Kain Kasa Tertinggal di Rahim Akibat Dokter Lalai

Secarik kain kasa yang sudah menggumpal segenggaman bayi tertinggal di rahim warga Batam selama dua bulan usai persalinan di RS Bersalin Nuruddiniyah. Dibantu LBH Kesehatan, korban mengadukan kasus ini ke polisi.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Jun 2008, 16:10 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2008, 16:10 WIB
Liputan6.com, Batam: Secarik kain kasa yang sudah menggumpal segenggaman bayi tertinggal di rahim Puteri Lise Intan selama dua bulan usai persalinan anak pertamanya di Rumah Sakit Bersalin Nuruddiniyah. "Dokternya bilang lupa mengambil kasa, usai melahirkan," kata Puteri saat melapor kasus ini ke Markas Kepolisian Daerah Riau di Batam, Kamis (12/6).

Puteri mengaku jika jalan, perih. Vaginanya lengket. Rasa tak nyaman itu dirasakan Puteri sepekan usai persalinan. Ia pun berkonsultasi dengan dokter yang membantu persalinan. Namun, dokter YM mengatakan tak ada masalah. "Dokter sempat menggunakan USG dan dia bilang rahim saya bersih," kata Puteri.

Menurut sang dokter, seperti yang dituturkan Puteri, penggunaan kain kasa pada persalinan normal, seperti kasus Puteri adalah biasa. Kain kasa untuk membantu agar pendarahan tidak terlalu banyak. Karena tidak puas dengan pemeriksaan YM, dua bulan kemudian Puteri, ditemani suaminya Aris Junaedy berkonsultasi dengan dokter Suyanto di RS Budi Kemuliaan.

Dokter RS Budi Kemuliaan mengeluarkan kain kasa yang sudah menggumpal sebesar genggaman bayi. Puteri dan suaminya mengaku telah berulangkali mencoba bersepakat dengan YM, namun YM menghindar. Dibantu Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kesehatan, Puteri mengadukan kasus yang dialaminya ke polisi.(JUM/ANTARA)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya