Rilis Presidential Scholarship, SBY: Siapkan Pemimpin Masa Depan

SBY mengatakan, pemberian beasiswa ini merupakan bentuk negara mempersiapkan generasi muda sebagai pemimpin masa depan.

oleh Sugeng Triono diperbarui 02 Apr 2014, 18:07 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2014, 18:07 WIB
Presiden SBY melambaikan tangan kepada warga saat kunjungan kerja di Makassar. Presiden ke Makassar dalam rangka membuka muktamar ke-32 NU tanggal 23-28 Maret 2010. (ANTARA)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meluncurkan Presidential Scholarship atau program beasiswa kepada siapa saja yang berminat sekolah ke luar negeri.

SBY mengatakan, pemberian beasiswa ini merupakan bentuk kepedulian negara mempersiapkan generasi muda sebagai pemimpin masa depan. SBY yakin jika program ini berjalan dengan baik, tidak menutup kemungkinan Indonesia juga bakal menjadi negara maju dalam 10 tahun mendatang.

"Future leaders harus dipersiapkan. Harus dibentuk. Dan kita harus secara aktif mempersiapkan pemimpin itu untuk profesi apapun untuk misi dan profesi apapun. Saya harap agar program beasiswa presiden ini mempersiapkan future leader ini agar sekali lagi, 10-20 tahun lagi bukan saja emerging country tapi negara maju," ujar SBY di Istana Jakarta, Rabu (2/4/2014).

Dia menjelaskan, beasiswa yang diberikan pemerintah untuk melanjutkan jenjang pendidikan magister (S-2) dan doktor (S-3) di perguruan tinggi di luar negeri ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah terhadap generasi muda potensial namun terkendala biaya.

"Persoalan yang sering dihadapi adalah bagi manusia Indonesia pada generasi muda yang ada di negeri kita ini apakah mereka semua memiliki kesempatan peluang untuk terus belajar dan menjadi manusia unggul itu," ujar SBY.

"Oleh karena itu, negara dalam hal ini pemerintah punya tanggung jawab untuk menyediakan peluang itu kepada generasi muda kita dan bangsa Indonesia untuk dapatkan peluang sejarah agar mereka bisa menjadi manusia unggul," sambungnya.

Presiden ke-6 RI itu menambahkan, selain harus unggul dalam hal sumber daya alam (SDA), Indonesia juga harus memiliki sumber daya manusia yang mendukung.

"Itu sering kita mendengar. katanya yang lebih penting adalah sumber daya manusia, dan bukan natural capital. Tentu kalau kita mendengar kata-kata itu betapa bangsa kita harus bersyukur pada Tuhan karena sebenarnya Indonesia juga dianugerahi potensi dan sumber daya yang besar. Antara lain sumber daya alam yang kita semua sama-sama ketahui," tandas SBY. (Yus Ariyanto)

Baca juga:

SBY Luncurkan Beasiswa Presidential Scholarship

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya