Liputan6.com, Jakarta - Rentetan kasus kejahatan seksual selama 2014 mengejutkan publik di tanah air, bahkan mancanegara. Anak-anak usia taman kanak-kanak (TK) pun menjadi korban pelecehan seksual, mulai dari kasus paedofilia di Jakarta International School (JIS) dan kasus predator seksual Emon, di Sukabumi, Jawa Barat.
Komunitas Ibu Bergerak pun menginisiasi sebuah gerakan melawan predator kejahatan seksual terhadap anak dengan tema 'Indonesia Satu Aksi Melawan Kejahatan Seksual Terhadap Anak'. Komunitas tersebut mengajak Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) untuk menyuarakan darurat kejahatan seksual.
"Ini adalah bentuk aksi Indonesia Darurat Kejahatan Seksual Anak, ada yang turun ke jalan untuk membangun kesadaran terhadap publik," kata Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait di Galeri Mitra Hadiprana, Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (20/5/2014).
Dia mengaku, darurat kejahatan seksual terhadap anak sudah terjadi sejak 2010. Kondisi ini dikuatkan dengan fakta dan pengaduan kekerasan terhadap anak yang diterima Komnas PA.
"Ada 21 juta lebih kasus pelanggaran hak anak di 34 provinsi. 45-58 Persen merupakan kejahatan seksual terhadap anak," ungkapnya.
Maka dari itu, Arist menyampaikan pihaknya ingin menyadarkan masyarakat bahwa predator-predator itu ada di sekitar mereka. Baik itu keluarga di rumah, orang-orang di lingkungan sekolah dan tetangga sekitar rumah.
"Ini bersamaan dengan hari kebangkitan nasional dengan bersama-sama ibu bergerak, tapi di sini pesannya tidak hanya ibu-ibu tapi juga semuanya mau tukang parkir, tukang becak, hansip itu harus betul-betul peduli terhadap kejahatan seksual terhadap anak," terang Arist.
Menurut dia, saat ini tema acara akan dideklarasikan sebagai bagian gerakan masyarakat melawan kejahatan seksual. "Inilah yang akan kita deklarasikan bersamaan Hari Kebangkitan Nasional. Jadi ini rangkaian sampai hari anak nasional nanti, deklarasi dan aksi-aksi akan kita sampaikan saat acara puncak hari anak nasional nanti."
Arist menambahkan, komunitas Ibu Bergerak mempunyai satu tekad bersama menentang kejahatan seksual terhadap anak. "Nah, Indonesia Satu Aksi Melawan Kejahatan Seksual terhadap Anak ini harus masuk dan menjadi bagian dari peran serta masyarakat. Agar ada sebuah gerakan yang agresif, massif dan berkesinambungan untuk menentang kejahatan seksual," tandas Arist.
Komnas PA: Indonesia Darurat Kejahatan Seks Anak Sejak 2010
Rentetan kasus kejahatan seksual selama 2014 mengejutkan publik di tanah air, bahkan mancanegara.
diperbarui 20 Mei 2014, 11:33 WIBDiterbitkan 20 Mei 2014, 11:33 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Saksikan FTV Kisah Nyata Spesial di Indosiar, Senin 18 November Via Live Streaming Pukul 14.00 WIB
Disporapar Paser Gelar Bimtek Promosi dan Pemasaran Digitalisasi Kepariwisataan
Jadwal Lengkap dan Live Streaming Pertandingan Timnas Indonesia vs Arab Saudi 19 November Jam 19.00 WIB
Heboh Video Tersembunyi Ungkap C. Jay Cox Lakukan Pelecehan pada Anak di Bawah Umur
Cara Membuat French Toast: Panduan Lengkap Sarapan Lezat
Potret Cantik Maria Monfrot Pacar Jorge Martin, Motivasi Bagi Sang Kekasih
Menperin Bakal Evaluasi Perpres Garam Nasional, Kenapa?
Ibu 9 Anak di China Ingin Miliki Selusin Anak Berbeda Zodiak, Berharap 81 Cucu
Cara Membuat Es Krim Stik Buah: Panduan Lengkap untuk Kreasi Segar di Rumah
Pemkot Tarakan Gelar Razia KTP Guna Jaga Keamanan dan Kenyamanan Masyarakat
VIDEO: Warga Resah! Tawuran Remaja Gunakan Kembang Api dan Senjata Tajam di Tanjung Priok
110 Ucapan untuk Hari Guru 2024, Penuh Makna dan Apresiasi untuk Para Pendidik