Liputan6.com, Jakarta - ‎Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) mengatakan, deklarasi Islamic State of Iraq and Syriah (ISIS) tidak lagi menjadi persoalan dan problem domestik di kawasan Iraq dan Suriah semata. Tetapi juga sudah berkembang menjadi masalah teologis, politis, dan sosial.
Perkembangan itu yang kini telah menimbulkan kontroversi dan keresahan. "Bahkan ancaman disintegrasi di seluruh negeri muslim, termasuk di Indonesia," kata Sekretaris Jenderal MIUMI, Ustad Bachtiar Nasir dalam jumpa pers di AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (10/8/2014).
Menurut Bachtiar, kekhilafahan ditegakkan untuk melaksanakan hukum syariat secara kaffah (menyeluruh), lurus, dan benar. Berbeda dengan ISIS, kata Bachtiar, kekhilafahan juga harus dalam keadaan damai tanpa ada intimidasi.
"Bahwa Imamah bukan merupakan pokok agama dalam pandangan ahlus sunnah wal jamaah, melainkan sebagai furu' atau cabang agama. Maka tidak boleh dijadikan alat untuk mengafirkan bagi yang tidak setuju," ucapnya.
ISIS juga tidak sesuai ajaran syariat. Mengingat, pembai'atan atau pelaksanaan pengangkatan seorang pemimpin‎ menjadi khalifah muslimin harus melalui musyawarah ahlul halli wal aqdi (dewan perwakilan) yang mempresentasikan para ulama Islam sedunia.
"Pengangkatan pemimpin ISIS menjadi khalifah tidak melalui prosedur musyawarah yang benar. Karena ketidakjelasan identitas para ahli syura yang mengangkatnya maupun identitas pemimpin yang diangkatnya sebagai khalifah dan imam tertinggi Daulah Islamiyah itu sendiri," ucap Bachtiar.
‎"Telah terjadi juga penolakan dan pengingkaran oleh para ulama dunia atas keabsahan khalifah Daulah Islamiyah bentukan ISIS ‎," ujar dia.
MIUMI Nyatakan ISIS Ancaman Disintegrasi Indonesia
"Pengangkatan pemimpin ISIS menjadi khalifah tidak melalui prosedur musyawarah yang benar."
diperbarui 10 Agu 2014, 18:45 WIBDiterbitkan 10 Agu 2014, 18:45 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa Itu Pagar Laut? Membentang Sejauh 30 KM di Pesisir Tangerang hingga Jadi Perbincangan Nasional
Prabowo Sebut Jepang Berminat Kerja Sama di Program Makan Bergizi Gratis
Terungkap, Mobil RI 36 Ternyata Milik Raffi Ahmad
Tolak Ganti Kepemimpinan, Emir Moeis: Megawati Tetap Kapten, Hasto Jangkar
Meghan Markle dan Pangeran Harry Tampung Korban Kebakaran Los Angeles di Rumah Mereka
Sudah Wudhu, eh.. Injak Kotoran Kucing, Apakah Wudhunya Batal? Simak Penjelasan UAH
KA Logawa Nyangkut di Terowongan Jember, Simak Kronologinya
Penyakit Lupus Itu Apa: Memahami Kondisi Autoimun yang Kompleks
Paracetamol Untuk Apa: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
Ekstasi Bunuh 4 Orang di Pertunjukan Pinkfish, Negara Bagian Malaysia Ini Bakal Tes Urine Penonton Konser
Polda Metro Bakal Panggil Sopir Taksi yang Ditunjuk Polisi Arogan Saat Kawal RI 36
4 Anggota Polda Metro Disanksi Demosi 5 hingga 8 Tahun Buntut Peras Penonton DWP