Liputan6.com, Jakarta - Insiden rendang 200 kg yang sedang dimasak tiba-tiba lenyap dalam acara buka bersama di Palembang, Sumatera Selatan menuai berbagai reaksi dari figur publik. Acara yang digagas kreator konten Willie Salim ini digelar di halaman Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang, Sumatera Selatan pada Selasa, 18 Maret 2025.
Acara yang dibagikan di akun TikTok@williesalim, Rabu, 19 Maret 2025, Willie Salim bersama timnya memasak rendang dalam jumlah besar dengan niat berbagi kepada masyarakat setempat. Dengan bahan utama seekor sapi seharga Rp50 juta, rendang tersebut dimasak dalam wajan besar di tengah keramaian.
Baca Juga
Namun, kejadian tak terduga terjadi ketika Willie meninggalkan lokasi selama beberapa menit dan dalam waktu singkat, rendang yang tengah dimasak tiba-tiba raib. Meski pihak kepolisian sempat mengimbau warga untuk tidak berebut karena rendang masih panas dan belum matang, hal tersebut diabaikan, sehingga rendang 200 kg habis dalam sekejap. Kejadian ini memicu perdebatan di media sosial, termasuk dugaan adanya unsur settingan.
Advertisement
Menanggapi peristiwa tersebut, Bobon Santoso, seorang kreator konten kuliner terkenal, membagikan tanggapan melalui unggahan di media sosial. Pria yang sudah sering membuat konten memasak dalam porsi besar ini mengutip sebuah pesan dari seorang warganet yang merasa nama baik Kota Palembang tercoreng akibat insiden ini.
Dalam pesannya, warganet berharap Bobon bisa datang dan membuktikan bahwa masyarakat Palembang beradab dan tidak seperti yang dikesankan dalam video Willie Salim. Bobon Santoso langsung merespons dengan mengatakan bahwa dia telah menemukan beberapa kejanggalan dalam video tersebut. Namun, karena jadwalnya yang padat, Bobon belum bisa secara langsung membuktikan hal tersebut.
"Kalau benar-benar terorganisir dengan baik, kejadian seperti ini tidak akan terjadi. Ini dampak kalau niatnya hanya demi konten, bukan dari hati," tulis Bobon. Food vlogger yang baru saja menjadi mualaf tersebut juga mengimbau masyarakat Palembang untuk tetap bersabar dalam menghadapi polemik ini.
Chef Arnold Kritik Willie
Tak hanya Bobo, chef ternama, Arnold Poernomo, juga ikut memberikan komentar. Chef Arnold menyoroti kesulitan memasak dalam jumlah besar dan menyebut bahwa hanya segelintir orang yang mampu mengeksekusi hal tersebut dengan baik.
"Masak dalam jumlah besar itu tidak mudah. Harus ada tim yang solid, perencanaan waktu yang matang, hingga sistem pembagian makanan agar tidak terjadi kekacauan," tulisnya.
"Masa percaya 200 kg daging bisa jadi rendang dalam tiga jam? Akhirnya, malah warga yang jadi bahan konten dengan cara seperti ini," kritik Chef Arnold dalam cuitan di akun X miliknya, @ArnoldPoernomo, Sabtu, 22 Maret 2025..
Viralnya insiden ini memunculkan berbagai spekulasi di media sosial. Banyak yang menduga bahwa kejadian ini sudah dirancang sejak awal untuk kebutuhan konten. Sejumlah kejanggalan pun mulai disorot warganet.
Salah satunya adalah tidak adanya dokumentasi yang jelas mengenai bagaimana rendang bisa menghilang dalam waktu singkat Rasanya memang agak aneh kenapa tidak ada rekaman sama sekali dari momen para warga disebut berebut mengambil rendang di dalam wajan dan menyimpannya di berbagai wadah yang mereka bawa.
Advertisement
Gubernur Sumsel Ikut Bereaksi
Bahkan, beredar rumor bahwa rendang sebenarnya dibawa oleh pihak tertentu yang terlibat dalam produksi konten. Selain itu, beberapa saksi mata juga mempertanyakan teknis memasak rendang dalam waktu yang singkat.
Saksi lain yang berada di lokasi juga merasa bahwa kejadian ini tampak seperti sudah dirancang sebelumnya seperti api yang digunakan terlalu kecil untuk benar-benar memasak rendang hingga matang. Dengan banyaknya kejanggalan yang muncul, kontroversi mengenai insiden ini semakin menjadi sorotan publik.
Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru. Juga menyayangkan aksi Willie Salim, yang seolah-olah menyalahkan warga Kota Palembang dalam insiden tersebut. Hal itu disampaikannya dalam video yang diunggah akun Instagram @oypalembang, saat Herman Deru menghadiri sebuah acara pengajian, Sabtu, 22 Maret 2025. .
Herman Deru menilai bahwa insiden ini bukan kesalahan warganya, namun merupakan bagian dari strategi konten demi keuntungan pribadi Willie Salim semata.
"Wong kito yang salah? Tidak, memang dia sengaja. Itu salah satu hal yang kalau dilihat oleh anak-anak yang belum cukup umur, akan menganggap itu benar. Padahal itu orang yang cari uang," ujar mantan Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur Sumsel tersebut, dilansir dari kanal Regional Liputan6.com.
Willie Salim Minta Maaf
Gubernur Sumsel Herman Deru menyesalkan dampak dari viralnya video tersebut, yang membuat warga Palembang seolah-olah bertindak tidak tertib.Kendati warga berebut rendang yang akan dibagikan tersebut, dia menilai warganya tidak bisa sepenuhnya disalahkan karena kejadian tersebut terjadi di luar kendali.
"Kita dipermalukan. Tapi kalau aku adalah orang yang tidak paham dengan kejadian ini, aku tidak akan menyalahkan sedulur-dulur kita yang mengambil," ucapnya.
Willie Salim akhirnya merasa perlu minta maaf dan menjelaskan situasi yang sebenarnya. Saya minta maaf untuk seluruh warga Palembang. Gara-gara rendang viral, bayak narasi yang tidak enak terhadap warga Palembang," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa hilangnya rendang itu bukanlah kesalahan warga Palembang, melainkan akibat dari kurangnya persiapan dan perhitungan di pihaknya. "Sepenuhnya salah saya karena kurang persiapan. Mohon maaf saya pertama kali masak untuk orang sebanyak itu. Bisa kumpul dan buka bersama, sudah lebih dari cukup," tuturnya.
"Tidak ada kekecewaannya sama sekali terhadap rendang yang hilang itu. Malahan, aku senang sekali melihat antusias warga karena pada akhirnya rendang itu dimasak untuk dibagikan ke warga," sambungnya, mengutip kanal Showbiz Liputan6.com, Minggu, 23 Maret 2025.
Advertisement
