan tersebut.

Seorang pengikut tertawa dengan humor sarkas di balik unggahan tersebut. "Sekarang di jendela." "Dia sekarang di jendela yeah," imbuh yang lain.

"Di penerbangan berikutnya aku akan membeli seluruh kursi di dekat jendela untuk seseorang memintaku (berpindah) dan aku akan katakan tidak," komentar warganet lainnya.

Yang pasti, drama tentang 'pencaplokan' kursi pesawat bukan sekali terjadi. Pada Februari 2024, seorang wanita diduga meminta penumpang kelas bisnis lainnya untuk menukar tempat duduk dengan suaminya yang ditempatkan di kelas ekonomi. Ia seakan-akan pelancong yang memperlakukan penerbangan seperti permainan kursi musik di langit.

Sebuah unggahan anonim merinci peristiwa saat tidak etis itu beredar di Reddit. "Saya masih heran mengapa ada orang yang berpikir hal ini masuk akal," tulis unggahan asli tersebut sambil merinci insiden yang terjadi di pesawat dari Toronto menuju Vancouver melalui maskapai penerbangan yang tidak disebutkan namanya.

Penumpang solo yang tidak disebutkan identitasnya itu mengatakan dia duduk di kelas bisnis dalam konfigurasi pod dua kursi di atas pesawat diduga Boeing 787. Namun, impiannya untuk menikmati penerbangan yang menenangkan hancur berantakan setelah perempuan di sebelahnya memintanya bertukar tempat duduk dengan suaminya.

Dengan asumsi bahwa ia akan duduk di tempat lain di kelas bisnis, awalnya penumpang laki-laki itu menurutinya. Kemudian, wanita itu dengan acuh tak acuh mengungkapkan bahwa ia duduk di 18C, kursi tengah jauh di kelas ekonomi. Tawaran itu pun ditolaknya yang memancing kemarahan si perempuan.

Ia berkata, "Tapi kamu bilang mau! Dia sudah menuju ke sini!"

"Anda tidak bisa mengharapkan saya menukar pod dengan kursi TENGAH di bagian belakang bus. Apakah Anda bercanda?" gerutu penumpang yang marah, menurut unggahan tersebut.

Namun, si wanita bersikeras bahwa kursi pengganti yang ditawarkan merupakan barisan sekat dan menyediakan ruang kaki yang cukup. Ternyata, penumpang dan suaminya duduk di kursi 18B dan 18C, tetapi entah mengapa, ia ditawari peningkatan kelas bisnis gratis, menurut unggahan tersebut.