Liputan6.com, Jakarta - Hujan yang mengguyur ibukota sejak Kamis dini hari kembali datangkan mimpi buruk bagi warga jakarta. Saat sebagian besar warga Jakarta akan berangkat kerja pada Kamis pagi, 27 Februari, mereka harus berjuang menembus genangan air yang kerap muncul di sejumlah jalan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV , Jumat (28/2/2014), di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, genangan mencapai 30 centimeter. Winda, salah satu pekerja terpaksa mendorong motornya untuk lolos dari banjir.
Sedangkan warga lain bahkan harus mendorong mobilnya yang mogok ditengah genangan air.Sejumlah pesepeda motor yang tidak mau ambil resiko, memilih naik gerobak untuk menghindari motornya mogok akibat terendam air.
Genangan air juga muncul di Jalan Oto Iskandar Dinata, Jakarta Timur. Ketinggian air memang hanya 10 - 20 centimeter saja, tapi itu sudah cukup menimbulkan kemacetan yang berimbas ke sejumlah ruas jalan. Bahkan sejumlah kendaraan nekat menghindari kemacetan dengan masuk ke jalur bus Transjakarta.
Hingga Kamis sore , banjir juga masih merendam ratusan kios pedagang di Pasar Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, bahkan ketinggian air terus meningkat karena Kali Pesanggrahan yang ada persis di belakang pasar masih meluap.
Sebagian besar pedagang memilih menutup lebih awal kios mereka, dan membawa barang dagangan ke lokasi yang lebih aman. Pedagang pun mengaku rugi.
Banjir yang merendam permukiman warga di Jalan Manyer, Kalideres, Jakarta Barat, hingga Kamis sore belum juga surut. Banjir akibat luapan Kali Sumongol ini memaksa warga beraktivitas di tengah-tengah genangan. Dalam 2 bulan terakhir, wilayah ini sudah 4 kali terendam banjir.
Upaya menormalisasi sejumlah sungai sejauh ini tampaknya belum mampu mencegah datangnya banjir di ibukota. (Mevi Linawati)
Baca juga:
[VIDEO] Banjir di Pondok Karya Mencapai 1 Meter
Banjir Rob di Jalan Kamal Raya, Pemotor Tak Bisa Melintas
Underpass Casablanca Banjir, Macet Mengular Hingga Tebet
Advertisement