Liputan6.com, Jakarta - Ketua Kelompok Kerja Panitia Pemilihan Luar Negeri (Pokja PPLN) Wahid Supriadi mengatakan, rata-rata pemilih di luar negeri mengeluhkan calon legislatif yang bertarung dalam pemilu 9 April lalu tidak dikenal. Keluhan ini menjadi salah satu penyebab penyelenggaraan pemilu di luar negeri tidak optimal.
Dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara anggota DPR di luar negeri yang berlangsung di KPU, Rabu (23/4/2014), Wahid mengatakan, total daftar pemilih tetap (DPT) 2.025.005 orang. Namun tidak semuanya memilih.
Di Timur Tengah, masalahnya lain lagi. Pemilih, yang 80 persen di antaranya pembantu rumah tangga, tak bisa mencoblos karena tidak mendapat izin majikannya. "Padahal beberapa kami beri masukan lebih awal," ujar Wahid.
Panitia Pemilihan Luar Negeri telah menyelesaikan penghitungan suara pemilu legislatif 2014 di sejumlah negara. Penghitungan baik untuk surat suara yang dicoblos ataupun yang dikirim melalui pos.
Kendati secara umum partisipasi rendah, namun tidak demikian di Singapura. Di negeri Singa, tingkat partisipasi WNI dalam pemilu tahun ini meningkat tajam dibanding Pemilu 2009. Dari 18.286 pemilih menjadi 23.851 pemilih.
Di negeri ini, partai keluar sebagai pemenang pemilu adalah PDIP. (Yus Ariyanto)