Komitmen Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Jaga Ketahanan Pangan Lakukan Panen Sayur Bareng PKK

Upaya menjaga ketahanan pangan terus digencarkan oleh Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

oleh Tim News diperbarui 05 Mar 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2024, 14:34 WIB
Upaya menjaga ketahanan pangan terus digencarkan oleh Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Upaya menjaga ketahanan pangan terus digencarkan oleh Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Upaya menjaga ketahanan pangan terus digencarkan oleh Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Pada Senin pagi (4/3/2024), Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita, sapaan akrabnya, bersama Tim Penggerak PKK Kota Semarang melakukan panen sayur selada dan gerakan menanam lombok di Urban Farming Kecamatan Mijen.

Acara tersebut merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG-PKK) ke-52 yang ditandai pula dengan penanaman cabai serentak se-Indonesia secara virtual oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Iriana Jokowi) dengan tujuan utama untuk menekan inflasi komoditi cabai.

Dalam kesempatan tersebut, Mbak Ita mendorong aktivitas PKK dalam menciptakan ketahanan pangan melalui urban farming dan penanaman komoditas pangan.

"Saya berharap ibu-ibu atau tim penggerak PKK sebagai istri pengampu wilayah untuk bisa mendorong warganya. Sehingga kita harapkan dengan memperlihatkan bersama-sama kegiatan menanam seperti ini, nantinya akan menggerakkan ibu-ibu semuanya di seluruh Kota Semarang," ujar Mbak Ita melalui keterangan tertulis, Senin (4/3/2024).

Menurut dia, gerakan tanam cabai di Kota Semarang bukanlah hal yang baru, namun sudah dimulai sejak setahun yang lalu.

"Alhamdulillah, Kota Semarang sudah melaksanakan gerakan tanam cabai sejak beberapa waktu yang lalu, mungkin tahun lalu ya, dengan program Tancap Bangtani. Ini adalah salah satu langkah dari Pemerintah Kota Semarang dalam menjaga ketahanan pangan dan menekan inflasi," ucap Mbak Ita.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dorong Produksi Komoditas Lainnya

Mendag Bersama Wali Kota Semarang Jelaskan Penyebab Kenaikan Harga Pangan
Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Zulkifli Hasan (Zulhas) bersama Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengecek stok dan harga beras di Pasar Bulu Jalan Mgr Sugiyopranoto, Kota Semarang pada Selasa (20/2/2024). Foto: Liputan6.com/ Felek Wahyu

Menurut Mbak Ita, tidak hanya berhenti pada tanaman cabai, pihaknya juga mendorong Tim penggerak PKK untuk memproduksi komoditas lainnya.

"Ya tentunya, tidak hanya cabai saja yang dilakukan terus menerus untuk kegiatan Ibu-ibu PKK, kelompok wanita tani, tetapi juga ada ini tadi, panen selada," kata dia.

"Selada ini kan juga dibutuhkan setiap hari oleh masyarakat, baik restoran, hotel, maupun orang yang jual kuliner-kuliner di Kota Semarang," sambung Mbak Ita.

Dia menyebut, salah satu contoh keberhasilan dari program urban farming di kota Semarang yakni panen bawang merah yang dilakukan bersama kelompok tani Sumber Rejeki.

"Kemarin kami bersama-sama dengan kelompok tani Sumber Rejeki menanam bawang merah dan ternyata hasilnya lebih besar dari yang umumnya, mencapai sekitar 13 ton per hektar," ungkap Mbak Ita.

Pihaknya berharap, PKK Semarang semakin aktif dan bisa berkolaborasi dengan Dinas Pertanian dan perguruan tinggi. Dengan semua keterlibatan PKK dalam program ini, pihaknya ingin ada kesejahteraan masyarakat yang semakin meningkat.

"Kemudian yang kedua, menjaga ketahanan pangan. Serta yang ketiga, juga menekan inflasi dan apalagi bawang merah itu kan menjadi produk atau bahan pokok yang menjadi sepuluh besar yang rentan terhadap kenaikan harga kemudian rentan kalau ada hari raya dan sebagainya," tutup Mbak Ita.

Infografis Bahan Pangan Lokal Alternatif yang Belum Populer
Infografis Bahan Pangan Lokal Alternatif yang Belum Populer  (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya