Demokrat Ingatkan PDIP Pernah Tolak Kenaikan Harga BBM

Jokowi dan SBY akan bertemu di Bali hari ini untuk membahas transisi pemerintahan.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 27 Agu 2014, 11:18 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2014, 11:18 WIB
Dipanggil SBY, Jokowi-JK Ditegur?
Presiden SBY menyalami Joko Widodo saat tiba di kediamannya, Puri Cikeas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/7/2014) (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan pertemuan di Nusa Dua, Bali hari ini, Rabu 27 Agustus 2014. Pertemuan ini untuk membahas transisi pemerintahan sebelum Jokowi dilantik sekaligus mendiskusikan rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

Terkait hal itu, Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Demokrat Ramadhan Pohan meminta kubu Jokowi untuk ingat sikap PDIP sebelumnya yang lantang menolak kenaikan BBM pada saat pemerintahan SBY. Menurut dia, partai berlambang moncong putih menjadi fraksi yang paling santer menentang kebijakan pemerintah untuk kenaikan harga BBM.

"Kalau kata orang Myanmar, Budha, orang itu harus ingat karma. Nah, parpol juga gitu. Dulu saat oposisi asal njeplak (menolak kenaikan BBM). Jadinya ini mereka jiper sama tuntutan rakyat," kata Ramadhan melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (27/8/2014).

Dia menjelaskan, langkah SBY untuk menaikkan harga BBM atas dasar kepentingan nasional, bukan karena kehendak partai atau pihak luar yang mendukung maupun menentang.

"SBY nggak pernah naikkan atau nurunkan harga BBM karena tekanan politik parpol. Kebijakan Pak SBY solid dan konsisten untuk rakyat. Sekarang pun begitu. SBY, mau naikkan atau turunkan atau status quo harga BBM, juga bukan karena PDIP. Ukuran Pak SBY itu hanya rakyat dan kepentingan nasional. Bukan pencitraan," ujar Ramadan.

"Belum berkuasa, eh kini sudah mulai nggak PD (percaya diri). Makanya ngono yo ngono, ning ojo ngono," tandas dia.

Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Eriko Sotarduga sebelumnya mengatakan, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan dibahas dalam pertemuan SBY dan Jokowi. Sebab hal itu merupakan suatu hal yang penting dan krusial bagi transisi pemerintahan.

"Namanya keduanya ini pemimpin kita, tentu Pak Jokowi akan membicarakan secara terbuka kepada Pak SBY soal permintaan kenaikan BBM ini," ungkap Eriko. (Mut)

Baca juga:

Kata Jokowi Soal Pertemuan dengan SBY di Bali Besok

Cak Imin: Tak Ada Pilihan, BBM Harus Naik Secepatnya

Sebelum 'Berpisah', Jokowi-Ahok Akan Buat Sejarah Baru

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya